Prologue

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

11:35 AM

Seorang gadis bersurai hitam kecokelatan dan memakai Hoodie berwarna pink-hitam, terlihat sedang duduk di dekat jendela pesawat, menatap sekumpulan awan yang tampak bagaikan kapas, sambil mendengarkan lagu-lagu kesukaannya menggunakan headset yang terpasang di kedua telinganya.

Shakina Orisa Azarea, itu adalah nama dari gadis yang sedang dibicarakan saat ini. Nama yang indah bukan? Ya, saat ini ia sedang berada dalam perjalanan menuju negeri impiannya, yaitu ‘Negeri Sakura’ yang menjadi julukan untuk negara dengan teknologi canggih yang sudah berkembang pesat dibanding negara lainnya, yaitu Negara Jepang.

Gadis bersurai hitam kecokelatan itu sedang memberanikan dirinya untuk melanjutkan studinya di Jepang berkat perjuangan dan kerja kerasnya dalam mendapatkan beasiswa dari program ABP (Asia Bridge Program) yang diadakan setiap tahunnya oleh universitas ternama di Jepang, Universitas Shizuoka.

Meskipun ia sudah mendapatkan sertifikat JLPT N2, ia masih diharuskan mengikuti program Sekolah Bahasa Jepang selama kurang lebih 1,5 tahun untuk memperlancar lagi cara berbicara dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jepang.

Ya ... walaupun ia sudah lumayan pandai sih dalam berkomunikasi dengan bahasa itu, tapi yang namanya program harus tetap diikuti, 'kan?

Bahkan, ia juga sudah dikenal sebagai penyanyi cover lagu Jepang atau sering disebut juga Utaite di channel YouTube-nya oleh para pecinta anime atau animasi Jepang.

Saking fasihnya ia menyebutkan kata-kata dalam bahasa Jepang, ia sering dikira oleh para penggemarnya bahwa ia adalah orang Jepang. Ya meskipun, nama aslinya juga mendukung sih ....

◉◈❖◈◉

03:10 PM

Setelah hampir 20 jam di perjalanan, akhirnya ia pun sampai di bandara Shizuoka, Jepang.

Dengan penuh semangat, ia segera turun dari pesawat, lalu bergegas menuju bandara dan mengambil barang-barangnya terlebih dahulu.

Setelah memastikan semua barang-barangnya sudah lengkap semua, ia pun berlari kecil menuju gerbang keluar bandara Shizuoka tersebut.

Betapa senangnya ia saat dapat melihat suasana kota di Jepang secara langsung.

"Uwaaahhh~ My first Autumn in Japan!!!" teriaknya penuh semangat tanpa memedulikan orang sekitarnya yang melihatnya dengan tatapan aneh plus heran.

"Ups, aku malah merusak image-ku sendiri. Memalukan ...." lanjutnya dengan nada lirih. Ia merasa malu dengan tingkahnya di hari pertama ia datang ke negeri impiannya ini.

Dengan suasana hatinya yang kini sangat gembira, ia pun melangkahkan kakinya dengan riang menuju sebuah stasiun yang memang berada dekat dengan bandara itu, melanjutkan perjalanannya menaiki sebuah kereta yang akan membawanya ke tempat tinggalnya sementara di negeri ini.

◉◈❖◈◉

"Haahhh ... capeknya ...." keluh Shakina yang kini sedang membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya setelah selesai membereskan semua barang-barangnya.

"Hmm ... enaknya ngapain ya sekarang ...?" ujarnya, sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuk ke bibirnya, berusaha memikirkan apa yang akan ia lakukan saat ini.

"Eh, mendingan aku ngedit video cover terbaru-ku aja deh~"

Ia pun membuka laptopnya dan memasang headset ke telinganya, lalu mulai mengotak-atik video yang akan dieditnya.

Sampai akhirnya ia pun selesai mengerjakan kegiatan mengeditnya, kemudian tanpa sadar ia memejamkan mata dan tertidur dengan lelapnya malam itu.

✧✧❁✧✧

Waktu berlalu begitu cepat. Setelah hampir 1,5 tahun mengikuti program Sekolah Bahasa Jepang, akhirnya ia berhasil menyelesaikan program tersebut.

Tak terasa, hari yang sangat dinantikannya pun tiba.

"Yosh! Ini adalah hari pertamaku masuk kuliah, jadi ... Semangat!!!" ucapnya, menyemangati dirinya sendiri.

Shakina melangkahkan kakinya dengan riang dan penuh semangat menuju kampus barunya yang memang tidak jauh dari tempat ia tinggal.

Sesampainya di sana ia dikejutkan dengan bangunan sekolah yang sangat megah dan luas. Di pintu gerbang masuk tertuliskan ‘Universitas Shizuoka’.

Yaps, itu adalah nama kampus tempat Shakina melanjutkan studinya di sini.

Setelah mengumpulkan tekadnya untuk belajar sungguh-sungguh di kampus ini, ia pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam universitas itu lalu berjalan melewati koridor-koridor kelas untuk mencari kelas barunya.

Tiba-tiba, ada seseorang yang muncul dari koridor kelas di samping kanannya. Tanpa disengaja, ia pun menabrak orang itu dan membuat buku-buku milik orang yang ia tabrak berserakan kemana-mana.

Mungkin karena terlalu fokus mencari kelasnya, ia jadi tidak sadar bahwa ada orang yang muncul dari arah kanannya, dan akhirnya mereka pun saling bertubrukan.

"M-maaf, aku tidak melihatmu. B-boleh kubantu?" ucap Shakina, merasa tidak enak dengan seorang laki-laki yang ia tabrak itu.

Laki-laki itu pun mengangguk. "Terima kasih ...."

Mereka berdua pun membereskan buku-buku yang berserakan itu dengan cepat. Walaupun Shakina merasa agak canggung karena baru pertama kali bertemu dengan orang itu.

Setelah semua buku-buku sudah di tangan laki-laki itu lagi, ia segera melesat begitu saja pergi meninggalkan Shakina yang bahkan tidak sempat menanyakan kelas yang sedang dicarinya. Sepertinya lelaki itu sedang terburu-buru.

"Dia itu ... siapa ya ...?" gumamnya, sambil memandangi laki-laki tadi yang lama-kelamaan menghilang dari pandangannya.

―――――――――――――――――――

✧✧✧✺✧✧✧







To be continued ....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro