나의피

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Soo-jung perlahan-lahan membuka matanya dan mendapati dirinya yang terikat pada sebuah kursi. Sesuai pelatihannya dulu, ia melompat dan berhasil menghancurkan kursinya. Sekarang, tinggal rantainya yang masih mengekangnya.

Sayangnya, sebelum ia bahkan berhasil membuka kunci rantainya menggunakan jepit rambutnya, serombongan pria berpakaian jas dengan tubuh kekar mulai mendekatinya. Ia membeku ketika melihat tiga penculiknya yang tadi kembali lagi untuk menghajarnya. Dengan hati yang gugup, ia berusaha untuk tetap terlihat tegar.

Entah kenapa, langkah mereka terhenti ketika mendengar detakan kaki pria lain yang memasuki ruangan tersebut.

"Gentleman please. . . Treat her nicely will you?" tanya seorang pria yang memakai jas Armani berwarna abu-abu. Menilai dari postur tubuhnya dan caranya berbicara, ia lebih terlihat seperti seorang businessman dibandingkan mafia.

"Tyler?" tanya Soo-jung dengan terkejut setelah melihat wajah sang pria tersebut. Perlahan-lahan Soo-jung berhasil melepaskan rantainya dan membiarkan rantainya jatuh ke bawah di depan wajah para mafia tersebut.

"Soo-jung, as your fiancé—"

"Former fiancé!" sentak Soo-jung dengan suara lantang, ia menekankan kata 'former' di kalimatnnya seolah-olah menyindir Tyler yang masih menganggap dirinya sebagai tunangannya. Setelah semua yang ia lakukan pada Soo-jung, Tyler masih berpikir bahwa ia adalah tunangan yang pantas bagi Soo-jung.

"What do you want?" tanya Soo-jung yang sudah terbiasa dengan situasi penculikan. Pada akhirnya mereka pasti menginginkan sesuatu darinya. Karena itulah, semakin cepat selesainya masalah ini, semakin lega Soo-jung.

"I want you to give me five percent of your shares. Or else, your little boyfriend over here will get killed by my soldier." ucap Tyler sambil menunjukan jarinya pada layar kaca mini di tangannya. Ia menyerahkan iPadnya pada Soo-jung dan membiarkannya diam sejenak.

Di dalam benak pikiran Soo-jung hanya terdapat dua hal, antara Jung-kook dan keselamatan perusahaannya.

Jika Tyler mendapatkan lima persen dari keuntungan Lee Corp, maka ia pasti akan mencari dana lebih lagi untuk mengimbangi tiga puluh persen yang dimiliki Soo-jung. Nah, jika ia berhasil mengimbangi posisi Soo-jung, maka ia akan berhak untuk menggelar pemilihan ulang CEO dari Lee Corp.

Soo-jung tidak bisa membiarkan perusahaan raksasa miliknya yang dibangun dengan susah payah, jatuh begitu saja ke tangan orang lain.

Namun, ia tidak bisa mengabaikan keselamatan Jung-kook begitu saja. Selama ada Jung-kook, ia bahagia. Itulah yang akhirnya menjadi keputusannya.

"Fine. I'll give you the shares, but don't touch him!" sentak Soo-jung dengan kesal. Ia langsung merampas ponsel Tyler dan menelpon sekretarisnya. Salah seorang bawahan Tyler menjemput Soo-jung dengan mobil sedan untuk pergi ke kantor pusat Lee Corp di London agar Soo-jung bisa mengambil kontrak exclusive yang dikirimkan sekretarisnya.

Dengan desahan lemah. Soo-jung memasuki mobil tersebut tanpa banyak bicara. Setelah setengah jam berlalu, Soo-jung melebarkan matanya ketika ia menyadari lokasinya.

"My name is Camillia Peterson, Ms. Lee, I need your help." ucap sang gadis tersebut tanpa menoleh kearah Soo-jung karena ia sibuk menyetir. Mendengar suaranya yang begitu dingin, Soo-jung sudah bisa menebak wataknya. Ini pertama kalinya Soo-jung menemui seseorang yang begitu tidak berperasaan. Sang gadis tersebut mengantar Soo-jung ke perusahaan rahasianya dan menghentikan mobilnya di garasi khususnya.

"How did you come across my company?" tanya Soo-jung penasaran. Perusahaan rahasianya yang tertutup di mata publik tersembunyi di gang-gang khusus setiap kota besar di seluruh dunia. Ini pertama kalinya Soo-jung menemui seorang anggota mafia yang berhasil melacak perusahaan rahasianya yang jaringan internetnya terlindungi intranet.

"Hire me as your bodyguard. I'll keep you safe, and in return please protect me from the mafia chain." ucap sang gadis dengan datar. Postur maupun raut wajahnya tidak terlihat seperti orang yang memohon, namun menilai dari fakta bahwa ia berhasil melacak perusahaannya membuat Soo-jung cukup penasaran. Salah satu kondisi yang diberikan pada bodyguard Soo-jung adalah mereka terlindungi di bawah radar Soo-jung. Karena itulah, para mafia tidak dapat menyentuh mereka.

Liburan kali ini merupakan sesuatu yang Soo-jung rahasiakan dari perusahaan dan hanya diketahui Jung-kook. Karena itulah Soo-jung yakin bahwa ia tidak perlu membawa bodyguardnya. Salah seorang staff pesawatnya yang baru pasti telah membocorkan kabarnya pada Tyler. Mungkin dengan adanya Camillia, Soo-jung berpikir bahwa ia bisa tetap aman untuk sementara dari ancaman mafia.

"Deal. Ms. Peterson, I would like to apologize as I never bring my security company's contracts on vacations, so let's use voice recordings instead." ucap Soo-jung dengan tegas. Ia membuat kontraknya di dalam mobil tersebut dan berhasil mendapatkan seorang bodyguard baru. Tanpa harus diuji, Soo-jung sudah bisa menebak bahwa Camillia pasti mempunyai kualifikasi yang cukup karena berhasil membawanya kabur dari mafia.

🌵🌵🌵

"Soo-jung a! Darimana saja kau?" tanya Jung-kook dengan khawatir setelah melihat Soo-jung kembali dengan baju maupun rambut yang berantakan.

"Aku mungkin tersesat saat aku salah menaiki lift." jawab Soo-jung kembali dengan senyuman manis. Ia sebenarnya pintar berbohong, tetapi di depan Jung-kook, ia sama saja dengan anak kecil yang berbohong ketika mencuri permen.

"Soo-jung, aku tahu kau berbohong. Mengapa bajumu bisa kotor dan ada bekas darah ditanganmu?" sentak Jung-kook yang semakin menaikkan suaranya ketika mendengar Soo-jung berbohong.

"Baiklah, aku tadi ada urusan mendadak. Tetapi aku sudah mengurus semuanya." balas Soo-jung dengan desahan lemah. Ia benci sekali mengkhawatirkan Jung-kook, namun disatu sisi, ia benar-benar tidak bisa membohongi Jung-kook.

"Apakah kau baik-baik saja? Ayo sini aku basuh lukamu." ucap Jung-kook sambil menarik tangan Soo-jung dengannya. Tanpa perlawanan, Soo-jung mengikuti Jung-kook begitu saja sambil perlahan-lahan melepaskan jaketnya.

Jung-kook mulai mengernyit setelah melihat luka-luka Soo-jung yang cukup kritis. Apalagi untuk seseorang yang mengidap hemofilia, luka-luka nyamuk saja bisa fatal bagi Soo-jung. Namun, ia tahu bahwa Soo-jung pasti butuh privacy, karena itu dia tidak banyak bertanya ketika membersihkan luka Soo-jung.

"Aku tahu kau pasti penasaran, karena itu aku akan menjelaskan semuanya. Luka di lenganku tadi karena tergores rantai, yang di kakiku karena tergores patahan kursi kayu, terus yang di jariku itu karena terbeset kaca pecah. Ada lagi?" ucap Soo-jung sambil merintih kesakitan selagi dibersihkan lukanya oleh Jung-kook.

Ucapan Soo-jung membuat Jung-kook terkejut, Soo-jung mengutarakan semua itu seolah-olah ia bisa membaca pikiran Jung-kook.

"Sudahlah, yang penting kau baik-baik saja. Itu sudah cukup bagiku." lanjut Jung-kook dengan desahan lemah. Setelah selesai membersihkan lukanya, Jung-kook meletakkan kasa putih dan menutup luka-luka tersebut. Ketika Jung-kook menoleh keatas, ia menatapi sekilas bibir Soo-jung. Seketika itu jug ia langsung menoleh menghindari bibirnya karena takut tidak bisa menahan hasratnya untuk mengecup bibir tersebut.

"Thanks, by the way untuk besok—" baiklah, Jung-kook menyerah dan langsung mencium Soo-jung. Ini pertama kalinya ia mencium Soo-jung setelah kejadian di rumah sakit dan sensasinya luar biasa. Bibir plump miliknya terasa manis bagi Kook, dan ia tidak bisa menahan dirinya untuk terus melanjutkannya. Ia akhirnya berhenti ketika Soo-jung perlahan-lahan memundurkan tubuhnya.

"Besok kita akan pergi ke carnival. . . karena itu. . . siapkan dirimu baik-baik!" bisik Soo-jung sebelum kabur meninggalkan Jung-kook sendirian di dalam kamar mandi. Ia juga tidak bisa menahannya lagi, ia begitu malu. Wajahnya langsung memerah bagaikan tomat, dan tangannya terus mengipas dirinya tanpa henti. Sedangkan Jung-kook yang di kamar mandi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Soo-jung kabur secepat LTE. Tetapi, ia tidak perlu khawatir, lagipula Soo-jung juga tidur sekamar dengannya nanti malam.

🌵🌵🌵

"Kook oppa," bisik Soo-jung dengan desahan lemah. Selama sejam terakhir, Jung-kook bahkan tidak membiarkannya nafas untuk sesaat. Ia terus memeluknya bagaikan teddy bear kecil. Bagi Jung-kook, ia sudah terbiasa dengan posisinya, namun tidak bagi Soo-jung yang bahkan tidak pernah tidur di sebelah pria lain—kecuali Jung-kook tentunya.

"Kenapa Soo-jung a?" balas Jung-kook dengan nada lirih sambil memper-erat pelukannya. Malam ini merupakan malam terbaik setelah merasakan neraka kemarinnya ketika Soo-jung hilang.

"Aku lapar," gumam Soo-jung dengan suara lirih. Namun, Jung-kook tetap tidak memindahkan posisi tubuhnya, dan malah mendekatkan kepalanya ke leher Soo-jung.

"Pokoknya aku malam ini tidak akan melepaskanmu! Kau harus ada di sisiku sampai matahari tiba."

"Dasar beruang!" gerutu Soo-jung kesal.

—End of Chapter Nineteen : 나의피—

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro