Sorry

aarfiantih

🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍

Mau jadi pacar gue?

Ini salah. Benar-benar salah. Apa dia sudah tidak waras? Aku masih tak habis pikir.

Zain, dengan lantangnya menembakku di kantin saat istirahat. Astaga, mau ditaruh mana mukaku ini?!

Memang apa alasannya?

Begitu pertanyaannya saat aku menolak secara halus, tentu harus dengan menyeretnya ke tempat yang cukup sepi.

Aku bingung, dia ini gila atau bagaimana? Sudah pasti dia tahu jawabanku akan seperti apa.

Tapi cinta itu enggak mandang status, Rey.

Tahu jawabanku seperti apa?

"Kita ini saudaraan, Zain. Enggak mungkin, bahkan mustahil untuk kita pacaran. Dan, sorry, gue udah ada yang punya."

Zain terdiam.