미워

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kook a, kenapa kau baru pulang sekarang?" tanya Jimin penasaran setelah melihat Jung-kook kembali ke hotel mereka dengan rambut basah dan baju yang berbeda.

"Siapa lagi kali ini?"

"Sudahlah! Aku butuh istirahat, jangan ada yang masuk ke kamarku selama kutidur!" teriak Jung-kook sebelum memasuki kamarnya dan membanting pintunya keras. Para member Bangtan lainnya hanya bisa menatapinya dengan bingung, ini pertama kalinya mereka melihat Jung-kook begitu marah.

"Apakah dia baik-baik saja?" gumam Tae-hyung sambil berjalan kearah sofa. Ia langsung melompat dan meletakkan tubuhnya yang terlentang di samping Jimin. Semuanya terdiam melamun selama beberapa menit.

Tiba-tiba, ponsel mereka bergetar bersamaan. Satu per satu mereka berkumpul di sofa dan membacanya bersamaan.

"Hari ini rekaman, get your head straight!"

"Hari ini rekaman, aku tidak bercanda!"

"Hari ini rekaman, cepat bangun!"

"Kau tidak mabuk kan? Hari ini rekaman!"

"Hari ini rekaman, bersiap-siaplah!"

Setelah membaca pesan mereka satu-satu, para member lain langsung berjalan kearah Tae-hyung yang tersenyum manis membaca pesannya. Dalam sekejap Jimin langsung menyambar ponselnya dan membacakan pesannya keras-keras.

"Apakah kau baik-baik saja? Sorry for not telling you sooner, hari ini ada rekaman. Don't forget to drink lots of water and your medicine before coming, jagalah dirimu baik-baik!—SY"

"Dia benar-benar pilih kasih. . ." gerutu Jimin kesal setelah membaca pesan Soo-yeon kepada Tae-hyung. Melihat reaksinya, Tae-hyung hanya bisa tertawa terbahak-bahak.

"Well what do you expect from me?"

Mendengar suara itu, para member Bangtan langsung menoleh kearah pintu ketakutan. Diujung pintu, berdirilah seorang wanita berambut pirang dengan kacamata hitam, dan wajahnya yang tersenyum lebar.

"Soo-yeon a!" teriak Tae-hyung bahagia. Tanpa berpikir panjang, ia langsung berlari kearah pintu dan memeluk Soo-yeon. Satu per satu, para member Bangtan yang lain juga mendatangi Soo-yeon dan memeluknya. Semua kecuali. . .

"Dimana Jung-kook oppa?" tanya Soo-yeon penasaran. Anehnya, ponsel yang ia pegang mulai bergetar dan dengan sergap ia langsung mengangkat panggilannya.

"Soo-jung eonni? Hey, what's up?" tanya Soo-yeon ceria.

"Is Kook there?"

"Nope, did you two fight again?"

"Sort of. . . Look, you need to tell him to stop looking for me. He. . ."

Tatapan seisi ruangan seketika tertuju pada Jung-kook yang berdiri di depan pintunya.

"Apakah itu Soo-jung?" tanya Jung-kook dengan nada dingin. Ia langsung berlari ke depan Soo-yeon dan menyambar ponselnya.

"I'll turn this off!" ucap Soo-jung yang langsung mengakhiri panggilan setelah tidak sengaja menangkap suara Jung-kook.

Mendengar suara Soo-jung yang kesal membuat Jung-kook pusing kembali. Dengan raut wajah yang mengkerut, ia melompat kearah sofa dan memejamkan matanya dalam posisi telentang.

"So. . . what did you do to Soo-jung? Apakah itu kau tadi pagi yang keluar dari—" ucap Soo-yeon sebelum mulutnya ditahan oleh Jung-kook dengan tangannya.

"Jangan lanjutkan!"

"Brgefdhajagdheyfgh. . . okay!" teriak Soo-yeon setelah memundurkan tubuhnya dari Jung-kook. Ia benar-benar perlu mengambil nafas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Ayo berangkat, rekaman lagunya harus selesai sebelum acara charity concertnya."

Dengan itu, seluruh member Bangtan langsung berlari memasuki mobil mereka masing-masing, kecuali Tae-hyung yang menaiki mobil Zenvo ST1 berwarna biru milik Soo-yeon.

🌵🌵🌵

"Wow, ada apa dengan kalian hari ini? Rekamannya sudah selesai dalam dua jam? We really have to celebrate!" ucap Soo-yeon menyindir para member Bangtan yang terduduk di sofa dengan nafas terengah-engah. Kalau saja mereka tidak kelelahan, mereka pasti sudah mengerjai Soo-yeon kembali karena telah menyiksa mereka. Sayangnya kali ini, semua energi mereka telah habis terpakai untuk menjalani rekaman lagu mereka yang penuh penyiksaan.

"Speaking of celebrate. . . kalian diundang untuk menghadiri acara charity-nya sebagai tamu utama. Ada acara lelang perempuan juga, mungkin kalian akan tertarik untuk mengikutinya?" tanya Soo-yeon sambil menatapi para member Bangtan lain.

"Baiklah, kapan acaranya?" jawab Ji-min yang masih dalam posisi bersandar pada sofa. Si mesum yang satu ini pastinya tidak kelewatan kalau ada acara lelang wanita.

"Woi! Kita belum meminta ijin Manajer-hyung!" sentak Suga tiba-tiba.

"Aku sudah meminta ijinnya untuk kalian, tenang saja!" ucap Soo-yeon dengan senyuman lebar.

"Tenang saja, I mean what could go wrong?" lanjut Soo-yeon sambil menggaruk-garuk kepalanya.

🌵🌵🌵

"Byuntae ahjussi [Bapak Mesum] tutuplah mulutmu sebelum lalat memasukinya!" sindir Soo-yeon kepada Jimin yang daristadi melongo melihat model-model dan aktris yang menjadi objek lelang.

Peraturan lelangnya adalah untuk memberikan sejumlah uang yang akan di donasikan, dan sebagai gantinya sang donatur akan mendapat satu kencan dengan sang model ataupun aktris.

"Kook a, mengapa kau diam sekali?" tanya Suga sambil meminum cocktail di depannya.

"Tidak ada apa-apa," balas Jung-kook kembali dengan wajah datar. Sejak acara dimulai, yang ia lakukan hanyalah bermain-main dengan gelasnya, menulis huruf khayalan, dan menghabiskan jatah champagne meja mereka.

"Kau masih kesal karena eonni?" sindir Soo-yeon sambil mengeluarkan lidahnya untuk menyindir Jung-kook.

"Asal kau tahu, Soo-yeon a, ada ribuan wanita yang ingin bersamaku dan rela mati demi bersamaku!" jawab Jung-kook angkuh dengan tangannya yang ia silangkan di depan tuxedo Gucci-nya.

Para member Bangtan lain hanya bisa tersenyum miris mendengar ucapan Jung-kook.

"Well, let's see about that!" ejek Soo-yeon kembali.

Mereka semua mengarahkan fokus masing-masing ke panggung. Menunggu kontestan selanjutnya yang tidak kunjung menaiki panggung.

"Contestant number twenty seven, wow! Well, who ever dates this chick has won the lottery alright!" ucap sang MC sambil tertawa terbahak-bahak.

Seisi ruangan seketika membeku melihat sang kontestan maju keatas panggung. Mata Jung-kook langsung melebar saat itu juga ketika menyadari sang gadis yang ditunggu-tunggu berdiri diatas panggung.

"The empress of Lee Corp. Empire, Soo-jung Lee!" teriak sang MC, dan seisi ruangan langsung bersorak-sorai melihat Soo-jung berdiri diatas panggung. Melihat reaksi Jung-kook yang begitu terkejut, Soo-yeon tidak bisa menahan dirinya sendiri untuk tidak mengejeknya.

"Masih bilang kau punya ribuan wanita lain untuk ditiduri?" sindir Soo-yeon kembali sebelum memutar kepalanya untuk menoleh ke panggung. Ia benar-benar merasa puas melihat Jung-kook tidak sengaja menumpahkan champagne yang sedang ia minum ketika melihat Soo-jung menaiki panggung.

"For anyone who's interested in having a date with the Ice Queen of Lee Corp, we will start the bid from 500$. . ."

"1000$!" teriak seorang pria dari ujung ruangan.

"1500$. . .3000$. . .4000$ . . .4500$!"

Jung-kook hanya bisa menahan amarahnya mendengar lelangnya menjadi semakin sengit antara para peserta.

"5000$. . . 7000$. . . 7500$. . .8000$. . ."

"Tahan terus saja Kook!" ucap RapMon hingga membuat para member Bangtan lain tertawa terbahak-bahan melihatnya duduk panik. Jung-kook benar-benar tidak ingin mengakui kekalahannya, tetapi kali ini, ia harus menyerah. Ia tidak bisa menyerahkan Soo-jung kepada pria lain di depan matanya sendiri.

"10 000$. . .12 000$. . .20 000$—"

"500 000$" teriak Jung-kook sambil mengangkat papan bundaran lelangnya. Tatapan seisi ruangan langsung tertuju padanya, terutama Soo-jung dari atas panggung yang memberikannya lirikan dingin

"500 000$ going once. . . twice? And that's it, the Ice Queen is sold to Mr. Jeon of BTS!"

Seisi ruangan langsung bersorak-sorai dan bertepuk tangan kepada Jung-kook. Bahkan para member Bangtan lainnya tidak bisa menahan ketawa mereka.

"We need to talk, now!" bisik Soo-jung yang langsung menarik Jung-kook keluar dari ruangan itu.

"Kook oppa, good luck!" ucap Soo-yeon dari kejauhan.

"Jung-kook hwaiting!" teriak para member Bangtan bersama-sama.

Soo-jung langsung menoleh ke adiknya dan memberikan tatapan yang seolah-olah bisa membunuhnya. Tanpa harus diberitahu dua kali, Soo-yeon langsung menutup mulutnya dan mengarahkan tatapannya kearah panggung, ditemani oleh para member Bangtan lain yang juga ketakutan melihat Soo-jung.

"Damn that scary Ice Queen. . ." gerutu Soo-yeon kesal.

"Sudahlah, mari kita doakan keselamatan Jung-kook agar ia bisa kembali hidup-hidup," sontak Tae-hyung yang membuat Soo-yeon dan para member lain tertawa terbahak-bahak.

"Tetapi, ngomong-ngomong, siapa yang akan membayar 500 000$nya Jung-kook?" tanya J-Hope tiba-tiba. Para member Bangtan langsung menukar pandangan satu sama lain. Dengan serempak mereka menyikut Tae-hyung dengan tatapan 'puppy-dog eyes'.

"Soo-yeon a," bisik Tae-hyung pelan kearah Soo-yeon.

"Tenang saja, aku akan membayarnya." jawab Soo-yeon tanpa menoleh sedikitpun, pandangannya terfokus kearah panggung. Mendengar ucapan Soo-yeon para member lain akhirnya bisa mengambil nafas lega. Jumlah yang Jung-kook sebutkan tentu tidak sedikit, untungnya Soo-yeon memegang seperempat saham Lee Corp, karena itu jumlah yang Jung-kook sebutkan bisa dibilang bukan apa-apa baginya.

🌵🌵🌵

"Soo-jung ie, kau—"

"Bukankah aku sudah bilang kemarin untuk tidak mencariku!" teriak Soo-jung berapi-api. Ia benar-benar tidak bisa menahan emosinya. Ketika Jung-kook ingin membuka mulutnya untuk berbicara, ia langsung menamparnya tanpa berpikir dua kali.

"Soo-jung a!"

—End of Chapter Two : 미워—

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro