53. Sharing Kepenulisan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi : Sharing Tentang Kepenulisan
Hari/Tanggal : Sabtu, 8 April 2017
Tutor : Ayu Welirang Ayuwelirang
Notulen : Isthy bulanbiru_
Moderator : Hilda dan Umy
Disclaimer : thewwg

=====>>>>>=====<<<<<=====

Malam semuanyaa. Halo, saya Ayu Welirang, biasa dipanggil Ayu.

Sekarang saya sedang membereskan naskah novel ke-4 yang berbau thriller. Doakan saja thriller-nya cepat selesai.

〽 Silakan, Kak Ayu, bisa dimulai sharing-nya tentang pengalaman mengikuti lomba dan menerbitkan buku di gramedia.

➡ Dulu awal mulai giat menulis itu tahun 2008, via situs kemudian.com.

Itu situs umum, tapi sekarang sudah tutup. Dulu hype (terkenal) sekali di Indonesia, tapi sekarang sudah tidak jalan lagi. Karena yang mengurus situs itu sudah pensiun semua. Sibuk menulis secara intensif, jadi tidak ditaruh di k.com lagi.

Semua penulis di sana disebut Kemudianers, dan banyak yang memulai debut kepenulisan dari sana. Sebut aja Pringadi Abdi, Windry Ramadhina, R. Mailindra, Dewi Kharisma Michellia, Dadan Erlangga, dan banyak penulis lainnya.

〽 Bagaimana ceritanya, Kak Ayu bisa menjadi salah seorang pemenang GWP 2?

➡ Dulu, saya kirim naskah ke GWP hanya iseng, karena beberapa orang dari kemudian.com juga ada yang ikut. Saya kirim naskah thriller yang judulnya, Cipher.

Sebenarnya itu tentang pekerjaan saya, jadi menulisnya sambil senang dan santai. Saya submit juga awalnya iseng, dan saya kasih tag GWP.

Selama itu, naskah tidak saya cek-cek lagi--karena iseng itu dan tidak expect menang. Tapi ternyata nama saya ada di daftar pemenang GWP 2, sama dengan 2 teman dari kemudian.com juga.

Dari situ saya berusaha untuk membereskan naskah thriller yang sudah lama. Karena kalau dipikir-pikir, genre thriller di Indonesia masih jarang.

〽 Tapi novel pertama Kak Ayu yang terbit dari GWP, "Halo, Tifa", ya? Bukan Cipher ini?

➡ Naskah yang terbit dari GWP memang baru, "Halo, Tifa". Yang thriller belum beres dan memang tidak berencana diposting lanjutannya. Karena ada beberapa perombakan pada plot. Karena jika merombak plot ini, jadi banyak tokoh-tokohnya yang juga diubah.

〽 Ciri-ciri novel yang disukai editor gramedia itu novel yang bagaimana, ya, Kak?

➡ Ciri-ciri novel itu beda-beda per editor. Jadi, sama seperti redaksi surat kabar, editor gramedia ada desk-nya juga. (Desk : sebutan umum di redaksi surat kabar untuk membagi pekerjaan. Misal : desk politik, desk hukum, desk seni.)

Misal :

▪ Editor A, suka novel seperti Critical Eleven, novel2 Ilana Tan, atau novel-novel harlequin romance.

▪ Editor B, dia cari young adult dan teenlit. Untuk ciri-cirinya itu umum, tapi yang paling dasar, harus rapi EYD dan plotnya tidak bolong.

Soalnya, terkadang editor-editor ini juga moody. Minggu ini sukanya naskah seperti punya John Green, minggu depan sudah beda lagi.

"Halo, Tifa" itu termasuk novel aku yang beres hanya sebulan. Dan itu aku tulis dalam keadaan lagi tidak ada kerjaan. Jadi kerjaanku waktu itu hanya baca komik dan nonton film jepang. Terus, terbersitlah ide untuk nulis "Halo, Tifa". Nama Tifa sendiri itu diambil random, dari poster pameran lukisan yang ada di kamar.

〽 Kak Ayu, menggarap thriller itu ada battle scene-nya, bagaimana cara menulis battle scene yang baik dan menjiwai?

➡ Ini memang harus memiliki banyak imajinasi yang jelas. Kalau di battle scene, kita harus lebih "show don't tell". Jadi lebih bagus narasinya tidak usah panjang-panjang sekali, tapi diselingi dengan dialog.

Untuk battle-nya, kita harus tentuin dulu mau battle pakai apa.

Misal : pakai tangan kosong, pistol, pisau, atau senjata jarak jauh.

Contoh yang pakai tangan kosong, kita juga harus tau, orangnya berapa? Keroyokan apa tidak? Kadang kalau lagi iseng, sambil kita praktekin. Misalnya mau nonjok, posisi tangan gimana. Untuk scene seperti ini memang harus dibayangkan.

Juga, perbanyak menonton untuk mengasah imajinasi. Agar bisa dibayang-bayangkan.

⏩➿⏪

Allia sudah lama kabur dari Lembaga Spionase Indonesia. Ia tak lagi ingin hidup di balik bayangan. Namun, setiap langkahnya kini malah semakin berada di bayangan itu. Sambil menajamkan pendengaran dan mengembuskan napas berat, Allia berjaga. Suara langkah sepatu mendekat dengan cepat di tengah gang sempit itu.

"Allia berhenti," jelas suara berat itu.

Si pemilik nama berhenti, namun kuda-kudanya mengencang.

Saat orang itu menepuk bahunya, Allia berbalik dan memelintir tangan kurus itu. Andri, lelaki berkacamata yang ternyata temannya, kini meringis kesakitan.

"Ah, maaf! Aku refleks!" balas Allia sembari memperhatikan sahabatnya yang kini memegangi tangannya sambil bersandar di dinding gang.

⏩➿⏪

Kurang lebih penggambarannya seperti itu. Misalnya :

Allia berlari cepat di sisi trotoar, namun pemilik motor berknalpot bising itu tak berhenti meneriakinya.

"Berhenti lo! Atau gue tabrak semua orang yang ngalangin ini!" teriak pemilik motor berkacamata hitam.

Allia berteriak menggeram, "Bilang sama bos lo, gue nggak akan pulang."

Di depan mata ada kesempatan. Allia mempercepat larinya dan segera menuju lampu merah. Ia menyeberang ke arah kendaraan yang berlawanan. Motor bising itu terjebak macetnya Jakarta dan si pembonceng pun turun dari motor setelah tak bisa lagi berkutik mengejar lari Allia yang secepat cheetah.

⏩➿⏪

Pakai penggambaran hiperbola juga boleh. Istilah-istilah gitu. Seperti 'lari Allia secepat cheetah', itu berarti dia berlari kencang sekali.

Ini ada contoh yang bagus. Tutorial gitu.

http://rohaluss.blogspot.co.id/2014/05/menulis-adegan-pertarungan.html?m=1

Di rohaluss ada banyak tutorial, termasuk kalau ada yang mau menulis cerita fantasi dan mau membuat peta cerita fantasi. Aku juga ketemu itu waktu lagi cari-cari informasi tentang penulisan adegan pertarungan.

Tips lain, buat adegan di novel, yang bikin kita sendiri nangis sebagai pembaca, walau kita yang menulis itu. Dari sana kita jadi lebih bisa empati dengan si tokoh. Dan kemungkinan, orang lain sebagai pembaca juga bisa empati dengan tokoh itu.


Kalian bisa kunjungi blog saya: http://www.ayuwelirang.com/2015/03/tips-menulis-thriller-dan-menyelesaikan-naskah-thriller.html?m=1

Nah, kalau di thriller, aku juga biasa membuat diagram alir tokoh, tabel tokoh beserta umur dan karakteristik tokoh. Agar ketika mendeskripsikannya dapat lebih mudah. Jadi tidak cari-cari lagi orangnya mau seperti apa, tokohnya gondrong apa botak atau kumisan. Jadi tidak dicari-cari sewaktu di tengah-tengah.

〽  Untuk mencari nama, bisa coba teknik anagram.

Anagram itu huruf yang bisa diubah-ubah jadi bentuk kata lain. Misalnya : Ayu, bisa jadi bentuk uya, yau, uay, yua, auy, dll.

Contoh : Suamiku namanya Rafiza. Waktu itu iseng kujadikan nama pembunuh bayaran di dunia fantasi, namanya jadi Iz Faar.

Ini ada kalkulatornya, biar lebih mudah, tinggal cari nama yang diinginkan.

https://wordsmith.org/anagram/

Kalau untuk fiksi umum, aku menghindari nama tokoh yang terlalu bule. Kecuali dia memang dari luar negeri. Karena realitanya di Indonesia, nama orang kan biasa saja. Seperti kita, Ayu, Rahma, Desi, Andri, Eja, dll.

Aku agak anti dengan nama-nama aneh. Biasanya aku menggabungkan nama-nama orang.

Misal, nama depan temanku Tessa, nama belakangnya dari temanku yang lain, Dianti. Kunamakan tokoh menjadi Tessa Dianti, itu nama dari kedua orang itu.

〽 Bisa kasih kisi-kisi bikin thriller dengan tokoh utama antagonis?

➡ Kisi-kisi thriller? Biasanya karena susah, jadi harus pakai outline. Ini berlaku juga untuk semua genre.

Enaknya, sebelum mulai membuat naskah, biasakan buat outline-nya per bab. Outline ini yang liquid, biar bisa dirombak dan ditambal-sulam. usahakan yang udah fix itu hanya prolog dan epilog.

Cara outline aku seperti ini. Ini contoh dari novelku yang temanya family.

⏩➿⏪

Prolog (fix): Gayuh merokok di sisi Kelanis, sembari memperhatikan tongkang-tongkang membongkar muatan.

Bab 1: Cerita dimulai dari Liana, ibu Gayuh, yang dulu bekerja di lepas pantai Kalimantan dan bertemu Djarot.

Bab 2: Liana jatuh cinta, tapi Djarot rupanya sudah punya istri.

Bab 3: Cerita kelempar ke masa saat Gayuh mau lulusan kuliah.

Bab 4: Cerita beralih ke kisah Gemma yang sedang membereskan layout foto untum profil perusahaan batu bara di Kalimantan.

Bab 5: Gayuh pertama kali bertemu Gemma.

Bab 6 dst (suka-suka kita)

Epilog: Gayuh melempar sekarung benda simpanan ibunya di hadapan Djarot dan menghujaninya dengan makian. Lalu, api pun berkobar perlahan, membakar barang2 peninggalan ibunya dan bukti2 tentang keberadaan ayahnya. Baginya, sosok ayah itu sudah mati sejak dulu.

⏩➿⏪

Yang bab 4 dan bab 5 bisa ditukar. Jadi, istilah liquid itu di sini, seperti air saja, tidak terikat dengan plot sebelumnya.

Jadi, memang enaknya setiap bab di outline itu menyimpan satu sub-ide untuk menggerakkan konflik.

Nanti konfliknya bisa seiring waktu, misalnya di bab 12 atau bab menuju akhir. Atau kalau mau membuat konflik menurun, berarti konflik langsung diletakkan di bab awal.

Gampangnya sub ide saja.

Misal di bab 1 membahas apa, bab 2 bahas tentang apa, bab 3 bahas tokoh yang jahat dan penggerak plotnya. Sudah, seperti itu saja.

Misal di suatu bab mau full bahas tokoh antagonis plus penggerak plot. Penggerak plot ini seperti konflik kecil yang akan memicu konflik lainnya.

Contoh : Si tokoh jahat membunuh orang. Gara-gara itu, nanti akan terjadi apa?

Gara-gara X, nanti akan menjadi Y.

Kadang endingnya bisa jadi berubah. Outline itu hanya untuk mendisiplinkan kita saja. Sehari minimal menulis se-bab. Bisa jadi endingnya berubah, karena di tengah-tengah kita beri penggerak plot lain.

Diagram alir ini sebenarnya dipakai di flowchart pemrograman (coding, kalau di orang IT atau di kantorku).

Diagram alir itu untuk memberi acuan tokoh.

Contoh : Tokoh A musuhan dengan tokoh B, tapi sahabatan dengan tokoh C, sedangkan si C ini sebenarnya suka sama tokoh B.

Lalu diagram alir untuk plot.

Misal, kalau tokoh A musuhin si B, kira-kira si C marah tidak, ya, sama A? Kalau jawabannya, ya, alirannya ke mana? Kalau B alirannya ke mana? Atau malah ke ending?

⚫Sebab akibat ya kak?

⚫Jadi kemungkinan yang tersebar dari pola pikir si tokoh?

⚫Seperti mikirin kemungkinan-kemungkinan yang ada gitu, ya, Kak?

Iya, betul.

Banyak yg udah bahas plotting dan ini penting. Kenapa? Karena mostly naskah ditolak karena plot bolong.

〽 Aku kurang paham juga. Plot hole itu, yang bagaimana, sih?

➡ Ini ada sedikit teorinya,

http://www.ayuwelirang.com/2017/02/tips-belajar-tentang-plot-novel-dengan-three-act-structure.html?m=1

Secara umum, plot itu cuma 3,

BEGINNING, MIDDLE, END

Sudah, seperti itu saja. Tapi di tengah-tengah itu disisipkan. Jadi begini :

begin > act 1 > act 2 > middle > act 3 > conflict > end

Kalau plot hole,

begin -> act 1 -> act 3 > middle > end

Ada bolong di act 2.

Jadi, misal si A mengendarai motor dan sampai ke tempat di mana ia bertemu dengan si mantan kekasih.

Tiba-tiba, di bab berikutnya, kok dia jadi ke mana, tanpa diceritakan apakah itu alurnya mundur, atau bagaimana.

Jadi, suatu kejadian yang ujug-ujug dan tiba-tiba tapi tidak jelas, itulah plot hole.

Alur loncat juga boleh saja, tapi harus disimak cara penggambarannya.

Misal, kalau di bab 2 dia sedang cerita tentang pacarnya, terus bab 3 mau cerita tentang awal ketemu pacarnya, kasih penjelasan begini:

Bagus jadi ingat, beberapa tahun lalu ia sedang menangisi almarhum neneknya di pemakaman saat Tania muncul secara tiba-tiba di sampingnya.

Lalu di bawah beri cerita tentang masa lalu si Bagus dengan Tania. Kalau bisa dicetak miring biar seperti lagi daydreaming (flashback, kilas balik).

Kalau twist, ini plot yang tidak diekspektasikan sama pembaca, tapi tetap berada di jalur plot. Kebanyakan terdapat di cerita detektif.

Contoh :

Si tokoh cewek ini pacaran sama si tokoh utama dan selalu jadi tokoh lemah. Dia lemah minta ampun.

Di sisi lain, kakak si tokoh utama itu menyewa pembunuh bayaran, untuk menjaga si adik dari orang jahat yang mau mencuri perusahaannya. Si kakak selalu memanggil pembunuh bayaran itu 'Becky'.

Si adik yang harus pulang ke Jakarta, berpisah dengan si pacar. Pacarnya nangis-nangis, kan.

Tibalah di pertempuran antar mafia yang mau mencuri perusahaan dari tangan pewaris utama, yaitu, si adik.

Pihak jahat menyewa pembunuh juga. Lalu di ujung terjadi baku tembak, pertengkaran, dan pembunuhan.

Si kakak, "Becky, cari adikku, bawa kabur dia!"

Becky nggak ngomong apa-apa, cuma lari.

Waktu si adik lagi cari jalan keluar tiba-tiba ada yang ngalangin orang yang mau bunuh dia.

"Mampus kamu!"

Belum sempat si adik konglomerat ini mati, si pembunuh dari pihak jahat mati duluan. Si adik nengok ke belakang dan dia mendapati bayangan orang. Dia gak tau itu siapa sampai si bayangan itu mendekat. Dan heranlah dia.

"Renita, kamu..."

Itu pacarnya. ternyata pacarnya pembunuh bayaran itu

Itu contoh. Sebisa mungkin orang tidak tau kalau dia pembunuh bayaran, tapi ternyata, iya.

Gimana caranya?

Pakai plot yang lompat-lompat dan tidak diekspektasiin oleh pembaca. Palingan si pembaca hanya...

"Apaan  nih? Kok dia jadi pembunuh?"

Contoh novelnya itu seperti, Metropolisnya, Windry Ramadhina. Atau coba tonton film korea yang judulnya, The Con Artist. Itu super plot twist. Aku pikir dia jahat, tapi ternyata dia jahat untuk ngejahatin yang jahat.

Pernah tidak sambil nulis terus kalian tiba-tiba suka jadi seperti pemain film gitu? Ngomong sendiri? Membayangkan diri jadi tokoh di novel kalian sendiri? Pernahkah?

Aku juga suka malu, suka ngomong sendiri, tiba-tiba jadi tokoh cewek pintar, pacar anak basket, dll. Soalnya kalau pas nulis teenlit kan mesti ngebayangin jaman SMA gitu.

Nah, sepertinya harus dicukupkan sampai di sini, nih.

➡ Kesannya, asyik banget yaaaa malem minggu sharing gini, jadi nambah-nambah info dan teman di dunia nulis.

➡ Pesannya, jangan bosen-bosen nulis, terus aja nulis apapun yang ada kepala, bisa juga selang-seling naskah kalau lagi nulis banyak dan bosen sama naskah lain. Pokoknya, naskah yang kita tulis itu harus kita perlakukan dengan bangga. Oh, ya, jangan langsung down kalau ada yang komentar pedes banget, karena gimanapun orang itu kasih saran buat kita. Kita terima aja dengan lapang dada, yang penting jangan bikin kita stop nulis, tapi justru menulis yang lebih banyak lagi.

=====>>>>>=====<<<<<=====

Terima kasih untuk ilmu yang sangat bermanfaat malam ini, dan terima kasih juga sudah bersedia meluangkan waktu untuk malam ini.

Jazakallahu khoir.

Terima kasih untuk kerjasamanya juga. Semoga berkah...

Aamiin...

====****====

Mohon maaf apabila ada salah kata dan tulisan. Kami menerima kritik, saran dan pertanyaan. By admin Irma


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro