🌻Maret 2024🌻

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Ayo putus," lontar wanita berusia 23 tahun itu, mengakhiri hubungan yang sudah berjalan selama enam tahun ini.

Pria di depannya memegang tangan si wanita, namun wanita itu menariknya ke bawah meja, tak mau lagi disentuh.

"Keke, mari kita bahas ini baik-baik," ujar pria itu lembut.

Keke diam, berjuang menahan semua kalimat yang selama ini dia pendam. Menahan air mata yang hendak keluar, hingga membuat bola matanya berbinar air mata.

"Maafkan aku," satu kalimat yang tidak perlu validasi lagi untuk menutup bab cerita yang sudah sangat menyakitkan ini.

Keke berdiri, kakinya yang memakai hak berjalan cepat keluar dari cafe. Dia bahkan tidak menyentuh jus Mangga favoritnya yang telah dipesankan pria itu sebelum dirinya datang. Lagipula jika dia terus duduk di sama, mendengarkan semua pembelaan dari pria itu, yang selalu sala, bertele-tele, seolah Keke yang salah karena meminta banyak hal. Meminta untuk memberi kabar meski sibuk, mari bertemu jika ada waktu, jangan sehari penuh menghilang tanpa kabar, dan jangan tiba-tiba lupa dengan janji yang telah dibuat. Semua itu, bagi Keke hal penting dalam hubungan yang sudah berjalan enam tahun ini. Jika dia tetap di sana, mereka hanya akan berdebat panjang, saling menaikkan suara, dan tidak akan selesai. Maka setelah berfikir sangat panjang, Keke memutuskan untuk mengakhiri semua ini.

Taxi yang dia pesan online sudah datang, dia langsung masuk ke dalam bahkan tanpa driver mempersilahkan dia masuk lebih dulu.

"Mbak Keke? Benar ke jalan Mawar?" Tanya Drive itu mengkonfirmasi, barang kali dia membawa pelanggan yang salah.

"Benar pak," jawab Keke. Dari suara serak Keke, Drive itu sudah mengerti untuk tidak bertanya apapun lagi padannya.

Mobil itu berjalan, menjauh dari cafe dimana pria tadi mungkin masih diam di kursinya sambil melihat gelas jus yang terisi penuh tanpa tersentuh. Begitu sudah jauh, Keke tidak kuasa lagi menahan air matanya. Derai air jatuh melintas dari pipi turun ke pipi. Meskipun begitu Keke masih menahan suara isakannya, dan mengusap jika ada air mata jatuh. Bahkan baginya, dia tidak pernah membayangkan bahwa hubungannya akan berakhir seperti ini. Di bulan Maret 2024.

###

"Keke semoga sukses."

"Jangan lupain kami."

"Sehat selalu Keke, kapan-kapan kita nongkrong lagi."

Ucapan perpisahan dari teman-teman satu kantor. Dia sudah di sini sejak dua tahun lalu, saat masih menjadi mahasiswa magang, berlanjut sebagai karyawan hingga akhir ini. Waktu yang sangat sebentar. Bahkan belum cukup bagus apabila dimasukkan ke dalam portofolionya kerja. Namun ini juga salah satu keputusannya yang berat.

Keke tersenyum pada temen-temen yang setelah hari ini tidak akan dia temui lagi. Bersalaman dengan semua orang. Bahkan memberi kenang-kenangan kecil kepada teman dekatnya di kantor.

Membopong kardus kecil berisi barang-barang yang selama ini dia pajang di meja, semua akan dia bawa pulang dan dijadikan satu bersama barang-barang yang telah dia kemas di kostnya. Keke memencet tombol lift ke lobi. Pemandangan dari atas lantai 8 menuju kota sibuk ini adalah part yang tidak akan lupakan. Setelah lelah lembur, pikirannya bisa langsung kosong jika melihat gemerlapnya kota tersibuk ini di malah hari.

Ketika di dalam lift, ingatannya saat pertama kali mendaftar sebagai anak magang terlintas lagi. Dulu dia sangat lugu, polos, dan sedikit kekanak-kanakan. Memakai baju hitam putih dengan sepatu Kets, bingung menekan tombol lift. Takut jika dia masuk ke lantai yang salah. Jika diingat lagi sedikit memalukan.

Dia sampai ke lobi, tapi tidak langsung ke pintu keluar. Dia berjalan sedikit ke ruang tunggu lobi. Terdapat lukisan besar terpanjang di sana. Lukisan baru, baru seminggu ini. Lukisan bunga matahari dengan tiga kupu-kupu terbang di dekatnya, dengan latar langit malam penuh bintang. Gambar biasa yang bisa diartikan apapun. Namun bagi Keke lukisan ini yang membuatnya untuk mengambil semua keputusan sulit, dari putus, hingga keluar dari pekerjaannya sekarang.

Pada bagian kanan bawah lukisan terdapat tanda tangan sang penulis. Huruf K besar dan sebuah kupu-kupu di sebelahnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro