Chapter 01 : My First Day

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

SHAKINA POV

Kini, aku sedang berada di sebuah ruangan, lebih tepatnya di sebuah kelas yang sangat luas dengan meja-meja panjang yang tersusun rapi.

Akhirnya, setelah bertanya-tanya pada beberapa mahasiswa di kampus ini, aku pun menemukan kelas yang aku tuju.

Kelas yang akan menjadi rumah keduaku di Negeri Sakura ini berada di gedung 5, kampus Hamamatsu.

Mungkin ada sebagian dari kalian yang tidak mengerti kenapa aku bisa berada di kampus Hamamatsu, padahal 'kan saat ini aku sedang berkuliah di universitas Shizuoka.

Nah, jadi aku akan sedikit menjelaskan tentang kampus yang akan aku kunjungi kurang lebih empat tahun mendatang.

Universitas Shizuoka terletak di kota yang sering disebut ‘Negeri Fuji’ atau lebih tepatnya di prefektur Shizuoka. Kenapa bisa dibilang begitu? Karena Gunung Fuji yang menjadi ikon kebanggaan negara Jepang, terletak di sini. Bahkan kita dapat menikmati indahnya Gunung Fuji setiap saat dari pusat kota Shizuoka.

Universitas yang dibangun pada tahun 1949 ini juga terdapat dua kampus inti, yaitu kampus Shizuoka dan kampus Hamamatsu.

Juga terdapat enam fakultas di dalamnya. Empat fakultas berada di kampus Shizuoka, yaitu Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial, Fakultas Pendidikan, Fakultas Sains, dan Fakultas Pertanian.

Sedangkan dua fakultas lainnya berada di kampus Hamamatsu, yaitu Fakultas Informatika dan Fakultas Teknik.

Rencananya aku akan masuk ke Fakultas Informatika yang berada di kampus Hamamatsu. Aku memilih masuk ke fakultas ini karena aku ingin meneruskan ilmu yang sudah aku geluti sejak 3 tahun di SMK-ku dulu.

Yaah ... semoga semuanya akan baik-baik saja, bahkan lebih baik lagi selama aku berada di sini. Semoga ....

◉◈❖◈◉

Aku duduk di baris kedua agar apa yang diajarkan oleh dosen bisa terdengar dan terlihat jelas olehku nanti. Di sampingku duduk seorang gadis yang sepertinya seumuran denganku.

Gadis itu tampak sibuk membaca sebuah buku yang isinya tidak dapat kutebak dengan mudah, karena semuanya tertulis dengan huruf-huruf Jepang.

Penasaran. Aku pun menanyakan buku apa yang ia baca sekaligus ingin berkenalan dengannya. 

"Ano ... apa yang sedang kamu baca itu?" tanyaku. Ia pun menoleh ketika aku baru saja menyebutkan kata 'ano'.

"Ah, ini ... aku sedang membaca novel karya penulis favoritku." Gadis itu tersenyum di samping buku novel yang dipegang olehnya.

"Heee ... Souka na¹ ...." Aku hanya bisa tersenyum kikuk melihat sikapnya yang ternyata sangat ramah dengan orang asing sepertiku.

"Oh iya, perkenalkan namaku Shakina Orisa. Kamu bisa memanggilku Shakina. Douzo yoroshiku onegaishimasu!²" lanjutku. Aku pun tersenyum lebar sambil sedikit membungkuk padanya.

"Ah, salam kenal juga, Shakina-san. Namaku Harumi Suzuki, panggil saja Harumi. Kochira koso yoroshiku³ ...." ucapnya. Ia juga melakukan hal yang sama denganku.

Ketika dia menyebutkan nama lengkapnya, yang langsung terlintas dipikiranku adalah 'apakah dia salah satu anggota keluarga pemilik perusahaan otomotif Suzuki?'.

Segera aku menghapus pemikiranku tentang hal itu, lantas tersenyum lebar. "Baiklah, Harumi-san."

Dosen pun akhirnya masuk ke dalam kelasku, menandakan kegiatan masa pengenalan ini akan segera dimulai.

Saat itu pula, aku mulai fokus mendengarkan apa yang diucapkan oleh dosen karena menyimak pembicaraan bahasa lain lebih sulit daripada membacanya.

***

Beberapa menit telah berlalu. Kami pun akhirnya diperbolehkan berkeliling sekitar kampus, ditemani oleh para senior atau senpai tentunya.

Rombongan kelas kami dibimbing oleh 2 senpai laki-laki dan 1 senpai perempuan. Selama masa pengenalan ini, aku hanya terus berada di samping Harumi, dan ia juga merasa tidak terganggu dengan hal itu. Malah katanya, ia sangat senang bisa mendapat teman baru dari negara lain sepertiku.

Aku sangat bersyukur dengan hal itu. Semoga saja aku bisa terus berteman baik dengannya selama berada di negara ini.

Oh iya, sistem organisasi di kampus-kampus yang berada di Jepang ternyata berbeda loh dengan yang ada di Indonesia.

Di sini, tidak ada organisasi BEM atau pada masa SMP-SMA dulu sering kita sebut OSIS, yang ada hanyalah organisasi klub dan organisasi yang biasa mengatur kegiatan festival yang diadakan satu tahun sekali oleh setiap kampus di Jepang.

Dengan begitu, para senpai yang berada di depan kami saat ini, hanyalah para mahasiswa senior yang dipilih oleh dosen untuk membimbing para mahasiswa baru seperti kami.

Pantas saja di sini tidak ada kegiatan MOS seperti yang biasa dilakukan di kampus-kampus Indonesia. Beruntung sekali aku, tidak merasakan MOS layaknya para Maba (mahasiswa baru) di Indonesia.
.
.
.
.
.

Waktu berjalan begitu cepat, akhirnya para senpai pun selesai memperkenalkan fasilitas-fasilitas yang terdapat di kampus ini.

Sebelum membubarkan para kouhai atau junior mereka, salah satu senpai bertanya pada kami semua apakah ada yang ingin mengajukan pertanyaan. Namun, sepertinya tidak ada yang ingin bertanya atau mungkin ragu untuk bertanya.  

Karena hal itulah akhirnya kami diperbolehkan istirahat di cafetaria, atau masih ada yang ingin berkeliling juga boleh, alias kami bebas ingin kemana saja.

Aku menolehkan kepalaku ke arah Harumi. "Harumi-san, apakah kamu mau ke cafetaria?" tanyaku.

Sang empunya nama pun menoleh juga. Ia tersenyum lebar, lalu menjawab, "Ayok, aku juga udah laper nih."

***

"Ne, Shakina-san ...." panggil Harumi, sambil terus melangkahkan kakinya.

Aku pun menengok ke arahnya. "Iya?" sahutku.

"Doko kara kimashita ka?⁴" tanyanya, lalu menatap lekat wajahku, menunggu jawaban.

Oh, ternyata dia hanya ingin menanyakan aku berasal darimana ya? Ah, aku juga lupa memberitahunya.

"I-indonesia," jawabku sambil tersenyum kikuk.

Entah kenapa, Harumi tampak terkejut mendengar jawabanku itu.

Ia memasang pose berpikir, lantas berkata, "Lalu ... kenapa namamu seperti orang Jepang?" tanyanya, masih terlihat bingung dan heran.

Aku terdiam sejenak, berusaha mengingat kembali ucapan ibuku waktu itu, lalu merangkainya dengan singkat agar mudah mengerti.

"Eum ... jadi, waktu aku dilahirkan dulu, ayahku belum lama pulang dari dinas kerjanya di Jepang ...." Aku sengaja menjeda ucapanku. Harumi juga terlihat masih penasaran dengan kelanjutan ceritanya.

"Dan ... ibuku dulu juga suka anime. Makanya mereka memberikanku nama layaknya orang Jepang, dengan harapan agar aku bisa pergi ke Jepang suatu saat nanti," lanjutku, menjelaskan asal-usul namaku yang mirip orang Jepang ini kepada Harumi.

Sang gadis di sampingku yang menanyakan hal itu terlihat kagum. "Waahh ... ternyata begitu ya ceritanya. Harapan kedua orangtuamu sepertinya sudah terwujud juga," ujar Harumi sambil tertawa kecil.

"Iya juga, ya!"

Kami pun tertawa bersama. Padahal kami baru saja bertemu, tapi sudah terlihat akrab saja. Aku sangat senang bisa bertemu dengannya.

Tak terasa, langkah kaki kami sudah berada di area cafetaria. Suasana sangat ramai di sini, kebetulan sekarang sudah waktunya makan siang. Banyak mahasiswa yang sedang beristirahat untuk makan sambil bercakap-cakap dengan kawan mereka.

Harumi mengajakku untuk mengambil menu makanan terlebih dahulu, aku pun mengikutinya. Aku memesan semangkuk curry rice, sedangkan Harumi memesan karēdon. Intinya sih, sama-sama nasi yang diberi bumbu kari, tapi dengan lauk yang berbeda.

Dengan membawa sebuah nampan di tangan, kami mencari meja yang belum diduduki mahasiswa lain. Tiba-tiba, mataku tertuju pada sesosok laki-laki yang sedang duduk sendiri di meja paling pojok.

Sepertinya aku pernah melihat orang itu, tapi dimana ya? Oh, iya! Aku baru ingat! Itu adalah orang yang aku tabrak saat mencari kelas tadi pagi.

Harumi yang heran melihatku tiba-tiba berhenti pun bertanya, "Ada apa, Shakina-san?"

"Sepertinya ... orang itu yang aku temui tadi pagi ...." jawabku, sambil menunjuk orang yang ku maksud dengan daguku.

Harumi melihat ke arah yang ku maksud, ia menatap lamat-lamat orang di pojok ruangan itu. Lalu tiba-tiba ia tertawa, membuatku heran.

"Pffft ... itu sih ...." Harumi menjeda ucapannya. Lalu melanjutkan kalimat selanjutnya sambil berbisik padaku.

―――――――――――――――――――
¹ Begitu ya
² Senang berkenalan denganmu
³ Senang berkenalan denganmu juga
⁴ Kamu berasal darimana?

✧✧✧✺✧✧✧







To be continued ....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro