Kelas Umum: Teknik Menulis Misteri

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kelas Umum Jurusan HMT The WWG
Kamis, 11 April 2019, 19:00 WIB

Pemateri: Kak Kira (kiranada)
Pembahasan: Teknik Menulis Misteri

° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °

Haloo semua, aku Kiranada, boleh panggil Kira. Masih muda, jadi santai aja kita ya wkwk. Sekarang lagi aktif di Wattpad. Kalau belum pada tau, akun Wattpad-ku: kiranada. Untuk sosmed lain, aku nggak terlalu aktif, so buat info lain bisa dilihat di Ig: kiranada_, atau LINE.

° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °

Pembahasan kali ini: teknik menulis misteri, betul? Kita bahas yang paling dasar dulu.

KBBI V:
tek.nik/tèknik/
(2) cara (kepandaian dsb.) membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni
(3) metode atau sistem mengerjakan sesuatu

Definisi (1) boleh dicek sendiri di KBBI. Karena ranah ini kepenulisan, jadi saya hanya mengutip bagian yang berkaitan.

Merujuk pada definisi teknik menurut KBBI V, katakanlah teknik=metode atau cara, yang artinya, pd sesi berbagi kita kali ini akan membahas: cara menulis cerita misteri.

Sebelum terjun langung ke sana, kayanya kita perlu tau kalau tulisan dibagi 4:

1. Eksposisi: tulisan berupa penjabaran sebuah pernyataan, yang biasanya disertai penegasan ulang di akhir tulisan.

2. Deskripsi: tulisan berupa penjelasan secara rinci ciri dari suatu objek.

3. Argumentasi: tulisan berupa pembuktian kebenaran pendapat.

4. Narasi: tulisan berupa rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis (cerita).

Penjelasan masing-masing jenis tulisan saya jelaskan secara singkat, karena fokus kita kali ini hanya di no. 4 ➡️Narasi.

Pada dasarnya, setiap penulis punya teknik menulis tersendiri. Menurut saya, (menulis narasi khususnya) tidak bersifat teoretis. Teknik menulis seabstrak seni sendiri; bebas.

Jadi, teknik menulis itu ya... memang bisa dipelajari dengan berbagi, bukan berdasarkan teori kayak Fisika.  Berbagi dan pengalaman. Nggak ada istilah benar/salah untuk teknik menulis. Yang ada: efektif atau tidak.

Nah, barangkali teknik saya bisa diserap sedikit untuk sama-sama belajar nulis. Sebut saja teknik menulis ini: CAKE U.

CAKE U = Catat, Kembangkan, Eksekusi, Unik.

1. Catat
Catat setiap inspirasi yang dateng. Nggak perlu dipikirin apakah nantinya ide itu bakal kepakai atau enggak. Yang pasti, itu ide bakal bermanfaat entah kapan, tapi akan.

Kenapa perlu dicatat?

Karena, pertama: biar nggak lupa, jadi betapa tenangnya kalo ide-ide liar itu udah ke-save, sehingga pas kita stuck, atau mengalami writersblock, kita udah punya load ide.

Kedua: mempermudah menyusun kerangka cerita.

Ketiga: mempermantap konsep cerita. So, alur nggak meleber kemana-mana.

2. Kembangkan
Biasanya, kalau ide-ide serupa udah terkumpul, akan muncul ide baru lagi yang seakan-akan itu hasil dari kumpulan ide-ide seragam tadi yang nantinya bakal jadi cerita.

Jadi, maksudku kembangkan itu begini:

Kita udah catet nih ide: (Contoh)
1. Perempuan ketabrak mobil.
2. Perempuan kembar.
3. Ada perempuan saling bunuh.

Ide-ide itu sebetulnya terpisah. Tapi karena dicatat, bisa kita kembangkan jadi cerita. Tentunya, dengan sebab-akibat yang masuk akal.

Atau, ide-ide terpisah itu kita kembangkan ke dalam kisah masing-masing yang nggak harus di satu cerita.

Maksudnya kembangkan gimana?
Contoh, kita pilih no.1 Perempuan ketabrak mobil.

Perempuan ini siapa?
Kenapa dia ketabrak?
Di mana?
Sengaja/enggak?
Atau ternyata bunuh diri?

Timbul pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya bisa kita kembangin.

3. Eksekusi
Kemaslah cerita yang tersusun barusan dengan baik. Dari tahap kedua tadi, ide-ide seragam yang tercatat nggak selalu jadi cerita. Kadang itu cuman berupa ide rumpang. But, no worries. Karena ide rumpang itu bisa diselipin ke cerita, tentunya dengan kasualitas yang baik.

Kemas cerita dengan baik. Maksudnya, kita bisa mengemas dengan cover bagus, misalnya (ini membantu loh). Atau diksi yang baik (mudah dicerna, tapi nggak melenceng dari EBI),  konfliknya dipertajam, karakternya diperkuat, dan sebagainya.

Terus, Tentang ide rumpang. Maksudnya gini:

Kita pake contoh 3 ide tadi.
Ternyata, kita lagi nyusun cerita misteri nih, tiba-tiba kita ngalamin writersblock, nah. Tiga ide itu bisa kita selipin ke dalam cerita. Tentunya, dengan sebab-akibat yang logis.

4. Unik
Lepas dari itu semua; jadilah unik. Ini sih pure prinsipku. Terinspirasi dari yang udah ada nggak papa, apalagi jadi beda?

Inget: inspirasi bukan plagiat.

° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °

Terakhir, aku mau berbagi tips nulis misteri berdasarkan pengalaman aja. Tips ini disusun berdasarkan skala kepentingannya dalam cerita.

1. Riset
Karena selain general fiction, misteri adalah fiksi paling realistis. Artinya, genre ini boleh dibuat seliar-liarnya, tetapi segala hal yang terjadi dalam cerita perlu dipertanggungjawabkan dengan: sebab-akibat.

2. Perkuat Karakter
Cerita yang alurnya jedar emang patut diacungi jempol, tapi gak semua melekat lama di hati pembaca. Ya, salah satu siasatnya adalah membuat karakter yang bikin pembaca suka sama dia. Pengen jadi temennya, sehingga ada keistimewaan lain ketika mereka membacanya.

3. Kagetin Pembaca
Gak ada yang melarang kita naruh kembang api, petasan, bahkan sampai peledak di cerita kita. Buat plot twist, kagetin pembaca. Kenapa ini termasuk penting?

Karena ini misteri! Apalah arti sebuah misteri kalo semua hal dibeberkan secara gamblang. Biarlah pembaca nebak-nebak, dan salah. Think out of the box.

4. Matangkan Konsep Kasualitas Antarkonflik
Maksudnya apa? Sebelum kita mencapai penyelesaian, matengin dulu konsep sebab-akibat dari konflik yang ada. Karena, biasanya di cerita misteri, satu konflik bisa memberi efek domino ke konflik yang lain, bahkan bisa merubah alur.

5. Banyak Baca
Nggak boleh males baca. Kamu mau perang tapi amunisinya kosong? Nggak usah perang.

6. PEDE
"Bagusan cerita itu daripada ini."
"Diksinya mantep sih dia, ini ga terlalu."
"Bahasanya keren dah ceritanya si itu"
"Idenya mantep sihh cerita yang itu, yang ini mainstream"
"Cerita yang itu udah dibukuin tau!"

BODO AMAT!!!! Setidaknya kita sudah memulai, karena untuk mencapai ke sana, semua orang perlu proses. Komentar tanpa pertimbangan, hanya untuk mereka yang belum belajar (baca: bodoh).
Ambil kritik dan saran yang perlu, sisanya tinggalin, dan jalan terus.

° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °
SESI TANYA-JAWAB
° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °

1.
Tanya: Bagaimana caranya supaya bisa menjadi unik, Kak?

Jawab: Tulis apa yang kita suka dan menurut kita beda. Biarkan si pembaca terarik sama sesuatu yang beda tapi orisinalitas kita. Harus beda. Seenggaknya sesuatu yang 'baru' akan menarik perhatian pembaca. Tapi itu tips:) boleh dijalani, boleh enggak.

Contoh: Kira-kira alur cerita teenfict gimana sih? Cewek suka sama cowok kasanova, konflik, konflik, 80% baper, akhirnya jadian. Kebanyakan kan begitu ya?

Tapi coba, dengan genre dan tema yang sama. Tapi kita kasih sedikit bumbu. Roman, tapi dengan ilmu astronomi. Atau mitologi, atau masukin analogi cerita rakyat/fairytale, atau sejarah.

Menurutku akan agak jadi lebih dilirik ketimbang yang seputar anak SMA aja gitu.

2.
Tanya: Apa aja yang perlu diriset? Aku bingungnya dan takutnya cerita itu jadi ngebosenin gak sih klo kebanyakan ilmu?

Jawab: Apa yang perlu diriset? Tergantung kita mau bikin cerita apa.

Contoh: Misalnya, aku mau bikin cerita tentang rumah sakit jiwa.

Mau nggak mau, aku harus cari tau sedikit tentang medis, ilmu psikologi, gejala-gejala orang sakit jiwa, istilah-istilah yang sering digunakan, latar rumah sakit nyata yang kira-kira di tahun itu udah ada, dan ya kira-kira orang gila bakal berkelakuan kayak apa, jenis-jenis penyakitnya bagaimana.

Karena ini cerita yang nyerempet realitas. Orang gila itu ada, dokter ada dan dia bisa baca, ilmu  kedokteran itu ada, segalanya berdasar, so aku nggak bisa asal-asalan. Begitu kira-kira kenapa riset penting untuk cerita misteri.

Gimana menyampaikannya biar nggak bosenin? Perbanyak porsi narasi ketimbang ilmiahnya. Tapi semakin sering berlatih, semakin naik juga skill-nya buat memadukan ilmu dengan narasi supaya mengalir.

3.
Tanya: Untuk karakter, gimana memperkuatnya biar pembaca jatuh cinta? Apa aja yang perlu disajikan?

Jawab:  Pertama, kita juga harus mencintai tokoh itu. Sehingga kita yang paling mengetahui dia, bahkan bisa sampai tergambar kehidupan dia dr lahir sampai dewasa/mati, hobi, dsb. Sehingga, ketika kita nulis di dialog dia, kita menjelma dia.

Tanya: Sekalipun kita buat tokoh antagonis yang emang untuk dibenci?

Jawab: Iya. Kamu nggak mau sampai si antagonis ini dianggap gak penting sama pembaca kan? Dengan begitu, akan lebih mudah memantaskan si antagonis dapat akibat setimpal.

Kedua, yang perlu disajikan adalah sisi natural tokoh. Kita sempilin dikit-dikit kehidupan dia yang minor. Misalnya kita kasih tau dia suka kopi, nggak suka duduk bersila, ketawanya gimana.

Ketiga, ciri fisik. Makin kita bisa menjelma tokoh, makin berasa si tokoh nyata. (Pengalaman baca Heroes of Olympus wkwk ada yang tau?)

4.
Tanya: Kak, aku punya stock ide tapi masih belum jadi cerita. Dan ceritanya Misteri Detektif gitu. Tapi karena ada sentuhan Detektif, aku masih ragu-ragu untuk nulis. Soalnya pengetahuanku tentang penyelidikan atau hal lainnya masih belum banyak. Apa bisa nulis cerita bergenre ini pelan-pelan saja? Alias sesuai pengetahuan yang sudah didapat, meski belum mendetail?

Jawab: Aku suka kamu penulis yang hati-hati.

Sebetulnya, tergantung kesiapan kamu. Kalau kamu merasa belum siap, kumpulin lebih banyak data riset, perbanyak baca buku sejenis untuk dapat gambaran dan vibes-nya. Tapii saranku: tulis aja apa yang kamu tau di draft. Tulis dalam bentuk narasi.

Nanti ketika kamu udah merasa siap, coba deh buka lagi draft-nya. Pasti ada rasa gelitik gimanaa gitu.

Soalnya aku ngelakuin hal-hal di atas waktu nulis Madielief. Aku nggak tau apa-apa soal RSJ dan psikologi. Begitu udah ke publik, jangan takut dikritik.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro