I Hate, But I Love (Vernon x Luna)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Saat ini, kelas 9 tengah bersiap menghadapi ujian nasional, penentu kelulusan. Semua siswa serius sekali belajar. Termasuk juga anak terpintar di kelas, biasa dipanggil Vernon. Blasteran Korea Inggris. Namun begitu, 100% pendidikannya di Indonesia. Adapun anak terbodoh, yang biasa dipanggil Luna. Dia sahabat baik Vernon, namun ia juga membencinya. Ia benar benar membencinya saat pelajaran berlangsung. Ketika guru bertanya, ia menjawab lantang, mencatat rumus di papan tulis atau menjawab lantang sembari berdiri. Ketika guru membuka forum pertanyaan (yang jelas tanpa formulir), dia mengacung paling tinggi. Ia sering ditarik kawan lelakinya itu untuk duduk depan, padahal ia ingin tidur di belakang.

"Lucinta, oy"

Panggil salah satu kawan kelasnya. Luna tak menyukai panggilan itu, masa iya dia dikata fans Lucinta Luna. Ia tak menyahut, chairmate yang tengah berhadapan dengannya hanya terkikik geli.

"Baiklah, jadi gini, kutub magnet itu, yang utara pastilah mengeluarkan gelombang magnet, menciptakan medan magnet sendiri. Dan yang selatan sebaliknya, menyerap gelombang magnet. Untuk deklinasi, artinya..."

Suara Vernon terhenti dengan gebrakan tangan Luna. Wajahnya kesal, entah karena apa. Irisnya menatap Vernon marah. Tidak tau mengapa, Luna berubah.

"CUKUP!"

Teriaknya, mengheningkan satu kelas. Semua mata tertuju padanya. Luna berdiri, menodong wajah Vernon dengan jari telunjuknya. Vernon yang kaget tak berkata apapun, ia masih syok dengan tingkah kesurupan kawannya.

"GUE BENCI IPA!"

Teriaknya lagi. Semua pasang mata masih menatap. Vernon bingung sendiri. Dia yang minta ajarin, bilang pengen banget masuk IPA di SMA, tapi malah kayak begini hasilnya.

"AKU SAKIT KARENA IPA! AKU MATI KARENA IPA! AKU BENCI IPA!"

Teriaknya lagi, menggebrak meja. Tampilannya berubah acak acakan. Buku IPA didepannya menghalangi tangan Luna dengan meja. Untunglah, kalo nggak tangannya bisa kesakitan karena nggak ada 'busa'nya.

"Berarti kamu nggak jadi masuk IPA nanti?"

Tanya Vernon memperjelas. Pertanyaan yang sejak tadi dipendamnya akhirnya keluar juga. Wajah Luna semakin merah padam, murka. Ia menggebrak meja lagi, berkata dengan suara lantang.

"YA JELAS MASUK LAH! AKU HARUS MASUK IPA! NO MATTER WHAT!"

Vernon bingung seketika. Katanya benci IPA, tapi harus masuk IPA, kok aneh? Mungkin ini yang dimaksud dengan 'benci = benar benar cinta'.

'Perempuan kok aneh ya? Suram aja pikirannya'. Beginilah pikiran Vernon saat ini.

***

Yowasapgengs.

Sorry kalo judul menggiurkan arti sebenarnya mengecewakan. Maafkan jelek, gaje, typo, dan segala macem.

Special tag : diraaaf

Oh iya, satu lagi

"AKU BISA BIKIN HUMOR!" :V

Clue : 'I Hate, But I Love' bukan menjurus pada Vernon, kalo kalian fokus ini, gabakal ngefeel. /gak bertujuan ke ini juga gak ngefeel kok, sans :v

Nb : Gamudeng? Baca terus, terus baca, budayakan literasi di Indonesia.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro