[1.3] - Semua Karena Nama

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Apakah sebuah takdir bila sepasang muda-mudi jatuh cinta berkat sebuah nama? Tak ada yang mustahil terjadi di dunia ini!

Sekelompok muda-mudi bertemu dalam satu grup kepenulisan daring dengan beragam latar belakang dan alasan.

Ada yang ingin menjadi penulis terkenal.

Ada yang ingin belajar menjadi lebih baik.

Ada yang ingin mencari pembaca sekaligus teman.

Namun, adapula yang bergabung untuk melupakan seseorang.

Nadia tatap layar ponselnya saat itu. Sebuah nama di kontak ponselnya masih ada.

Kak Raihan

Menghapusnya segan namun sakit tersisa di dada. Bayang-bayang sang mantan terkasih masih menghantuinya. Apa boleh buat. Tidak selamanya mantan selalu berakhir buruk.

Sebuah gedung teater, tak jauh dari kawasan Jakabaring, menjadi tempat pemberhentian gadis gundah gulana itu. Ia tonton latihan para anggota teater yang bersiap untuk pementasan berikutnya bulan depan.

Seorang gadis berkerudung biru menghampiri kursi penonton teater.

"Maaf nunggu lama."

"Gak apa-apa, Cha," balasnya.

Itu Icha. Salah seorang anggota grup teater yang menemaninya bicara dalam bahasa daerah selagi menonton latihan di atas panggung. Pertemuan awal mereka di grup kepenulisan membuat Nadia kerap mengunjungi Icha selagi masalah mendera. Bila tidak di kafe sekitar kota Palembang, tentu saja di gedung teater.

"Masih gagal move on sama mantan di sekolah?"

"Mau gimana lagi? Kelakuan Pedo-nii sama Raihan sama aja. Namanya juga sama. Gimana bisa move on, Cha?!"

"Anak-anak di grup juga suka ngomporin ReMil ReMil terus. Abisnya kalian berdua emang cocok."

Bila meminjam lirik lagu Sheila Majid, "Antara Palembang dan Sumedang, kujatuh cinta."

Lirik itu tak hentinya didengungkan sang fosil hidup di grup chat WasApp-nya.

Coelacanth

Antara Palembang, Sumedaaaaang!~

Kisah cinta tiga malam 'kan kuingat selamanya

Antara Palembang daaaaaan Sumedaaaaaang!~

#BalikinMomo

Diem, Tante Fosil!

Pangeran Permen

ReMil for laifu.

#BalikinMomo

ThumSaStaVar dong! Udah masuk TV juga!

Pangeran Permen

Idih, apaan? Gara-gara masuk TV, aku kena santet!

Forky12

Semoga gachanya ampas.

#BalikinMomo

Diem, Pedo-nii!

#DazaiIsMine

memantau ReMil

Forky12

Dasar loli barbar!

"Cih, aku juga pengen tinggi tahu!" rutuk Nadia di dalam kamarnya. Matanya lirik pada akun dengan foto profil bergambar robot di layar ponselnya. Ya. Semenjak pertemuan keduanya di grup penulis itu, perasaan kelabu nan hambar dalam dirinya mulai bercorak layaknya lukisan hidup.

Terlebih mengingat kesukaan mereka yang sama-sama gemar dengan gambar horor.

Kesamaan keduanya membuat para anggota grup kerap menjodoh-jodohkan mereka. ReMil, begitulah nama dari pasangan yang kerap beradu pesan singkat di WasApp.

"Dasar pedo!"

"Salah sendiri badanmu pendek sama suaramu kayak anak kecil. Wajar dipanggil loli juga!"

Kadang pula satu grup berubah menjadi personal chat hanya untuk mereka berdua. Tak heran seorang Milky, begitulah nama penanya di Wetpad, cocok bersanding dengan seorang Rehan alias garpu! Itu bagi para anggota grup.

Nyatanya? Siapa tahu.

Seiring berjalannya waktu, kedekatan mereka lebih dari saling melempar stiker horor dan perkataan yang saling menimpali. Kedua karakter bertolak belakang itu layaknya Humbert Humbert dan Lolita dalam novel Nabokov. Seorang penggemar karakter 2D anak kecil dengan seorang gadis bertubuh kecil mungil di dunia nyata itu sangat cocok, menurut anggota grup.

Kedekatan Rehan dan Nadia mengingatkannya akan luka pada sosok sang mantan pujaan hati yang pernah singgah di dalam hidupnya. Entah masalah apa yang membuatnya berpisah. Namun perasaan mendalam itu membekas di dalam dada dan meremas jantungnya.

"Kenapa sih Pedo-nii persis banget kayak dia sih?" gumamnya selagi matanya membelalak di depan layar ponsel.

Sudah seminggu ini ponselnya sepi tanpa suara gaduh dari WasApp. Matanya membelalak berkat sebuah tulisan di grup WasApp.

Forky12 keluar

"Kok Pedo-nii keluar?" gumamnya sewaktu mengirim pesan WasApp pada teman-temannya.

#BalikinMomo

Pedo-nii out?

Coelacanth

Gak, hiatus UAS.

LifeIsNeverFlat

Bukannya Kak Rehan kuliah?

Coelacanth

Gatau. Kampusnya emang agak aneh.

Yang lain masih UAS, dia udah libur duluan ._.

Perasaannya berbeda setelah tak ada lagi sosok pemuda yang tinggalkan grup demi akademiknya.

Ya. Wajar bila ada anggota yang keluar masuk grup itu dengan alasan akademik. Notifikasi grup jauh lebih berisik daripada empat puluh notifikasi grup arisan ibu-ibu pengusaha.

Mereka ingin fokus mempertahankan akademik agar lulus dengan memuaskan. Terlebih Rehan, satu di antara para anggota berstatus mahasiswa yang tengah berjuang mempertahankan IPK di atas digit 3.

Namun, hatinya berkecamuk. Inikah pertanda celengan rindu di dalam dadanya mulai penuh berkat seorang yang kebetulan bernama sama dengan sang pengelana dari masa lalunya?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro