[ 2 ]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng






"Kim Taehyung!" panggil anak sulung keluarga Kim saat selesai membereskan meja makan. Taehyung yang hendak pergi ke kamar pun terhenti, dan berjalan kearah dimana kakaknya berada.

"Hyung?" ujar Taehyung ketika melihat Namjoon sedang duduk disofa sambil mengunyah keripik kentang. Namjoon pun menepuk-nepuk tempat kosong disampingnya dan Taehyung mengangguk patuh. Ia duduk di samping Namjoon dengan tenang.

"Bagaimana, apa ada yang terlihat berbeda dariku?" tanya yang lebih tua dengan wajah sumringah. Dahi Taehyung mengernyit dan matanya terfokuskan. Wajah kakaknya terlihat sama saja walaupun sudah ribuan kali ia pandang.

"Sepertinya tidak ada yang berubah." Namjoon mendecih mendengar pernyataan adiknya. Ia mendekatan mereka dengan memegang kedua bahu Taehyung yang kebingungan.

"Perhatikan baik-baik." Taehyung menghela nafas, sudah terlalu lelah dengan tingkah bodoh kakaknya yang menguras habis tenaganya.

"Aku berganti parfum!" wajah Taehyung berubah masam, dan berdiri untuk kembali ke kamarnya.

"Oh, tadi Yoongi hyung bilang tidak akan ikut malam ini. Sibuk dan tidak peduli katanya." dengan nada datar Taehyung berucap, dan kali ini wajah Namjoon yang berubah masam.

"Sial, aku sudah membeli banyak soda untuk malam ini." Namjoon memajukan bibirnya merajuk, membuat Taehyung mual ditempat.

"Besok hari libur, kenapa kau tidak bergabung saja dengan kami?" yang muda sontak menggeleng. "Lagipula, apa yang kau lakukan dikamarmu itu?"

Jungkook ada jadwal live malam ini. Dan sebagai suami yang baik, aku harus meluangkan waktuku untuk menontonnya. Tidak boleh di ganggu gugat. Batin Taehyung.

Mulutnya terbuka untuk mengatakan alasan yang selalu ia keluarkan namun tertutup lagi saat melihat wajah mengerikan dari kakaknya.

"Aku tahu!" smirk andalan ia keluarkan, dan wajah Taehyung berubah menjadi pucat.

"Dongsaengku sudah besar!" Namjoon bertepuk tangan. "Diam-diam bermain solo sendirian, aku bangga padamu."

"Astaga hyung!" Taehyung beranjak pergi dari ruang santai dan menuju kamarnya dengan wajah memerah.

Menampar pipinya beberapa kali saat menyadari bahwa dirinya sedang merona hanya karna digoda kakaknya.

Itu tidak benar! Kendalikan dirimu Kim Taehyung! Batinnya menangis.

Kemudian tersentak kaget ketika mendapat notification yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

[ LIVE ] J.JK has begin





"Menungguku?" suara Jungkook seperti perpaduan madu dan marshmallow, begitu manis dan lembut. Jika mendengarnya rasanya seperti sedang melayang bersama para malaikat di surga.

Taehyung reflek mengangguk, tangannya menopang wajahnya yang memperhatikan gerak-gerik Jungkook.

Matanya. Begitu bening dan bulat, seperti kelinci. Batin Taehyung.

"Maaf. Aku sempat tertidur tadi." Jungkook tersenyum lembut sambil menyelipkan rambutnya di belakang telinganya. Perilaku kecil yang membuat Taehyung sukses tersenyum lebar.

"Kau pasti lelah, darl." Taehyung mengusap pipi Jungkook melalui layar laptopnya, dan menghela nafas ketika Jungkook tertawa kecil.

Betapa mirisnya dirimu Kim Taehyung. Mahasiswa terkenal dengan harta melimpah. Namun disinilah engkau, mengusap usap layar seperti orang bodoh. Batinnya lagi.

"Kira-kira apa yang akan kulakukan ya malam ini, ada masukan?" Jungkook bertanya sambil memiringkan kepalanya sedikit.

Taehyung melihat kearah kolom komentar dimana ratusan penggemar langsung memberikan pendapat mereka. Salah satu diantaranya ada komentar yang terlihat terlalu intim, dan rahang Taehyung mengeras. Secara tidak sadar ia mengetik beberapa kata dari hatinya dan mengeklik tombol send.


Jack : Bernyanyilah, aku merindukan suaramu.


Taehyung menggigit bibirnya gugup. Ia mengawasi ratusan komentar lainnya yang menurutnya jauh lebih baik daripada permintaannya.

"Sepertinya aku akan bernyanyi." nafas Taehyung tertahan dan jarinya mengepal. Sedangkan Jungkook dibalik sana sedang mempersiapkan sesuatu.

Tepat saat Jungkook mulai bernyanyi mata Taehyung tertutup rapat. Ia membayangkab bahwa Jungkook hanya menyanyikan lagu itu untuknya. Mungkin seperti lagu pengantar tidur, sebelum mereka berdua akhirnya akan terlelap sambil berpelukan. Hatinya menghangat hanya karena membayangkannya.

Tepat setelah lagu Jungkook berakhir, ia berpamitan untuk tidur. Hati Taehyung berdenyut nyeri ketika tahu mereka harus berpisah. Dan setelah layar merubah menjadi gelap, ia memutuskan untuk turun ke lantai bawah.

"Kau belum tidur Taehyung-ah?" tanya Hoseok ketika melihat Taehyung menuruni tangga. Taehyung balas menggeleng dan berjalan menghampiri mereka untuk mengambil soda.

"Dia sibuk," cela Namjoon. "Bagaimana, sudah puas?"

Karena kesal, Taehyung membuat ancang-ancang akan melempar handphone Namjoon kearah kolam ikan, dan Namjoon reflek berteriak meminta ampun. Sedangkan Hoseok hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat adegan kekerasan rumah tangga tersebut.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro