6. Menembus Penerbit Major?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi:
1. Tulisan yang Memikat Editor

2. Cara edit naskah yang efisien

3. Kesalahan yang sering dilakukan penulis pemula

Hari/tanggal: Minggu, 1 Januari 2016 pukul 19.00 WIB

Tutor: Gita Romadhana (Editor Gagas, sekarang membuka penerbit KataDepan) GitaRomadhona

Notulen: irmaharyuni
Disclaimer: theWWG

--------->>>>>=======<<<<<------

Ini editornya Windry Ramadhina, Winna Effendi, Christian Simamora. :)

Beliau di gagas 10 taun.

Alhamdulillah, kita diberi kesempatan belajar dengan editor yang sudah senior. :) Suatu kehormatan, dan kesempatan luar biasa bagi kami untuk dapat belajar bersama Kak Gita. Mari kita simak kelas yang heboh dan antusias ini, ambil ilmunya sampai tuntas. Eaaakkk....

>>>>>

Halo semuaaa salam kenal.. :)
Sepertinya dari pertanyaan2 sudah merangkum materi, bisa langsung jawab aja kali ya....

Q1: Tentang materi tulisan yang memikat editor, hal apa saja yang bisa menarik minat editor agar tulisan kita bisa terbit, apakah tulisan yang sesuai EBI, tidak ada typo dll,ataukah alur ceritanya yang menarik ?

A1:
Selama karier saya menjadi editor, saya berpatokan hal berikut saat membaca naskah:
Tema menarik
 Opening/bagian awal yang menarik
 Tokoh dan perwatakan
 Konflik dan penyelesaian
 Setting cerita
 Jalan cerita/alur
Pembagian paragraf, antarbagian, serta porsi deskripsi dan narasi
 Dialog
 Gaya kepenulisan
 Diksi, kalimat, ejaan berbahasa
 Ending
 Tren

Q1a: Opening menarik seperti apa Mba?

A1a:
opening biasanya prolog ya (bisa juga nggak) prolog BUKAN sinopsis. nukilan dari konflik paling runcing yang diambil di tengah yang menarik perhatian pembaca

Q1b: Tren yang bagaimana?

A1b:
Tren itu bisa masuk apa yang sedang in. misal, pernah di zamannya, korea2an in banget, termasuk naskah. nah jika saat itu masuk ke meja redaksi naskah2 dengan setting korea, biasanya akan dibaca lebih dulu

saat ini random ya mba. trennya penulis2 yang sukses branding dan punya masa 😅

baca buku, baca koran, baca majalah, tahu gosip2 artis pun termasuk tren.

Q2:
Tulisan saya belum pernah masuk ke meja editor maka dari itu saya belum tahu caranya edit naskah yang efisien apakah yang dimaksud efisien di sini adalah hemat waktu, tenaga dan biaya?

A2:
Saya juga bingung apa maksud daru mengedit naskah efisien, hehehe. Bagi saya mengedit ya sesuai dengan kaidah penulisan yang sudah disepakati. Waktu, tenaga, dan biaya adalah hal-hal di luar kaidah penulisan.

Q3:#tanya... Tdi aku baca ya utk jawaban ke kak vea. Jadi tatap utk tanda baca pun diperhatikan ya kak. Ga cuma tema menarik aja tpi acak adut misalnya utk tanda baca.

A3: TENTU.

Q4:
Kesalahan penulis pemula yang sering itu adalah typo, tanda baca,EBI, Dialog tag, kalimat tidak efektif, dll
Bagaimana caranya agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi, apakah perlu bantuan seorang teman untuk ikut mereview cerita kita? Dan bagaimana tips yang benar untuk pemula agar tulisannya bisa dilirik oleh editor?

A4:
Banyak membaca novel atau buku yang sudah terbit. Biasanya, minim typo. Jadi, kita bisa tahu typo2 yang biasa dilakukan. Misal: mengetahui dengan tepat bagaimana menulis kalimat langsung dan dialog serta penggunaan tanda titik dan koma, itu sudah sangat membantu editor.

(*) beberapa kesalahan umum: •Kata dasar berawalan K, P, S, T luluh.
•Tidak ada koma di depan kata "sehingga", "sambil", "karena" jika berada di tengah kalimat.
•Meskipun dan tetapi
•Namun dan tetapi
•Saling dan ber-an

Contoh:

Jika sudah ada meskipun, tidak ada tetapi. Meskipun hari hujan, ia tetap datang.

Bukan: Meskipun hari hujan, tetapi dia datang.

Namun--adalah penghubung antardua kalimat yang bertentangan. Tetapi--penghubung intra kalimat

(-) 'Tapi' boleh di tengah kak?

Tetapi--bakunya intra, tapi kalo dia pake POV 1, di awal tidak masalah

(-) selain pov 1?

sebenarnya nggak haram juga ya. novel itu lebih fleksibel sih dibanding karya ilmiah

(-) Memperhatikan atau memerhatikan?

memperhatikan--kata dasarnya "hati" bukan "perhati"

perlu diingat, beberapa kaidah ini berbeda di beberapa penerbit. Namanya gaya selingkung. --Gaya edit yang digunakan penerbit.

(-)Dan boleh di awal atau tidak Kak?

Kalau ilmiah, Dan, nggak boleh di awal. Tapi, kalo fiksi, menurut saya, jika pas dibiarkan aja

(-) Berbeda2 yah gaya edit penerbit?

yoi. makanya sebelum kirim naskah penting memperhatikan karakter penerbit

Q5: Apakah agar bisa dilirik penerbit harus selalu ikut trend?

A5: --sebagai pemula atau debut, sebaiknya iya.

Q6: Apakah benar, aktif tidaknya seorang penulis di sosial media menjd pertimbangan penerbit? Kalau iya, aktif yg seperti apa yg diinginkan penerbit?--

A6: Di zaman sekarang, saat media sosial sudah menjadi kebutuhan, menurut saya, keaktifan penulis sangat diperlukan. Saya rasa, Wattpad adalah medsos paling keren untuk mewadahi para penulis dan juga tes pasar

Tentu saja, kualitas (bagi saya) tetap menjadi pertimbangan utama. Namun, branding yang bagus, juga nilai yang akan dipertimbangkan semua penerbit. karena pada dasarnya, menulis itu bukan bakat, tetapi latihan
Tapi, ada yang banyak massa malah tulisan kurang bagus. Sebaliknya yang massa kurang, ada juga yang bagus kualitasnya. ini sih, tergantung selera penerbit ya, aku nggak bisa bicara banyak hehe

setidaknya, pelajaran dari mereka, bahwa branding mereka membuat mereka dilirik
Tergantung penerbitnya, Mba. Kalau di KataDepan, aku selalu memperlakukan naskah (baik wattpad maupun bukan) sebagai naskah mentah

jika ada yang mungkin sudah baca 'WeddingDebt' atau 'CPE' versi KataDepan, akan lihat 60 persen alur berubah

naskah mentah adalah naskah yang benar2 baru dari penulis. Jadi, saat mengedit, saya akan mengabaikan jumlah viewer atau pendapat2 readersnya

*mengubah--nggak ccuma mengubah alur, juga memperhatikan deskripsi, setting, timeline, logika, dan karakter

Q7: Mana yg lebih menarik editor utk membaca naskah, tulisan yag rapi secara teknik tapi tema pasaran atau teknik masih berantakan tapi tema unik? --

A7: kalau saya: teknik masih berantakan, tetapi tema unik

di goodreads, memang banyak yang komen kalau kecewa beberapa bagian yang disuka dihilangkan. tetapi, bagi saya, kalau nggak logis, kenapa dipertahankan. karena itulah bedanya menulis di wattpad dan di bmelb

Q8: Apa sih yg harus dilakukan penulis kalau ingin karyanya naik cetak?

A8:
Pahami genre tulisanmu.
•Riset berbagai penerbit! Googling, kunjungi toko buku.
•Pahami karakter setiap penerbit dan pastikan genre tulisanmu cocok.
•Kenali "saingan" bukumu.
•Pelajari tren.

(-) kalau alur diubah oleh editor, bisa mengubah pesan atau nggak ya, Kak?

mengubahnya, ya nggak signifikan dong mba. dan selalu, atas diskusi dengan penulis. biasanya, penulis yang mengubah dengan saran editor

kalaupun saya mengubah (menyarankan kalimat yang digunakan) atas persetujuan penulis juga. penulis berhak untuk nggak sepakat. maka, di situlah pentingnya diskusi
makanya, jangan heran kalau dari Juni, buku katadepan baru empat yang terbit 😄

(-)Apakah ada perjanjian dengan penulis berapa % yang diubah? Atau ini hak mutlak editor?

nggak ada. seperti yang saya bilang, jika saya editornya, penulis harus bersiap untuk menerima saran2 atau perubahan yang saya sarankan. jika nggak ada kesepkatan, atau penulis berkeberatan, penulis berhak menarik naskah

Q9:
Dalam hal editing, misal saya mengedit naskah orang lain, bagaimana hukum mengubah susunan kalimat yang telah ditulis oleh si penulis? Tentu saja tanpa menghilangkan tujuan awal kalimat tersebut.--

A9:
Nggak ada hukumnya, ini kesepakatan saja, antara penulis dan editor

saat penulis tahu kalau editor adalah rekan yang sama2 ingin membuat naskah lebih bagus, maka seharusnya ada relasi berdasarkan kepercayaan

ibaratnya, naskah yang masuk, adalah anak penulis juga editor

(-)irma: Jika dalam diskusi lanjut penulis meminta sedikit yang tidak diubah? Mungkin bisa lihat kesepakatan lagi Kak?

nggak cuma nama penulis yang dipertaruhkan, juga nama editor. Oleh karena itu, saran2 editor tidak mungkin untuk membuat naskah menjadi jelek

biasanya, akan ada diskusi, mengapa penulis mempertahankan bagian itu. editor akan ngasi alasan: bagian itu diubah karena tidak logis, keluar alur, atau kenapa. pasti ada alasannya

sepengalamanku mengedit beberapa naskah wattpad, tebal2 halamannya, tetapi banyak bab yang nggak memperkaya alur, justru hanya membuat alur jadi bertele2

(-) Apakah setting tempat itu harus Kak? Bagaimana ukuran settingan yang pas?

bagaimana nyari tahunya: coba potong bab itu, apakah dari cerita ada yang hilang? kalau nggak, berarti bab itu bermasalah

Q10:
Bagaimana cara memilih setting lokasi yg sesuai, supaya tak terkesan cuma tempelan?

A10: Terutama kalo setting luar negeri, tanpa harus ke luar negeri?--misal memilih setting London--coba pindahkan cerita ke wonogiri, jika nggak ada yang berubah, berarti setting tempelan

boleh baca seri Setiap Tempat Punya Cerita-- yang pernah dikeluarkan Gagas beberapa tahun lalu. Semuanya, setting luar negeri dan nggak tempelan

setting digunakan untuk memperkuat cerita. Misal, di salah satu buku Gagas yang saya edit, judulnya Melbourne, setting di melb, tokohnya adalah seorang arsitektur cahaya, yang memang punya kerjaan untuk menangani sebuah gedung di melb

Ibaratnya jika setiap adegan itu diubah tempatnya, tetap aja jalan ceritanya begitu, enggak perlu ada penyesuaian kultur, dsb

semua tempat, juga harus sama, termasuk ornamen, bentuk jalan dll

Kata orang, mengedit naskah itu lebih sulit daripada menulisnya.--saya nggak tahu ini pernyataan atau pertanyaan, hehehe. tapi bagi saya keduanya sama mengasyikkannya. saya senang mengedit, saya juga suka banget menulis.

Q11: Sebenarnya apakah ada tahapan mengedit sebuah naskah?--

A11: biasanya dimulai dengan review awal: editor akan ngasi tahu bagian2 mana yang nggak logis dan harusnya dirombak. lalu, penulis merevisi. setelah itu diedit lagi termasuk EYD, lalu layout, setelah layout dicek lagi dengan diproofreader

kalau saya biasanya, saya suruh revisi mba. Dalam fiksi, semua hal harus lebih detail ketimbang dunia nyata

(-)Bu De: Apa bedanya editor dengan proofreader?
Sy lihat j-drama judulnya pretty proofreader, dan kerjaanya benar2 njlimet.

proofreader biasanya membaca naskah saat sudah berbetuk layout. kalau menurut saya, sih, sama saja ya. kemampuan proofreader seharusnya lebih tinggi atau setidaknya sejajar dengan editor, karena dia yang cek akhir.
sayangnya, beberapa penerbit malah meletakkan kerja proofreader di bawah kerja editor, jadi kadang apa yang dilewatkan oleh editor, ya sudah pasti dilewatkan juga sama si proofreader

Q12: Apakah nama tempat atau lembaga harus diganti dalam fiksi padahal lembaga tersebut benar-benar ada

A12:
tergantung, kalau menjelekkan lembaga itu, sebaiknya ganti. kalau nggak, ya nggak ada salahnya

Q13: Bagaimana jika dalam cerita si tokoh tak tahu apa2 tentang tempat setting cerita, apa harus di jelaskan juga settinh lokasiny?

A13:
Tergantung, pakai POV berapa. kalau pakai POV3, berarti mata atau narasinya kan dari si penulis. Lagi pula, kalau tokoh nggak tahu tentang tempatnya, tetapi dia kan bisa melihat juga. jadi deskripsinya dari yang dilihat

Q14: kalau mengenai merk/branded misal Pepsodent dalam dialog atau narasi bagaimana itu Kak? Apakah termasuk iklan dan harus dihapus?

A14:
nggak masalah sih menurutku kalau nggak menjelekkan. agak aneh ya kalau harus dibuat2.

(-)jadi merk itu boleh dimasukkan ke dalam cerita, takutnya nanti disuruh bayar.
Enggak sih. Malah bisa jadi promo kan?

Q15:
Minimal berapa kali mengedit naskah kita sebelum kita menawarkannya ke penerbit?

A15:
Sebaiknya, kasih jeda setelah naskah selesai, baru mengedit. Misal, seminggu. Lalu, gunakan kaidah2 penulisan yang diketahui. Misal, tanya diri sendiri, apa premis ceritamu, kalau kamu nggak mampu menjawabnya dalam satu--dua kalimat--berarti banyak bagian naskahmu yang masih keluar jalur

Q16:
Misalnya Ka, saya mau buat cerita tentang pengalamn buruk seorang teman disuatu tempat, walaupun ada sisi baiknya. Kalau seperti ini harus diganti nama lembaga tersebut atau tidak?

A16:

saya nggak paham, nih. hehehe. yang pasti, kalau nggak menjelekkan lembaga, nggak masalah. kalau menjelekkan, bisa kena pencemaran nama baik

contoh: apa premis naskahmu: seorang gadis yang terluka di masa lalu, tetapi harus bertemu lagi dengan orang dari masa lalunya itu.
tapi kalau begini: apa premis novelmu: seorang gadis terluka di masa lalu, tetapi dia nggak berani move on. Lalu, sahabatnya menjodohkan dia dengan laki2 A, lalu dia ketemu dengan laki2 B yang dari masa lalunya

Q17:
Kalau misalnya dalam ceritaku kan ada cerita tentang infotainment, nah, di sini pakai pov1 otomatis si tokoh mengutarakan isi hatinya kan? Agak menjelekan sedikit gimana ya? Tapi nama acara infotainmentnya diubah sedikit?

A17:
kalau nama acara, diubah nggak masalah. toh, nggak penting juga ke alur kan?

Q18:
Faktor-faktor apa saja yang bisa diedit dalam sebuah naskah mentah hingga menjadi naskah 'jadi'? -

A18:
-banyak: alur, karakter, perwatakan, deskripsi, setting, timeline, logika cerita

Q19:
Untuk mengirim naskah cerita ke penerbit, apakah boleh ada beberapa part yang membahas adegan dewasa? Jika iya, adegan apa yang boleh ditampilkan dan tidak? Dan untuk membuat adegan itu, apa harus menekankan ke permainan diksi atau yang secara terang-terangan?--

A19:
ini tergantung penerbit biasanya, ada beberapa penerbit yang membolehkan adegan secara vulgar. tetapi banyak penerbit yang membuatnya lbih halus

dan, lebih bagus yang nggak terang2an ya. karena, adegan itu seberapa penting untuk alur dan untuk apa? banyak sekali novel bestseller dan secara kualitas bagus, tanpa harus memasukkan adegan dewasa
jadi sebaiknya, tergantung kebutuhan ya. jangan maksa juga.

Q20:
Sebagai penulis pemula yang ingin mencoba mengirim naskah ke penerbit, hal-hal apa saja yang harus dipertanyakan kembali pada penerbit ketika naskahnya diterima? Entah perjanjian atau peraturan yang ada agar tidak mudah dibodohi

A20:
--biasanya naskah masuk ke penerbit mendapat jawaban 4--5 bulan. Jika tidak mendapat jawaban, berarti naskahmu ditolak

jika sudah diterima, minta draft perjanjiannya. pelajari.

(-)Apa ada pemberitahuan ditolak dari penerbit?

tergantung. ada yang ngasi, ada yang nggak

soalnya naskah masuk itu banyak banget. dulu, di gagas, kami sebulan menerima 800 naskah dalam bentuk hardcopy

Q21:
Genre apa yang paling banyak diminati penerbit? Dan setiap genrenya hal menarik apa yang membuat penerbit sehingga cerita layak untuk diterbitkan?--

A21:
genre tergantung penerbit, dan biasanya ngikut tren juga sih. hal menarik, sudah terjawab tadi ya

Q22:
Ada salah satu penerbit yang bilang kalau mereka agak berat menerbitkan naskah kalau branding diri kita kurang. Jadi, kalau misalnya naskah kita bagus, tapi branding diri kita kurang, itu jadi alasan naskah kita ditolak? Apa gak ada kesempatan buat penulis pemula yang gak atau belum mempunyai branding diri untuk menerbitkan karyanya?--

A22: tentu ada, kalau tulisan kita bagus, kita pintar berkomunikasi di media sosial, branding cuma masalah waktu, kok.

Q23:
Kenapa penerbit banyak menerbitkan novel fantasi terjemahan? Sedangkan sangat jarang menerbitkan fantasi lokal. Padahal penikmat fantasi itu memiliki tempat tersendiri. Apa ada kemungkinan fantasi bakal mempunyai minat yang sama dengan genre yang lain?-

A23:-secara statistik penjualan, peminat fantasi lokal sangat minim jadi bagi penerbit yang tentu saja berorientasi pada keuntungan, fantasi lokal belum menarik.

Q24:
Apa aja sih yang jadi pertimbangan editor dalam menimbang sebuah naskah? Apakah menilai dari segi objektif atau malah subjektif? Atau tidak keduanya?--sudah terjawab ya

Q25:
Setiap editor kan punya selera masing-masing, apakah saya boleh tahu, apa selera itu juga mengenai mainstream atau tidaknya suatu cerita? Atau mungkin kadang ada yang mirip cerita lain, itu gimana Kak? -

A25:-ini saya nggak ngerti sepenuhnya sama pertanyaan. yang pasti editor itu mewakili penerbit. penerbit (mayor) tentu sangat mempertimbangkan selera pasar karena akan menguntungkan.

saat ini, bahkan KataDepan belum membuka naskah masuk. Naskah2 masih kami seleksi sendiri dulu. dan, kebetulan, sampai Juli 2017, jadwal terbit sudah penuh
kalau naskahmu ditolak, jangan bilang "Saya tidak cukup bagus." Katakan, "Saya belum cukup bagus."

Terima kasih banyak kak Gita, atas ilmu dan encouragementnya :D

terima kasih ya. jangan kapok mengundang saya. saya pamit dulu karena anak saya udah protes mulu dari tadi, hehehe

terima kasih sudah mengundang saya. Next, mungkin kita bisa mengobrol tentang per tema dengan lebih spesifik, misal bagaimana membuat karakter lebih hidup. atau bagaimana membuat dialog yang tidak sia-sia. atau semacamnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro