2

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sudah ada beberapa minggu mereka bermalam di dalam goa itu, hingga keduanya pergi ke selatan dan memasuki pusat kota kerajaan selatan. Seika dan Senra yang baru masuk terlihat menatap para penduduk yang kerajaan timur yang menyapa mereka dengan ramah.

"Permisi, apakah ada penginapan di dekat sini tuan ?"Tanya Seika pada salah satu penjual yang ada di pinggir jalan.

"Ah, ada nona. Silahkan lurus saja dari sini dan anda bakal menemukan penginapan dengan nama Txh."Jawab penjual itu.

Seika mulai menaiki kuda mereka lalu memacunya ke penginapan yang di beritahukan tadi, namun sebelum itu mereka sejak tadi sudah memakai penutup wajah mereka setengah sebatas hidung mereka dengan kain dan sebuah jubah agar para pengejar mereka atau bahkan musuh mereka tak tahu identitas mereka.

"Permisi, saya ingin memesang satu kamar dengan kasur king size. Untuk beberapa minggu saja, tuan."Ujar Seika dengan sopan.

"Tentu, ini dia kunci kamarnya. Kamarnya berada di lantai dua, dua langkah dari ujung tangga."Ujar sang pemilik penginapan dengan ramah.

Seika mulai menyuruh adiknya untuk naik ke atas lalu dia dengan anak pemilik penginapan membantu membawa tas milik mereka.

"Terima kasih, nona."Ujar Seika ketika sudah sampai di kamar mereka.

"Sama-sama, silahkan panggil saya jika anda membutuhkan bantuan. Nama saya Lui."Ujar anak gadis itu, tersenyum ramah ke kakak beradik itu.

"Ya, salam kenal Lui."Ujar Seika, balas tersenyum ramah ke anak pemilik penginapan.

Setelah anak itu pergi, Seika menutup pintu kamar mereka lalu menyuruh adiknya untuk istirahat lagi. Setelah memastikan adiknya sudah tidur dirinya mulai melamunkan sesuatu hal.

"Ada empat batu kristal elemen yang setiap kerajaan miliki. Barat Thunder, Timur Wind, Selatan Fire dan terakhir Utara Nature. Mereka pasti bakal menyerang kerajaan selatan, kerajaan utara dan timur karena batu kristal elemen itu. Itu berarti aku harus datang kesetiap kerajaan dan membantu mereka agar mereka bisa menyelamatkan sang pemilik batu kristal elemen itu."Ujar Seika.

Seika tampak mengelus sebuah rubah kecil yang mereka berdua temukan di hutan tempat mereka dulu bersembunyi yang dimana adiknya memberikannya nama Pepo, Seika tampak tertawa kecil ketika mengingat adiknya memberikan nama untuk rubah manis yang dia elus ini.

"Akan ada kejadian apa di masa depan nanti ya pepo ? Cepat atau lambat akan ada perang besar dimana ke empat elemen dengan elemen-elemen lainnya harus bersatu melawan mereka."Ujar Seika.

Seika mulai beranjak dari tempatnya tadi sambil mengendong Pepo lalu tampak menaiki kasur dan tidur di samping adiknya, mengelus surai kuning adiknya yang sama dengan surainya dan memberikan bisikan yang bisa menenangkan adiknya yang terlihat atau kadang kala gusar di dalam tidurnya.

***

Beberapa minggu Seika dan Senra tinggal di penginapan dan sudah pergi dari daerah itu bersama dengan satu orang baru yang mengikuti mereka yang tak lain dan tak bukan adalah anak raja kerajaan timur, yang rupanya yang sama dengan nasib adiknya, Senra.

"Seika-san... Kemana kita harus pergi ?"Tanya anak itu.

"Pangeran Shima, kita akan pergi ke kerajaan selatan lalu terakhir utara. Aku harus mengumpulkan kalian lalu melatih kalian mungkin ? Ah... Aku lama-lama menjadi ibu asuh kalian saja ya ?"Ujar aneh Seika.

"Kakak jadi ibu kami saja. Bagus juga tuh ide."Guman Senra, tertawa kecil.

"Ku buat kau gosong dek lama-lama."Ujar Seika, setengah bercanda.

Shima yang melihat interaksi kedua kakak beradik itu hanya tertawa kecil, mereka kembali memacu kuda mereka ketika melihat bahwa pengejar mereka masih mengejar mereka.

"Sialan, gak ada cara lain."Ujar Seika.

Seika tampak membalik kuda yang dia dan Senra tumpangi lalu mengangkat tangan kanannya, merapalkan sebuah mantra yang tiba-tiba menumbangkan mereka yang mengejar mereka.

"Hebat."Ujar Shima dan Senra bersamaan.

"Tidak juga, ayo kita harus kabur lagi keburu mereka yang lainnya datang."Peringat Seika.

Ketiganya mulai kembali berlari, Seika hanya bisa berdoa pada dewa dewi agar melindungi mereka sampai dirinya minimal mengumpulkan dua lainnya dan melatih mereka soal benda yang bersemayam di diri mereka tersebut.


TBC

Liu Anak pemilik penginapan Txh.

Sorry ya guys... Maaf ya kalau makin ke sini, ceritanya mulai ngawur.

Semoga kalian suka sama chapter ini.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro