19. Majas Perbandingan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari, tanggal: Selasa, 22 Januari 2019
Pukul:  19.00 WIB
Materi: Majas Perbandingan
Tutor: NisaAtfiatmico
Moderator: Ucilpen
Notulis: Annisaly [Knight]

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup. Majas juga diartikan sebagai keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

Tapi bagi saya pribadi, majas merupakan senjata anatomi sastra. Kita bisa membuat warna pada tulisan kita dengan menggunakan majas.

Majas itu dasarnya ada 4. Saya buatkan cara menghafal majas dengan metode singkatan biar membekas di hati kalian.

Boyband K-Pop yang diketahui semua anak zaman now, BTS tambahin T.

BTS+T
Banding
Tentang
Sindir
dan
Tegas

Jadi gimana ngapalinnya?

BTS makan sa'T'e.
Banding, Tentang, Sindir, dan Tegas.

Kalau ada yang nanya tentang macam-macam majas, kalian jawab apa?

J1: Ada 4
J2: Majas ada 4 macam.
J3: Ada 4

Nah, hari ini kita bahas majas yg perbandingan. Ini merupakan majas favorit saya 😍. Paling papolit adalah Metafora. Saya sampai menghabiskan 4 bulan untuk mendalami metaphore.

Sebenarnya jenis majas perbandingan ini ada sekitar 19-an, yaitu:

1. Majas Asosiasi
2. Majas Metafora
3. Majas Personikasi
4. Majas Alegori 
5. Majas Alusio
6. Majas Antropomorsme
7. Majas Sinestesia
8. Majas Antonomasia
9. Majas Aptronim
10. Majas Hipokorisme
11. Majas Sinekdok
12. Majas Hiperbola
13. Majas Depersonikasi
14. Majas Eumisme
15. Majas Disfemisme
16. Majas Fabel
17. Majas Parabel
18. Majas Perifrasa
19. Majas Eponim 

Dan itu masih akan terus berkembang biak.

Contohnya, majas metafora masih diklasifikasikan lagi menjadi banyak. Salah satunya Klasifikasi Newmark yang membagi metafora ke dalam enam jenis:

1. Metafora mati (dead metaphor)
2. Metafora klise (cliché metaphor)
3. Metafora standar (standard or stock metaphor)
4. Metafora kontemporer (recent metaphor)
5. Metafora orisinal (original metaphor)
6. Metafora saduran (adapted metaphor)

Majas kita akan pelajari, selain sebagai wawasan literasi, kelak nama-nama yang kedengarannya serumit nama penyakit itu bisa kalian gunakan dalam narasi.

Misal:

"Apa kamu sudah tidak mencintai Valen?" tanya Ifa kepada Radit, retorik.

Tuhhh retorik nama majas.
Bermanfaat, kan? Ada juga manfaat lain. Tapi kita bahas di pertemuan selanjutnya saja. Saya takut waktunya mepet.

T: Aku mau tanya, Kak. Kan banyak majas itu. Terus majas-majas lainnya itu digunakan di mana aja? Kan sering dalam novel sering memakai majas hiperbola, ya?

A: Majas bisa digunakan di mana saja. Artikel, novel, puisi, bahkan dalam kampaye banyak timses mengeluarkan pernyataan dengan majas metafora.

Macam alias dasar klasifikasinya, ya 4 tadi. BTS makan sa'T'e

1. ASOSIASI/PERUMPAMAAN

Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berkaitan dan yang sengaja dianggap sama. Biasanya kita pakai "bagai", "bak", "laksana", "seperti", dst.

Contoh:
Nurand bungkam. Ia menatap lelaki yang sedang mondar-mandir di depannya.  Lelaki yang tubuhnya terpahat bak patung keraton itu mengomel nyaring. Suaranya menggema ke seluruh ruangan. Lagi-lagi bentuk tubuhnya itu mengganggu. Patung-patung Yunani memang indah, namun lelaki itu tak sesempurna mereka. Lelaki pemarah itu laksana patung yang duduk di depan pintu keraton, dengan mata bulat merah dan membawa pentungan. Iya, patung yang seperti itu!

Intinya selama ada bak; bagai; laksana; seperti, itu bisa masuk asosiasi.

Lihat, betapa narasi di atas menjadi kaya akibat majas.

Aslinya kan itu cuma kalimat:
Nurand bungkam. Karena terganggu dengan lelaki gendut pemarah, yang mondar mandir di depannya.

Karena penyisipan kata 'bak' kita jadi memikirkan membandingkan sesuatu dengan sesuatu. Bahasa dalam narasi pun jadi lebih ragam dan lebih panjang.

2. METAFORA

Metafora adalah perbandingan yang implisit. Jadi, tanpa kata pembanding di antara dua hal yang berbeda. Dengan kata lain, metafora yaitu majas yang berupa kiasan persamaan antara benda yang diganti namanya dengan benda yang menggantinya.
Dengan kata lain, penggabungan dua kata itu akan menciptakan makna baru.

Kita bisa menyamarkan maksud. Menjadikan suatu yang kasar, tidak terasa kasar.

Contoh:
"Tapi agaknya bukan hanya ayahku yang gentar. Setiap wajah orang tua di depanku mengesankan bahwa mereka sedang tidak duduk di bangku panjang itu karena pikiran mereka seperti pikiran ayahku melayang-layang ke pasar pagi atau ke keramba di tepian laut." (Dari novel Laskar Pelangi)

Kata melayang-layang termasuk majas metafora yang memiliki arti pikirannya tertuju ke pasar atau juga ke keramba. Maksudnya, pikiran ayah yang terbang
tertuju ke tempat lain.

Contoh lain yang lebih mudah:

"Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja yang menemanimu sebelum cahaya."

Embun pagi bersahaja digunakan untuk memetamorfosakan kehadiran si Aku dalam lagu itu. Jadi kalau diselami, si Aku ingin mengatakan ke si Cinta bahwa si Cinta tidak sendiri meskipun tampaknya perjalanan sunyi ia tempuh sendiri. Ada alam dan doa si Aku bersama si Cinta yang dimetaforakan dengan embun pagi bersahaja dan angin yang berembus mesra.

Awal menelisik lagu tersebut, saya merasa cinta dalam lagu tersebut bukan sekadar cinta manusia ke sesama. Melainkan cinta pencipta ke hambanya dan sebaliknya. Malah saya beranggapan bahwa penulis terinspirasi salah satu ayat Ad-dhuha: "Kamu tidak sendiri, Tuhan-mu bersamamu."

Ternyata, saat mengikuti seminar sastra bersama Sabrang Mowo Damar alias Noe Letto. Dia menciptakan lagu tersebut karena terinspirasi perjalanan Rasulullah dengan segala rintangannya.

Jadi Cinta adalah sebutan buat Rasulullah, yang dalam islam disebut juga kekasih Allah.

Betapa sastra, sufisme, dan cinta bisa berpadu indah. Gegara majas, lagu religi terdengar seperti lagu cinta biasa. Ajaran sufinya tersamarkan.

Okey, point penting metafora adalah membandingkan dengan maksud menyamarkan.

3. PERSONIFIKASI

Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia(Bukan subjek atau objek. Tapi, saya mau meluruskan sesuatu. Subjek dan objek itu fungsi dlm kalimat, lho. Kucing itu bisa jadi subjek. Hehehe .... Kucing makan ikan. Kucing itu subjek, ikan objek. Kalau mau ganti manusia dan hewan/benda, kita sebut namanya aja.)

Contoh:

Kalimat asli: Hujan badai menghancurkan rumah warga pesisir pantai.

Kalimat dengan majas: Hujan dengan angin kencang itu menampar-nampar rumah warga yang terbuat dari daun rumbia.

• Asosiasi: perbandingan eksplisit ditandai dengan kata bak, bagai, laksana, seperti.

• Metafora: perbandingan implisit dengan menggabungkan kata menjadi kata dengan makna baru.

• Personifikasi: perbandingan benda mati melakukan hal-hal yang bisa dilakukan manusia.

Seperti angin yang berembus mesra.

Kan angin bukan manusia, tapi berembus adalah perilaku manusia. Banyak yang menganggap itu personifikasi.

Namun saat dikaji lebih menyeluruh, kalimat dalam bait itu masuk metafora.

Jadi yang sering disalahpahami adalah kedua majas ini, mereka seperti sama namun berbeda. Itu karena metafora memiliki klasifikasi lagi, yang secara teknis hampir mirip personifikasi.

Untuk membedakan, kita harus melihat struktur kalimatnya.

Menampar-nampar itu jelas personifikasi karena dalam kalimat itu tidak ditemukan maksud lain selain perumpamaan.

Embun pagi bersahaja ini mengandung maksud lain sehingga tidak bisa masuk personifikasi.

4. SINEKDOK
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan atau sebaliknya.

Sinekdok ini ada 2 jenis:
Pars prototo: menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. SATU UNTUK SEMUA.
Totem proparte: menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. SEMUA UNTUK SATU.

Contoh pars prototo:

Aku kok ya sudah lama ndak lihat batang hidung si Manis, ya? Aku kangen, lho! Biasanya dia nongol, lalu duduk manis di sampingku. Ah, Manis! Kamu ndak mau ikan asin, toh? Simbok sudah bosan menunggu, tahu!

(Batang hidung kan cuma sebagian dari anggota wajah, tapi mewakili satu tubuh alias orang)

Contoh totem pro parte:

Gen 4 menang atas Gen 6 dalam kompetisi musikalisasi puisi.

Gen 4 yang kompetisi cuma 1 member, Gen 6 juga perwakilannya 1 member. Namun dalam majas ini, disebutkan keseluruhan dari Gen 4 dan Gen 6.

Bagaimana dengan ini:
"Indonesia menang atas Thailand dalam pertandingan sepak bola."

Timnas Indonesia mewakili seluruh rakyat Indonesia.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro