Halaman 14

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

***
Sempat terbesit, untuk berhenti
Entah itu berhenti menunggumu, atau ...
mungkin juga berhenti mencintaimu.
Enam tahun penantian, rasanya ...
sia-sia.
Tanpa ada jawaban sedikit pun
atas harapan yang kuat dilambungkan.

Beberapa kali terdengar, kala semesta bertanya lewat bisik-bisik.
Emangnya, menunggu itu enak?
Rasanya, aku ingin tertawa mendengarnya, kemudian balas berbisik,
“Tentunya, gak enak lah.”
Ada-ada saja pertanyaannya.
Namanya juga perihal tunggu-menunggu.
Ya jelas, tidak enak.
Aslinya, malah hambar, ingin ku luluhlantakkan bersama kecewa.
***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro