친구

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Good morning birthday girl!" ucap Tori dengan ceria. Soo-jung yang tadinya tertidur langsung beranjak dari kasurnya sambil mengusap-usap matanya.

"Thanks," gerutu Soo-jung dengan matanya yang masih ia pejamkan.

"Wanna celebrate?"

"Nope, I have a lot of meetings scheduled for today. Sorry, let's just drink tomorrow," ucap Soo-jung sebelum kembali tidur di kasurnya.

"Oh, come on! Bryan told me that you had no meetings for today!"

"Really?" tanya Soo-jung kembali dengan terkejut. Ia langsung bangun dari kasurnya untuk membaca e-mail dari sekretarisnya. Matanya melebar ketika melihat inbox-nya yang kosong.

"Let's go already!" ucap Tori yang langsung menyeret Soo-jung keluar dari kamar tidurnya.

🌵🌵🌵

"I need to stop by the office to take care of somethings. Wait for me here!"

Dengan itu Tori ditinggalkan Soo-jung di dalam mobil ferarri merahnya yang terparkir di depan lobby Lee Corp. Sebuah senyuman licik muncul pada wajah Soo-jung ketika ia melihat seorang wanita seumurnya duduk di kantor adminstrasi dengan wajah berkerut kesal.

"Kang Ra-yeon ssi?" panggil Soo-yeon dengan suara yang begitu keras hingga membuat seluruh staffnya menatapi Ra-yeon dengan serentak.

"Mengapa aku harus melakukan ini?" tanya Ra-yeon dengan nada yang kentara kesalnya. Namun, ia mulai terkejut ketika melihat Soo-yeon tidak menjawab pertanyaannya. Ia mengikuti arah pandangan Soo-jung yang ternyata mengarah ke bajunya sendiri.

"Kang Ra-yeon ssi, ada banyak peraturan yang berlaku di tempat ini dan aku akan menyebutkan lima yang telah kau langgar di depan wajahku," ujar Soo-jung sebelum berhenti sejenak, "Satu, pakaianmu, sepatumu, rambutmu, semuanya melanggar kualifikasi seorang karyawan.

"Dua, tingkah lakumu, yakni duduk diatas meja dan mencoba menggoda staff lain merupakan pelanggaran yang paling kubenci.

"Tiga, aku adalah CEO, bukan hanya sekedar seorang wanita yang pernah kau temui di jalanan. Jagalah tingkah lakumu!"

Seluruh staff Soo-jung langsung tertawa kecil mendengar ucapannya terhadap Ra-yeon. Sementara Ra-yeon yang sedang diceramahi hanya bisa diam mendengarkan dengan tangannya yang ia kepalkan di sampingnya.

"Empat, semua karyawan yang berada di tempat ini jabatannya setara. Aku tidak akan mendiskriminasi mereka sesuai dengan kekayaan mereka. Jika kau menoleh ke pojok ruangan, manager yang duduk di tempat itu adalah anak dari salah seorang menteri di Amerika. Sedangkan wanita yang tadi kau ejek untuk pakaiannya yang sopan adalah anak dari salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan anak Lee Corp. Bandingkanlah kekayaanmu yang jelas kalah dengan mereka.

"Lima, buanglah tissue bekas make-upmu di tempat sampah, aku tidak tahan dengan sampah yang berada diatas meja maupun yang berdiri di depanku!"

Dengan itu, Soo-jung langsung berjalan meninggalkan Ra-yeon dengan senyuman besar di wajahnya. Ia sempat mendengar teriakan histeris Ra-yeon yang kesal setelah ia permalukan besar-besaran di depan staff yang lainnya. Setelah menuruni lift, ia disambut oleh wajah Tori yang kesal karena telah lama menunggu. Alih-alih meminta maaf, Soo-jung malah tiba-tiba tertawa terbahak-bahak mengingat wajah Ra-yeon yang mirip dengan Tori.

"Are you nuts? What the heck just happened to you?" tanya Tori penasaran setelah melihat Soo-jung tertawa begitu saja.

"I've just tortured the one and only daughter of Kang Taek-jun in front of the main office. You should've been there, you could be dying in laughter right now!"

"Congratulations Jungs! You just made yourself the enemy of one of your investors!" ucap Tori dengan nada menyindir.

"What do you mean by 'investor'? He only has 0.1% of my stocks, I could easily take it from him but I didn't do it, do you know why?"

"Care to tell me?" sindir Tori dengan tatapan bertanya-tanya.

"She slept with him and mocked me in front of him." ucap Soo-jung dengan menekankan nadanya pada kata-kata terakhir.

"What the heck? So, why is she still alive? I thought you would kill her if you found out that he slept with her?"

Tori mengingat kembali ucapan Soo-jung pada tahun pertama ia datang kembali ke Amerika sebagai CEO dari Lee Corp. Waktu itu, Soo-jung sering kali menceritakan kejadian-kejadian ia menangkap basah Jung-kook meniduri wanita lain di depannya sendiri.

Tentu saja, keesokan harinya, Soo-jung membuat perusahaannya bangkrut tanpa menghiraukan omelan para investor lain. Kejadian itu terus menumpuk hingga akhirnya Lee Corp menjadi musuh para mafia yang berhubungan dengan semua pengusaha yang bangkrut akibat Soo-jung.

Meskipun begitu, Soo-jung tidak pernah lupa untuk terus bekerja keras untuk mencapai atas, dan setelah ia sukses mencapainya, ia menjadi lebih menyeramkan. Ia berjanji di depan Tori, bahwa ia akan membunuh semua gadis yang pernah tidur dengan Jung-kook jika ia berhasil menangkapnya dengan matanya sendiri.

"Why waste the fun in all of that, by the way, let's not talk about it," lanjut Soo-jung yang tiba-tiba layu setelah memikirkan kembali kejadiannya dengan Jung-kook. Tentu saja, Tori cukup terkejut, ini pertama kalinya ia melihat Soo-jung berhasil menahan sisi kejamnya.

"Up for a little shopping?" tanya Tori yang tiba-tiba khawatir melihat Soo-jung yang layu seketika.

"Let's go!"

🌵🌵🌵

"Kookie oppa, apakah kau harus membawa semua 'selingkuhan'mu ke mall untuk membeli hadiah ulang tahun Soo-jung?" tanya Soo-yeon dengan nada menyindir setelah melihat lima wanita mengekori Jung-kook kemana-mana.

"Mereka adalah putri dari para pemegang saham perusahaan promosi kami di Jepang, jika aku mengusir mereka, aku bisa dibunuh oleh ayah mereka!" bisik Jung-kook kembali sebelum menoleh kembali ke gerombolan wanita di belakangnya yang mencoba menggodanya habis-habisan.

"Whatever bad boy!" sentak kembali Soo-yeon dengan kesal. Awalnya, hanya mereka berdua yang diutus para member Bangtan untuk membeli hadiah ulang tahun Soo-jung, tetapi entah bagaimana caranya, lima wanita tiba-tiba menabrak mobil sport milik Soo-yeon dan menarik Jung-kook ke mobil mereka.

Soo-yeon hanya bisa menahan amarahnya karena melihat mobil sportnya lecet akibat ulah lima wanita yang merupakan 'teman' dari Jung-kook.

"Aku akan pergi ke membelikan baju untuk Soo-jung, kau dan selir-selirmu tunggulah dan jangan berani-berani masuk ke dalam toko bersamaku!" ucap Soo-yeon sebelum meninggalkan Jung-kook bersama 'teman-temannya'.

"Okay!" balas Jung-kook kembali sambil mencari kafe untuk duduk beristirahat sebentar.

"Jung-kook ssi, apakah kau ingin membeli kopi?"
"Mau bermain di arena basket itu?"
"Jung-kook a, ayo bermain bowling!"
"Jung-kook ssi, ayo masuk ke toko Victoria Secret sebentar!"
"Jung-kook ssi!"

"Baiklah! Baiklah! Ayo jalan saja!" teriak Jung-kook yang lama kelamaan juga mulai kesal dengan rombongan wanita yang terus mengikutinya. Tatapannya tiba-tiba terlintas kepada Soo-jung yang entah kenapa berada di depannya.

Salah seorang gadis yang sedang mengandeng Jung-kook terus mencoba memanggil nama Jung-kook hingga ia akhirnya menyadari kehadiran Soo-jung di depan mereka.

"Annyeong! Oraenmaniya! [Hallo, sudah lama tidak bertemu!]" ucap Soo-jung tiba-tiba sambil memaksakan sebuah senyuman pada wajahnya. Ia sudah menduga bahwa Jung-kook tidak mungkin hanya memikirkannya saja, ia begitu mencintainya bachelor lifenya, karena itu ia tidak mungkin membiarkan semua kesenangannya hilang begitu saja. Sekali lagi, hatinya yang awalnya sudah mulai pulih kembali hancur melihat tingkah laku Jung-kook.

"Soo-jung a!" teriak Jung-kook yang langsung menatapinya dengan khawatir.

"I'm fine, no need to explain. It's nice meeting you and your friends." ucap Soo-jung sebelum berjalan mundur sambil menarik Tori dengannya. Ia tidak ingin terlihat menangis di depan umum, lebih lagi ia tidak ingin terlihat menangis di depan Jung-kook.

—End of Chapter Nine : 친구—

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro