Hidden Power

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Yang di mulmed itu fotonya Yuki Natsumi ya...
———————————————————

AUTHOR POV

   Kaori terkekeh, "Kalian itu seru juga ya" ucapnya, dia merasa senang melihat kelakuan teman-teman barunya yang sangat asyik itu

   Semua terdiam lalu mengalihkan pandangannya ke arah Kaori yang masih terkekeh-kekeh.

   "Ah iya, Kaori-san... Kenapa kamu bisa tau kalau kami mempunyai elemen masing-masing?" tanya Kentaro

   "Oh... Itu, aku bisa mengetahuinya saat berjabat tangan dengan kalian" jawab Kaori

   "Maksudnya?" tanya Raeden, kurang paham dengan apa yang dikatakan oleh Kaori. Sama halnya dengan teman-temannya yang lain, yang menatap Kaori heran

   "Eum... Bagaimana menjelaskannya ya? Saat berjabat tangan dengan kalian, aku merasa ada sesuatu yang menyelimuti sekitar telapak tanganku. Misalnya, saat aku berjabat tangan dengan Terra, aku merasa ada air yang mengalir di sekitar tanganku. Yah... Seperti itu lah" jelas Kaori, yang membuat teman-temannya menatapnya tidak percaya

   "Wah... Sugoi ne, Kaori-san...⑴" kagum Terra dengan mata berbinar-binar

   "Jadi, aku menyimpulkan bahwa kalian bisa mengendalikan elemen masing-masing, kan?" sambung Kaori

   "Kalau begitu, kamu bisa menyebutkan elemen kami satu persatu kan?" ucap Hisoka, meminta Kaori menyebutkan elemen mereka satu persatu

   "Oke, kalau itu mau kalian" jawab Kaori, "Seperti yang sudah ku jelaskan pada kalian tadi, Terra adalah pengendali elemen air, ya kan?" lanjutnya, sambil menatap Terra

   "Benar, Kaori-san" jawab Terra

   "Yuki adalah pengendali elemen es, karena dia hampir membuat tanganku terasa beku" sambung Kaori, lalu menoleh ke arah Yuki yang berada di samping Terra 

   Yuki hanya menganggukan kepalanya, membenarkan perkataan Kaori. 'Hmm... Kalau dipikir-pikir ... Nama, sikap, dan elemennya itu, sama seperti salju ya? Sangat dingin' pikir Kaori

   "Hisoka adalah pengendali angin, karena aku merasa ada angin di sekitar tanganku. Benar, 'kan?" lanjut Kaori, lalu menatap Hisoka 

   "Benar, kamu sangat hebat ya, Kaori-san" jawab Hisoka dengan penuh semangat

   "Hehe..." ucap Kaori dengan senyuman bangga sambil berkacak pinggang. "Mmm... Kalau Kentaro-san, pengendali api kan? Soalnya, saat berjabat tangan dengan Kentaro-san, yang tanganku terasa sangat panas seperti sedang terbakar loh" sambungnya, sambil tersenyum manis pada Kentaro, membuat Kentaro salah tingkah dibuatnya

   "A-ah... I-iya" jawab Kentaro terbata-bata, dengan muka yang sedikit blushing 

   "Eh, si Kentaro kenapa?" celetuk Hisoka yang melihat tingkah temannya itu

   "Ciee... Kentaro blushing..." sambung Raeden, menggoda Kentaro yang kini sedang blushing karena Kaori

   "E-enggak" sangkal Kentaro, lalu memalingkan wajahnya

   "Eh... Kentaro-san bisa salting juga ya..." sahut Terra yang ikut-ikutan menggoda Kentaro juga

   Memang baru kali ini mereka melihat ketua mereka itu, bisa salah tingkah karena seorang perempuan. Apalagi perempuan itu baru saja ditemuinya.

   "Kore wa ikken shita tokoro ai to yoba reru monodesu ka?⑵" ucap Hisoka sambil menaik-turunkan kedua alisnya

   "Urusai!⑶" cetus Kentaro kesal

   Kaori tertawa kecil melihat teman-temannya yang sedang menggoda Kentaro yang tengah blushing dibuatnya, "Sudah, sudah..." ucapnya, mereka pun berhenti menggoda Kentaro yang sudah kesal dengan kelakuan mereka

   "Nah, yang terakhir adalah Akinobu, tapi aku tidak merasakan apa-apa saat berjabat tangan dengannya. Kamu bukan pengendali elemen ya, Kino-san?" tanya Kaori pada Akinobu

   "Bukan" jawab Akinobu singkat

   "Hmm... Saat kamu mengarahkan ember itu ke arahku, aku menduga kalau kamu memiliki kekuatan telekinesis yang bisa mengendalikan barang atau benda di sekitarmu. Benar 'kan, Kino-san?" lanjut Kaori, lalu memiringkan kepala dan tersenyum pada Akinobu

   "Iya, itu benar" jawab Akinobu datar

   'Sepertinya, Kino-san itu sikapnya tidak sedingin Yuki deh, dia lebih mirip dengan sikapnya Kak Higa' pikir Kaori

   "Ne, Kaori-san...⑷ Kan kamu sudah mengetahui kemampuan kami masing-masing, sekarang giliran kamu yang memberitahu kami kemampuan apa yang kamu miliki, kamu mau memberitahukannya pada kami kan?" ucap Raeden

   "Mochiron⑸, kemampuanku adalah mengendalikan air dan barang seperti Terra-san dan Kino-san" jawabnya dengan nada ceria, "Dan juga, kemampuanku yang spontan membatalkan serangan Kakek tadi" lanjutnya dengan nada sedikit murung karena masih belum percaya dengan hal itu

   "Kaori-san sangat hebat ya, punya dua kemampuan sekaligus" kagum Terra lagi

   "Wajar saja, dia kan cucunya Sensei, pasti punya kemampuan yang hebat" sambung Hisoka

   "Hmm... Mungkin" sahut Kaori

   "Oh ya, Kaori-san... Apakah Ayahmu memiliki kemampuan sepertimu dan Sensei miliki juga?" tanya Kentaro, membuat yang lain diam dan memperhatikannya

   "Sepertinya ... Iya. Beberapa hari yang lalu, aku tidak sengaja membaca pikiran ayahku, dia berpikir, apakah aku memiliki kekuatan yang sama dengan Kakek dan ia dulu atau tidak? Tapi, ia sendiri sudah lupa bagaimana menggunakan kekuatannya lagi" jawab Kaori sambil menatap Kentaro lekat

   "Oh... Beー" ucapan Kentaro terpotong begitu saja

   "Wah... Hiromasa kazoku wa subarashii desu..." celetuk Terra. Sekali lagi, dia kagum dengan apapun yang dibicarakan Kaori

   Sementara itu, Kentaro mendecih kesal karena ucapannya yang terpotong oleh Terra. Sepertinya, Kentaro ingin mengenal Kaori lebih dekat agar dia bisa mengambil hati perempuan yang baru dikenalnya itu.

   Kaori yang mengetahui hal itu, hanya tertawa kecil melihat tingkah Kentaro. Baru kali ini, ia sangat senang bisa berteman dengan anak laki-laki seusianya.

   "Ekhem!" seseorang memdeham, membuat semuanya menoleh ke arah suara itu berasal. Ternyata, seseorang yang mendeham tadi, adalah Genmei Hiromasa yang tidak lain adalah kakeknya Kaori atau guru mereka yang sering muncul secara tiba-tiba

   "Kakek bikin kaget aja deh..." protes Kaori

   Mungkin bagi Kaori yang belum lama berada di sana, muncul secara tiba-tiba itu, adalah hal yang sangat tidak wajar. Tapi bagi teman-temannya yang sudah lama berada di sana, mereka sudah terbiasa dengan hal itu. Bahkan mereka juga bisa melakukannya.

   "Ne, Kaori-san... Sepertinya kau harus terbiasa melihat seseorang muncul di depanmu secara tiba-tiba" ucap Kentaro

   "Maksudmu?" tanya Kaori, kurang paham dengan yang diucapkan Kentaro tadi

   "Ya, kami sering berpindah ke tempat yang dituju dengan sangat cepat" jawab Kentaro

   "Dan itu sering kita sebut dengan teleport" sambung Raeden

   "Teleport? Seperti yang ada di dalam anime-anime itu ya?" sahut Kaori dengan nada yang ceria

    "Kayaknya sih iya" ucap Hisoka

    "Wah... Hidupku terasa berada dalam anime saat ini..." ucap Kaori. Ia merasa sangat senang karena apa yang ia alami saat ini, persis seperti anime-anime yang sering ia tonton.

    "Oh iya Sensei, tadi Sensei mau ngomong apa?" ucap Terra yang tersadar bahwa ada sensei-nya yang hanya diam memperhatikan mereka

    "Akhirnya ada yang sadar juga kalo Sensei dari tadi ada di sini" ucap Genmei yang sedari tadi hanya didiamkan oleh mereka bertujuh

    "Oh iya Kek, maaf Kaori lupa ada Kakek" ucap Kaori, lalu membungkuk 30° ke arah Genmei. Yang lain juga melakukan hal yang sama seperti yang yang dilakukan Kaori

   "Sudah, sudah... Sekarang kita makan siang saja dulu..." jawab Genmei, menerima permintaan maaf mereka sekaligus mengajak mereka untuk makan siang terlebih dahulu

    "Baik Kek / Sensei..." jawab mereka serempak, lalu mengikuti langkah kaki Genmei untuk makan siang bersama terlebih dahulu

   "Itadakimasu..." ucap mereka bersamaan saat sudah berada di meja makan

Di Rumah Leiko Hiromasa

   "Ayo Higa, Paman antar kamu ke kamarmu" ucap Leiko sambil merangkul Higa menuju kamar yang akan ditempatinya selama liburan 

   "Paman, sebenarnya ada masalah apa dengan Ayah? Maaf kalau Higa lancang bertanya seperti itu" tanya Higa. Dia merasa aneh dengan sikap pamannya terhadap ayahnya tadi.

   "Nanti Paman jelaskan. Sekarang kamu istirahat dulu di kamar, abis itu ke ruang makan. Kamu pasti laper kan, belum makan?" jawab Leiko, mencoba mengalihkan pembicaraan

   "Baik Paman" ucap Higa, lalu memasuki kamarnya. 'Hmm... Ada masalah apa ya antara Paman dan Ayah? Harus aku cari tau nih...' pikirnya

✯✯✯✪✯✯✯

  "Gochisousama deshita...⑻" ucap Kaori dan yang lainnya bersamaan setelah menyelesaikan makan siang mereka

   "Mmm... Terra-san, apakah ada murid lain di perguruan ini selain kalian?" tanya Kaori

   "Ada, tapi mereka biasa datang setelah makan siang" jawab Terra

   "Lalu, kenapa kalian sudah datang sebelum makan siang?" tanya Kaori penasaran

   "Oh iya, kami lupa memberitahumu. Selama liburan, biasanya kami tinggal di asrama sekitar sini" sambung Raeden

   "Asrama? Aku baru tahu kalau di sini ada asrama" ucap Kaori heran

   "Yah... Wajar saja kau tidak tahu, karena tempat itu agak jauh dari sini" sahut Kentaro

   "Hmm... Begitu ya..." ucap Kaori

   "Apa kau ingin melihat asramanya, Kaori-san?" lanjut Kentaro, menawarkan Kaori untuk melihat asrama yang mereka tinggali selama liburan

   "Ya... Meskipun sederhana, tapi udara di sana sangat sejuk loh" sambung Hisoka

   "Aku jadi makin penasaran nih" ucap Kaori, penasaran ingin segera melihat asrama itu

   "Sepertinya kau harus melihat itu nanti" ucap Raeden, membuat Kaori menatapnya heran

   "Kenapa?" tanya Kaori heran

   "Itu, mereka udah datang" ucap Raeden sambil menunjuk ke arah 8 orang anak yang sedang berjalan ke arah mereka

―――――――――――――――――――
⑴ Hebat ya, Kaori-san...
⑵ Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama?
⑶ Berisik!
⑷ Hei, Kaori-san...
⑸ Tentu saja…
⑹ Keluarga Hiromasa memang hebat ya...
⑺ Selamat makan…
⑻ Terima kasih atas hidangannya…

✯✯✯✪✯✯✯







T
B
C





Konbanwa mina-san...
Kembali lagi dengan author yang Minggu kemarin hiatus lagi karena belum menyelesaikan chapter ini, dan juga update yang selalu malem setiap minggunya

Gomen nasai... (Maafkan saya...)

Tapi, sepertinya, memanggil dengan sebutan author itu terlalu kaku ya? Jadi, mulai saat ini, panggil saja Hicchan, oke? Biar ga terlalu kaku-kaku juga jadinya...

Makasih yang udah nge-vote cerita ini, semoga kalian selalu ngikutin cerita Kaori dan teman-temannya ya...

Jangan lupa klik ⭐ dan 💬 nya ya agar Hicchan bisa semangat ngelanjutin cerita ini

Sampai jumpa di chapter selanjutnya...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro