Geguritan (Puisi)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Geguritan Yaiku Puisi Bahasa Jawa: Pengertian dan Macam-macamnya
Konten ini diproduksi oleh Berita Hari Ini

Geguritan Yaiku Puisi Bahasa Jawa: Pengertian dan Macam-macamnya

Geguritan merupakan karya sastra Jawa yang berbentuk puisi. Mengutip buku Geguritan Tradisional Dalam Sastra Jawa yang disusun Dhanu Priyo Prabowo dkk (2020), mulanya geguritan mempunyai kaidah tertentu yang mengatur bentuknya secara ketat.

Dalam perkembangannya, geguritan mengalami transformasi menjadi puisi bebas yang tidak terikat terikat aturan-aturan khusus. Apa yang dimaksud geguritan? Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Pengertian Geguritan

Geguritan Yaiku Puisi Bahasa Jawa: Pengertian dan Macam-macamnya (1)
Ilustrasi Jawa. Foto: Shutter stock
Mengutip Gaya Bahasa Perulangan Pada Antologi Geguritan ”Garising Pepesthen” oleh Nofita Handayani (2012), Subalidinata menyatakan bahwa: “Geguritan yaiku iketaning basa kang memper syair, mula ana sing ngarani syair Jawa gagrag anyar.” (Geguritan adalah susunan bahasa seperti syair sehingga ada yang mengatakannya sebagai syair Jawa cara baru).

Menurut Hadiwijaya

geguritan adalah:

“Golongane sastra edi (puisi) cengkok anyar, wedharing rasa edi, kelair basa kang laras runtut karo edining rasa, nanging ora usah kecancang ing patokan-patokan, wilangan dhong-dhing kang tetep tinamtu, beda banget karo sipating tembang macapat lan sapanunggalane."

(Geguritan adalah golongan sastra Jawa cara baru yang mengungkapkan perasaan senang, ungkapan bahasa yang sesuai dengan keindahan rasa tetapi tidak berpedoman pada aturan guru gatra, guru wilangan dan guru lagu tertentu berbeda dengan sifat tembang macapat dan lain sebagainya”.

Melansir laman MIN Demangan

“geguritan yaiku yaiku salah sijine jinis karangan sastra Jawa sing dikarang kanthi nengenake rasa kaendahan” (salah satu jenis karya Sastra Jawa yang disusun oleh untuk dinikmati keindahannya).

***

Macam-macam Geguritan

Ada dua jenis geguritan, yaitu geguritan gagrag lawas dan geguritan gagrag anyar.

1. Geguritan gagrag lawas

masih terikat aturan baku seperti guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa kuno ataupun basa Kawi. Geguritan gagrag lawas ini berbentuk kakawin, kidung, atau syair-syair tembang macapat.

2. geguritan gagrag anyar

Adalah geguritan yang tidak terikat aturan-aturan baku. Geguritan gagrag anyar memiliki struktur dan penggunaan bahasa yang lebih bebas. Bahkan terkadang ditemui bahasa asing seperti Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

***

Ada ciri khas tersendiri yang harus Anda pahami ketika akan membuat sebuah geguritan. Adapun ciri yang dimaksud, antara lain :

1. Mempunyai aturan atau pakem tertentu, seperti guru lagu, guru wilangan, dan juga guru gatra.

2. Adapun kalimat yang digunakan, harus mempunyai makna atau arti. Selain itu tata bahasa yang digunakan dan dipilih haruslah indah, dan tentu saja sopan.

Khusus untuk geguritan atau juga puisi dalam bahasa Jawa, umumnya, nama pengarang akan diletakkan di depan atau di atas teks geguritan itu sendiri.

Jenis geguritan berdasarkan isi puisi
Ada beberapa jenis geguritan yang ada saat ini, antara lain :

1. Geguritan Ode, adalah tentang komentar atas orang lain, atau hal lainnya yang dianggap tinggi.

2. Geguritan hymne, adalah geguritan yang isinya memuji akan Tuhan.

3. Geguritan elegi, adalah puisi yang membahas tentang penyembuhan.

4. Geguritan epigram, adalah puisi yang membahas tentang ajaran moral, dan nilai nilai kehidupan.

5. Geguritan satire, adalah puisi yang  membahas tentang ekspresi penghinaan atau juga ejekan dalam nada yang kasar dan tajam.

6. Geguritan romansa, adalah puisi tentang romantisme atau cinta.

7. Geguritan balada, adalah puisi yang menceritakan tentang sebuah cerita, atau imajinasi seorang penulis.

***

Seperti diketahui bersama , geguritan atau puisi ini suha ada sejak zaman dahulu. Namun  seiring perkembangan zaman yang ada, puisi yang beredar di masyarakat juga sudah mulai mengalami perkembangan. Ini juga yang nantinya mempengaruhi jenis geguritan yang beredar di masyarakat, antara lain :

A. Geguritan lawas

Seperti namanya, geguritan lama, dimana ada pakem atau aturan yang mengikat,ketika menyusun puisi yang dimasud. Mulai dari ungkapan yang digunakan, jumlah gatra atau susunan tiap bait yang hanya terdiri atas 4 baris atau 4 set, adanya susunan bait akhir yang sama atau hampir sama, yaitu A, I, U, E atau O.

B. Geguritan anyar

Seperti namanya, puisi atau geguritan ini, bersifat bebas, dengan kata lain tidak terikat, akan guru gatra, guru lagu dan yang lainnya. Selain itu, geguritan ini, juga biasanya sudah menggunakan bahasa Jawa yang umum digunakan saat ini.

***

Contoh Geguritan Bahasa Jawa
Berikut ini adalah beberapa contoh geguritan bahasa Jawa, dalam beberapa tema, antara lain :

---

Ibu

Ibu….

Sampeyan sing nglariake aku,

Sakwise sangang wulan ing wetengmu.

Ibu….

Sampean wungu kula,

Jaga kula nganti saiki.

Ibu….

Sampeyan sing mulang aku mlaku,

Sampeyan yo jek, mulang kula kanggo ngomong.

Ibu…

Yen ora sampeyan, aku ora bakal ana ing kene..

Yen ora pandonga tekan Ibu, aku ra bakal sukses.

Matur suwun Ibu…

Kanggo katresan Ibu sak iki wektu.

***

Contoh geguritan epigram, dan juga termasuk ke dalam geguritan anyar
berjudul “Desaku sing Ayu, Wes Ilang”. Adalah puisi yang menceritakan tentang desa yang awalnya terlihat indah, sekarang perlahan menghilang.

Desaku Sing Ayu, Wes Ilang

Desaku sing awale ayu, saiki wes ilang

Alamku sing awale ijo, saiki dadi ceritera urip

Sing awale dadi desa, saiki wis dadi kutha.

Ing endi, aku kudu ngoleki indahe alam sing sakjane ana

Saiki sing ana, rasa kuatir lan panas,

Amarga desaku yen pancen apik, saiki wes nga ana.

Rasane adem tenan, nyawang alas sing ijo tenan,

Akeh banget kewan, ing jerone alas.

Nanging saiki, yen sakjani wong, wis ora nduwe  aturan,

Ngaweane ngrusak alam donya.

Wit-witan seng ana mau disigar, lan meh ilang.

Alas sakjane amba banget,

Saiki wes ilang, kanggo kabutuhane, sakelompok wong sing ora ana etis.

***

Selamat membaca

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro