52. Pengembangan Karakter

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi: Pengembangan Karakter
Date: Jumat, 31 Maret 2017. Pukul 19.15 WIB s/d selesai.
Tutor:  Kak Bryna brynamahestri
Notulen: Hilda Rosida HildaaaRosida17
Moderator: Kak Vea dan Kak Metha
Disclaimer: The WWGtheWWG

=====>>>>>=====<<<<<=====

Perkenalkan, saya Bryna. Ibu dari dua bocil super aktif. Tertarik untuk menulis sejak November tahun lalu gara-gara Wattpad. Jadi, pengalaman saya masih belum ada seujung upil pun. Oleh karena itu, malam ini kita sharing aja, ya.


Makasih untuk WWG atas kesempatan yang diberikan mlm hari ini.

****

Sebelumnya, aku mau tanya. Apa sih yang kalian pikirkan saat membuat satu tokoh?

Apakah dia hanya sekadar pemeran dalam cerita yang kalian buat atau seolah kalian melahirkan sesosok manusia?


-Melahirkan seorang anak yang harus kita cintai dan sayangi sepenuh hati
-Melahirkan, Kak. Entah kenapa aku bayangin tokoh itu ada di samping aku dan berinteraksi kek sesama manusia nyata.
+Yap yap...


Tokoh itu seperti manusia.


Yap! Tokoh fiksi itu hampir sama dengan manusia. Yang beda hanya fisiknya, dalam artian, kita tidak dapat menyentuh mereka. Yang bisa kita sentuh adalah kepribadian dan karakter si tokoh. Kalau cuma tempelan, nanti kayak boneka, yang tidak punya perasaan.


1. Saat kita melahirkan tokoh dalam cerita, tentu kita pun memberikan modal kepribadian dasar pada tokoh tersebut.

Tolong hindari membuat kepribadian dan karakter yang nyaris sempurna dalam tokoh cerita. Seperti kita, pasti ada kelebihan dan kekurangan. Bukan cuma fisiknya, tapi karakternya.

Misal, kita bikin cewek 17 tahun yang pinter, selalu juara kelas, ramah, empati tinggi, tanggung jawab, berjiwa besar, dangat toleran, pemaaf, pecinta kedamaian. >>>Wiiih, malaikat bener ini cewek. Bukannya tidak ada, ada, tapi jarang. Terlalu malaikat.


-Balance gitu ya 😉
+Iya, mb Metha...


Coba bandingin kalau kita bikin karakter cewek 17 tahun pinter, tanggung jawab, berani, individualis, keras kepala.
Lebih manusiawi yang mana? Lebih unik yang mana?
-Lebih unik yang kedua, Kak
-Yang seimbang 😂



2. Nah, buat keunikan dalam karakter tokohmu dengan kelebihan dan kekurangannya.

Kenapa?

Pertama, tentu supaya lebih nyata sehingga lebih gampang nyantol di hati pembaca.

Kedua, supaya tokohmu ini berkembang. Maksudnya begini, saat tokoh ini hadir pertama kali di cerita, dia sudah membawa kepribadian dan karakter masing-masing. Seiring berjalannya cerita, ada konflik, batu sandungan ataupun keberhasilan yang dicapai tokoh tersebut. Berbagai pengalaman tersebut tentu berefek pada kepribadian dan karakternya.

Misalnya seseorang yang semula ceria, terkena masalah tertentu jadi sedih. Atau seseorang yang pemarah, karena suatu hal tersadarkan. Ada perkembangan kepribadian dan perubahan karakter.

-Tampan, kaya tapi kalau pas ketemu cewek cantik jadi suka kentut 😂 karakter unik
+Nah, contohnya mb vea tuh gampang diinget bgt


Ciri khas ini yang akan memberi warna di dalam konflik cerita. Keunikan ini juga yang menentukan penyelesaian dalam satu cerita. Karena masalah dan kepribadian seseorang itu saling berkaitan.

Misalnya saja Mbak Lisnur dan Mbak Irma, dua orang dengan kepribadian, latar belakang keluarga, pengalaman hidup dan lingkungan yang berbeda, memiliki masalah yang sama. Ketemu CEO tahu bulat yang tua, kaya, sombong. Kira-kira apa yang bakal mereka lakukan? Apa ending ceritanya bakal sama? Enggak, kan.
-Iya, endingnya bakal beda, nggak sama hihi...
-Ia pasti berbeda👍

Di tengah-tengah materi, Kak Bryna pun memberi tantangan pada setiap member untuk mendeskripsikan penyebab perubahan sebuah tokoh karakter.


• Aku kasih contoh saja, ya. Nanti aku kasih deskripsi singkat tentang kepribadian dan karakter suatu tokoh, tolong kalian buat penyebab atau latar belakang dari perubahan karakter tersebut.
• Contoh Kasus:
Pratiwi Handayani. Gadis 21 tahun. Lahir dan besar di lingkungan Keraton Jogja. Baru setahun kuliah di Jakarta. Kepribadian : ramah, empati tinggi, murah senyum, sopan, kurang PD.
Perubahan karakter: pendiam, murung, anti sosial, pemarah, emosi labil, tidak percaya pada laki-laki.

Coba kalian bikin deskripsi singkat dalam 1 paragraf, tentang latar belakang keluarga dan kemungkinan peristiwa yang dialaminya selama setahun hingga karakternya berubah drastis.


Di bawah ini hasil dari tantangan yang diberikan Kak Bryna untuk para member:
1. Pratiwi ramah, empati tinggi, murah senyum, sopan, tapi kurang PD. Dia tumbuh di keluarga bahagia yang sayang banget sama dia. Ketika pindah ke kota lain, Pratiwi di-bully karena dianggap manja.karena jadi bahan bully, Pratiwi lebih jadi pendiam dan anti sosial.


2. Pratiwi Handayani, gadis 21 tahun. Keluarganya menjunjung tinggi adat keraton tetapi sejak tinggal dan kuliah di Jakarta dia mengenal dunia luar. Kebebasan kota Jakarta telah mengubah dirinya. Perkenalan dengan laki-laki brengsek yang telah menghancurkan masa depannya membuat Pratiwi menjadi tertutup dan membenci laki-laki.

3. Saat itu pratiwi melihat pertengkaran hebat kedua orang tuanya dan ayahnya melakukan kekerasan kepada ibunya sampai akhirnya ia berpikir takut untuk bersosialasi atau dekat-dekat dengan orang lain terutama pria, karena dalam pikirannya piea itu sama aja. alhirnya, ia memutuskan untuk merubah penampilan, hatinya menjadi dingin biar tidak ada lelaki yg mau mendekatinya
 Karna pratiwi memiliki kisah tragis dengan sang kekasih, pratiwi mungkin di lecehkan atau di khianati ataupun di bully  sehingga perubahan sikapnya terjadi. Ataupun kondisi sekitar lingkunganya masyarakat maupun keluarganya yg menjadikan ia berubah.

4.Pratiwi Handayani. Gadis Keraton Jogja dengan segudang tata krama seorang putri besar Keraton. Hidup dalam sangkar peraturan istana. Pergi ke Jakarta untuk mencari ilmu tapi malah menemukan cinta yang mulai membentuk pribadi yang berbeda. Cinta pertama yang langsung menghancurkan semua kebanggaannya.


5. Ada masalah keluarga mungkin, kedua orang tuanya berantem dan nyaris cerai karena ayahnya punya perempuan idaman lain 😳

6.Tidak aneh lagi jika kota Metropolitan mengubah kepribadian seseorang. Seperti yang dialami Pratiwi Handayani, perempuan kelahiran Yogyakarta yang baru saja menetap satu tahun di Jakarta. Hari-harinya yang indah hilang hanya dengan sekejap mata, hanya karena sebuah tragedi percintaan yang membuat ia membenci para pria. Wajah yang tiap hari tersenyum tergantikan wajah dengan emosi yang terselut. Hingga kini, perempuan itu menjadi pendiam dan membenci pria. Membenci pria yang menyakitinya.

7. Pratiwi, keluarga keraton yg terikat dg tata krama keraton, kuliah di jkt, di manfaatkan karena kepolosannya. Di bohongi org yg dia percaya, bahkan di khianati oleh kekasihnya dlm keadaan hamil

8. Pratiwi Handayani, gadis 21 tahun. Awalnya ramah, memiliki empati tinggi, murah senyum, sopan tetapi kurang Pd. Setahun kemudian dia berubah drastis karena perceraian orangtuanya. Ditambah ayahnya yang selingkuh, juga sering melakukan kekerasan terhadapnya dan ibunya, membuat ibunya depresi. Kini gadis itu sering murung, pendiam, ansos, kadang juga menjadi pemarah, dan yang lebih parah dia menjadi tidak percaya pada laki-laki. Itu semua karena ayahnya...

9. Pratiwi Handayani adalah gadis yang ceria sejak kecil akan tetapi setelah perceraian tak terduga kedua orang tuanya merubah sepenuhnya sifatnya saat ini. Pertengkaran hingga penganiyayan ayahnya pada sang ibu di masa lalu sebelum perceraian terjadi membuat luka yang begitu dalam untuknya. Ingatannya tentang kesakitan masa lalu begitu besar hingga jati dirinya terbentuk dari serpihan-serpihan hati yang terluka
 Penyebabnya ayahnya bertemu dengan wanita yang lebih cantik dari ibunya, ayahnya selingkuh di dpn mata pratiwi.  Jadi dia membenci laki2.

10. Pratiwi Handayani, gadis 21tahun. Mendapat pelecehan seksual secara gak sengaja sama pacarnya. Bikin dia ngurung diri yang akhirnya gak percaya sama cowok. Ditambah latar belakang keluarga yang menjujung norma agama. Bikin Pratiwi stress gara2 kepikiran terus.

11. Pratiwi pernah dikhianati oleh teman laki-laku yang memanfaatkannya, dijebloskan pada kemaksiatan karna sikapnya yang pendiam. Ditambah, dengan suasana ibu kota yang mampu merubah sikap dan sifatnya menjadi buruk.

12. Pratiwi ditipu laki-laki brengsek yg mau enaknya ajah sehingga jd tidak percaya ma laki....

Kak Bryna mengatakan semua deskripsi yang dibuat para member keren-keren. Namun, ada satu yang menarik hati. Materi pun dilanjut kembali.

Ini saya bikin yang ekstrem, ya.Kenapa tadi aku kasih latar belakang keluarga juga?


-Biasanya karna ada masalah keluarga, seseorang bisa berubah drastis sikapnya._.


+Nah, perubahan karakter yg ekstrem, tentu diakibatkan oleh suatu konflik yang mengguncang pula.Aku demen punya Ruru👇

>>> Keluarga yang ternyata tidak merestui hubungannya dengan sang kekasih. Akhirnya memilih jalan pintas dengan melakukan s*k sebelum menikah agar hamil. Ternyata setelah hamil. Kekasihnya menghilang, meninggalkannya dalam kondisi hamil. Akirnya dia dijodohkan dengan pilihan orang tuanya. karena baru mengetahui bahwa dia mengandung anak orang lain, setelah dia menikah. Suaminya menceraikanya. Dan berubahlah karakternya.


+Konfliknya bisa bikin jungkir balik

Oke, jadi knapa harus melihat latar belakang keluarga?


Karena keluarga adalah lingkup terkecil dalam kehidupan seseorang, tak terkecuali tokoh fiksi. Seseorang yang besar di keluarga yang harmonis, saling mendukung, penuh kasih sayang, biasanya tumbuh jadi karakter yang penyayang dan percaya akan cinta.
Oke, sekarang gimana kalau konfliknya tidak separah itu? Misalnya cinta. Bingung milih cowok ganteng tapi miskin atau kaya tapi buruk rupa, bingung cara nembak cem-ceman, masalah friendzone, cinta segienam, patah hati, atau tidak percaya sama cinta. Apa bisa berpengaruh ke perubahan kepribadian?

Bisa ya, bisa tidak. Tergantung kepribadian dasar si tokoh dan lingkungan. Yang jelas, karakteristik tiap tokohlah yang memberi warna dalam setiap konflik.

-Jd klo bkin karakter itu ya bnr2 di'manusia'kan ya?
+Iyap, memanusiakan tokoh fiksi

Nah, ini aku kasih contoh
Contoh kasus:
A seorang gadis 17 tahun, dgn sifat tomboy, cuek, ikut klub basket, tegar, kuat, mental baja, keluarganya bahagia. Ketemu cowok di SMA tetangga pas lomba basket. Sebulan kmdian A lihat cowok itu jalan sama cewek. A nangis, murung di kamar, tidak percaya lagi pada cinta. Kira-kira gimana?


-Ga logis lah ya
-Aneh. Nggak masukkk. Kecuali ada tambhan poin


+Kurang masuk akal, kan? Krn apa?
Si cewek cuek dgn keluarga bahagia

Sekali lagi, saat kita membuat karakteristik tokoh, perlu memperhitungkan bagaimana latar belakang keluarga, kepribadian dasar, pengalaman (perjalanan hidup) dan lingkungan.
Kenapa harus begitu?


Karena semuanya berhubungan. Selalu ada sebab yang mengikuti akibat. Nggak mungkin ada asap kalau nggak ada api. Seseorang berperilaku tertentu pasti ada penyebabnya. Nggak mungkin mak bedunduk, ujug-ujug berpikir dan bersikap beda. Dan yang terpenting, harus sesuai logika.

-Krna dg itu kita bisa menyelami tokoh cemana ya
-Bgtu ga mba?
+Iya, Macha

Orang tumbuh dan berkembang, tentu pengaruh lingkungan dan pengalan bakal ngefek ke kepribadiannya


Contoh lagi:
Aku sangat membenci Satrio. Laki-laki itu sudah membuat hatiku sakit. Pengkhianatannya sangat tak termaafkan. Aku sudah tidak sudi bertemu dengannya lagi. Kuharap tadi siang–saat kuputuskan dia–adalah pertemuan terakhir kami. Aku bukan wanita lemah. Aku cantik, pintar dan mudah bergaul. Masih banyak lelaki lain yang jauh lebih baik dari Satrio.

"Yu, ngapain duduk di teras? Udah malem gini juga." Rika–teman sekamarku–baru saja pulang dari kencannya. Aku tersenyum miring, malam minggu memang hari yang dinanti bagi pasangan. "Nunggu Satrio?"

"Iya. Baru aja dia SMS mau ke sini," jawabku seraya melihat layar ponsel. Sudah lima belas menit, aku menunggunya di sini, tapi belum juga kelihatan batang hidung pria itu.

Nah, bagaimana menurut kalian?

-Ga pas
-Kok aneh
-ada yg janggal


+Aneh, kan?
Ini krn ketidakkonsistenan tokoh...

Agak aneh, kan? Kalau memang benci, sudah putus, ya sudah buat apa nunggu di luar sampai 15 menit? Seperti mencla-mencle.
 Bisa saja seperti itu, asal kasih narasi lagi kalau ternyata si tokoh ini masih sangat mencintai Satrio. Dia juga sadar akan kebodohannya yg masih berharap.
Tapi, tetep aja hasilnya aneh.

Jadi, menurutku, penentuan karakter awal tokoh sangat berkaitan dengan jalannya cerita. Tidak cuma sekadar deskripsi di narasi atau dialog saja, tapi responnya dalam menghadapi masalah, caranya mengambil keputusan.

Orang yang lembut biasanya mengambil jalan damai untuk suatu masalah. Beda dgn orang yg keras, dia lebih suka ramai di depan timbang rame di belakang. Jangan sampai bikin karakter yang bertolak belakang tanpa alasan yang jelas dan tepat, misal: pemalu, kurang PD, tapi pandai debat. Pemalu itu susah untuk ngomong di depan orang banyak.


Aku kasih 1 contoh lagi yaaa
Contoh:
Dewa, 34 tahun. Belum menikah. Seorang dokter ahli forensik. Sifat: selalu berusaha mencari jalan pintas, simpatik, memiliki selera humor yang tinggi namun sarkatik (bersifat mengejek/menyinggung), kurang antusias pada hal baru, suka menunda, tidak suka dipaksa, lebih suka menonton daripada ikut terlibat, keras kepala. Keunikan: tidak tahan bau menyengat.


Contoh lain:
Arum. 27 tahun. Fashion stylist. Sifat: sembrono, cuek, pemalas, ceplas-ceplos, kurang bertanggung jawab, keras kepala. Keunikan: suka menguncir rambut dengan plastik atau sedotan.


Masih inget materi Kak Aul tentang Logika Kepenulisan, kan?
Karakter tokoh sangat berhubungan dengan kelogisan cerita. Dan untuk cerita yang berhubungan dengan suatu pekerjaan, karakteristik tokoh tentu perlu dipertimbangkan.


Untuk contoh pertama, apa iya dokter forensik suka menunda dan tidak suka bau menyengat? Tidak mungkin dilakukan, kan?
Terus seorang fashion stylist tapi sembrono dan nguncir rambut pake plastik.

Atau cowok lemah menjadi petinju, atau orang berjiwa bebas menjadi akuntan.
Tidak ada yang melarang. Cuma tidak manusiawi saja. Istilahnya nggak lulus psikotest.
Jadi, semua harus logis. Sebab akibatnya harus jelas.
Jadi, kalau mau bikin tokoh yg kerja pun, harus dilihat lagi karakternya.
Nah, selesaaai.

- Pengalaman karakter dan kepribadian harus logis juga.
+Benar Mba Vea
-Walau cuma fiksi tapi harus tetap logis
+Iya, mb isti


📝SESI TANYA JAWAB📝

Q1 : mbak bry kalo misalkan kita udah bikin si tokoh berubah karena sebuah alasan, terus cara ngembaliin dia ke asalnya gimana? Maksudku apa harus dikembalikan ke karakter aslinya lagi atau biarkan seperti itu saja?

A1: Tergantung. Ada sesuatu yang bikin dia berubah lagi atau nggak? Dan, perubahannya ke arah positif atau negatif?
Kalau perubahan positif, akan lbh baik kalau spt itu saja.
Bukankah dalam suatu karya, lbh top kalau ada ilmu yg dipetik. Mungkin kl perubahannya baik, bisa dijadikan contoh utk orang lain.
-Oke, berarti sesuai kebutuhan cerita aja ya mbak?
+Iya, Mb Desi.
-Iya paham. Udah silau hahaha makasih mbak bry

Q2: Misal ka, aku pengin bikin karakter yang jenius. Tapi diri ini kan tidak jenius. Jadi kapasitas karakter jg kan tergantung kapasitas penulis. Baiknya menyiasati hal itu bagaimana ka? Yang aku tahu sih, jenius yg bener2 kelihatan jenius itu dambeledor di HP.

A2: Tanya Mbah Gugel dooong...
Hehehe...
Gak perlu orang yang pinter ngebengkel, untuk bikin cerita ttg otomotif...
Banyakin riset aja.
Dari ciri-ciri jenius.
Kan jenius ada macem-macem, kecerdasan ada 9 pun, sesuaikan dgn karakter tokohmu

-Hm.. kebanyakan malah kelihatan dari dialog..
-Dan aku nggak terlalu jos kalau disuruh bikin dialog orang jenius..
+Nggak selalu dari dialog. Kalau karakternya pendiam, bisa dari pola pikirnya.

+Bikin karakternya dulu, baru bisa tahu bgmn dia berperilaku dan berbicara
+Jenius sombong sama jenius pemalu, bakal beda
-Ok ka.. fahim..

Q3: Untuk ka Bryna, cerita yang dicocokkan ke karakter atau karakter yang dicocokkan ke cerita?

A3: Yang pertama dibuat, karakter atau cerita hayo?

-Karakter dulu
-Cerita dulu
-Cerita dulu baru karakter
-Cerita dapat. Lalau buat karakter yg mungkin bisa memainkan peran dengan baik sesuai alur. Kalu aku.


+Tiap orang pasti beda2, kan?
Ada yg cerita dulu, ada yang karakter dulu
Apa pun yang lahir duluan, harus disesuaikan waktu apa? Bikin outline.


Pendapat lain:
Yg bener karakter dulu, baru cerita. Karena dari karakter dan segala keunikannya itu muncul konflik, alur, plot.

Cerita menyesuaikan kebutuhan karakter. Tidak berlaku sebaliknya. Kalau cerita dulu, itu yg bs memicu inkonsistensi. Demikian.

Misal: karakter irma, baperan.
Konflik dari keadaan dia adalah mencari pacar dan mendewasakan diri biar gak baperan.
Tapi, kalo ceritanya duluan, sifat karakter bisa nggak konsisten. Karakter menentukan konflik. Bukan konflik yang ada diceburin karakter (kalau begini rawan karakter ngikut kebutuhan konflik, yang mana bisa plothole dan nggak kuat)



Q4: Mb bry, ini karakter tokohku yg cowok terlahir dan besar dikeluarga harmonis, klo karakter dia plin-plan, cocok gk sih? Mungkin gk sih dia bisa berubah menjadi pribadi yg tegas. Haruskah ia merasakan kehilangan dulu baru bisa berubah menjadi pribadi tegas?

A4: Mungkin lingkungan sekolah atau sosialnya yg bikin dia spt itu, Bude. Plin plan itu kek kurang PD kan, tdk bertahan dlm 1 keputusan. Itu masuk ke kepribadian, dan kepribadian bisa diubah dari lingkungan. Jadi, bisa bgt utk jadi tegas. Tidak perlu kehilangan, misal dia kepentok keadaan atau berada dalam 1 lingkungan yang mengharuskan dia tegas, bisa, Bude

Q5: apakah kak bry pernah menemukan kasus orang kembar tapi kepribadiannya berbeda dalam cerita? apakah faktor keluarga bisa mempengaruhi perbedaan itu? misalnya si A ini disayang keluarga dan si B ini agak kurang krn fisiknya yg tidak sebagus A dan B ini sdh biasa sebagai pelindung bagi A? terima kasih kak bry

A5: Kalau dlm cerita blm pernh. Namun, bisa bgt berbeda perlakuan, berarti harus perhatiin karakter ortunya.
Kembar, mmng sifat dan kpribadian beda.
Nonton doble kara gak?
Itu kembar identik, sifat beda jauh krn lingkungan dan pendidikan. Kalau berada dalam lingkungan yg sama, kekurangan fisik bisa jadi alasan. Mungkin ortunya model, atau berkedudukan, shg malu.
Tergantung karakter masing2 tokoh, Kak...


📝SESI TANYA JAWAB SELESAI📝


📓Tips mengembangkan karakter:
1. Bisa lewat dialog tokoh
2. Pemberian nama, walau ada yg bilang apa arti sebuah nama, tapi dlm cerita fiksi, menurutku ngefek.
3. Bisa lewat deskripsi.
4. Terus kembangin lewat pendapat tokoh lain.
5. Bisa juga dari cara dia menghadapi suatu masalah, mencari solusi.
Yang penting, jangan bikin karakter yang kontradiktif yaaa...

Karena kelas sudah selesai, Kak Bryna pun memberi para member sebuah tantangan.

Tolong bikin cermin dgn tokoh yang punya karakter antagonis. Tokoh utamanya antagonis. Genre bebas. Yang penting tokohnya berkarakter awal antagonis. Minim 800 word yaaaa

Ntar endingnya mau kek gimana, terserah. Mau dibikin baik boleh, tetep jahat juga boleh.
Yang penting, harus kudu mesti berkarakter yaaa.

📕📕📕📕📕📕📕📕📕📕
Terima kasih untuk ilmu yang sangat bermanfaat malam ini, dan terima kasih juga sudah bersedia meluangkan waktu untuk malam ini.

Jazakallahu khoir.

Terima kasih untuk kerjasamanya juga. Semoga berkah...
Aamiin...

====****====


Mohon maaf apabila ada salah kata dan tulisan. Kami menerima kritik, saran dan pertanyaan. By admin Irma


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro