19

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"A-! Sudah kuduga kau disini!"

Seruan riang yang bercampur dengan nada kesal memecah keheningan yang tercipta selama beberapa saat tadi.

Aku yang tengah berbaring, membuka mata perlahan. Hal pertama yang menyapa netraku adalah mentari siang yang mengintip dari sela-sela dedaunan. Aku sedikit mengerjap. Belum sempat membiasakan diri dengan cahaya yang tiba-tiba masuk, seseorang menghalangi, memayungiku dari matahari.

Kini dapat kulihat jelas. Sosok gadis dengan pipi menggembung yang memerah karena panas. Wajahnya terlihat puas, tapi juga terlihat jengkel.

Aku hanya terkekeh, "Ketahuan ya?"

"Ketahuan apanya? Aku mencarimu susah payah tau-!" Rengeken mulai terdengar dari mulutnya, diiringi dengan dirinya yang kini memposisikan diri untuk duduk di sebelahku. Ia melanjutkan, "Kepala Perpustakaan mencarimu. Dia sangat marah karena kau mencuri bukunya lagi tanpa menulis di daftar pinjam."

Ah... aku melirik ke kiri dan menemukan tumpukkan buku yang menjadi sumber amarah Kepala Perpustakaan. Kualihkan pandanganku ke kanan dan menatap gadis itu dengan wajah tak berdosa.

Wajah chubby itu kembali menggembung dan siap meluncurkan segala omelannya. Di bawah langit musim panas yang semula tenang, kini aku mendengar ocehan tiada henti darinya. Setidaknya itu membuat musim panas yang cerah ini makin cerah.

"Hei..."

Aku menoleh dan menatapnya yang kini sudah berbaring di sebelahku. Ia telah berhenti mengoceh beberapa menit yang lalu.

Matanya tetap menatap langit biru dan berkata tanpa menoleh padaku. "Aku akan baik-baik saja, kan?"

Aku terdiam. Topik hangat dan cerah tadi kini terasa suram dan sungkan. Mulutku terbuka, berkata dengan penuh keyakinan.

"Tentu saja."

"Ahaha, aku senang jika kau berpikir seperti itu."

Maaf.

***

Detailed :
✓3 words drabble challenge
✓251 kata
✓Keywords : “ Musim panas, dedaunan, biru. ”

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro