Their Rivals

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Yang di mulmed itu fotonya Hisoka Genkichi ya...
―――――――――――――――――――
AUTHOR POV

   "Itu, mereka udah datang" ucap Raeden sambil menunjuk ke arah 8 orang anak yang sedang berjalan ke arah mereka

   Seketika, Kaori dan yang lainnya menengok ke arah yang ditunjuk Raeden. Benar saja, ada 4 anak laki-laki dan 4 anak perempuan yang tentu sangat asing bagi Kaori karena belum pernah bertemu sebelumnya.

   Kaori terdiam sejenak, memikirkan sesuatu yang akan dikatakannya.

※※※✺※※※

   "Keiji, sepertinya ada anak baru tuh" ucap anak laki-laki berambut pirang berbicara kepada teman laki-laki di sampingnya, lalu memberitahu keberadaan Kaori pada temannya dengan mengarahkan dagunya ke arah Kaori

   "Iya, dilihat dari penampilannya sih, sepertinya dia anak kota, ya?" sahut teman laki-lakinya yang berambut hitam mengiyakan ucapan temannya yang berambut pirang itu

   "Betul juga, untuk apa anak kota datang ke sini?" ucap anak laki-laki berambut coklat menjawab ucapan anak laki-laki berambut pirang tadi. Yang berarti, dia adalah anak laki-laki yang bernama Keiji

   "Kayaknya kalian bakal ada saingan tuh" ucap anak laki-laki berambut biru tua sambil melirik ke arah 4 anak perempuan yang berjalan di belakangnya

   "Huh! Kita gak bakalan kalah dari dia kali!!!" sahut anak perempuan berambut hitam panjang merasa jengkel dengan ucapan cowok tadi yang terkesan menyindir para cewek lainnya

   "Azusa, siapa sih cewek itu? Kenapa Kentaro deketin dia terus?" ucap anak perempuan berambut putih pendek sambil menepuk pundak cewek yang bernama Azusa tadi

   "Awas aja kalo dia ngerebut Kentaro-ku!" cetus Azusa, tidak terima kalau ada perempuan selain dirinya yang mendekati Kentaro, walaupun dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan sang Ketua itu

   "Perasaan ... kamu sama Kentaro belum jadian deh" ucap anak perempuan berambut menyanggah perkataan Azusa yang seolah-olah hanya dia yang boleh memiliki si cowok berambut merah alias Kentaro

   "Pokoknya ga boleh ada yang memiliki Kentaro selain aku, titik!" tegas Azusa, tetap dengan pendiriannya. Bahwa, tidak ada yang boleh memiliki Kentaro selain dirinya

   "Kalau kamu mau memiliki Kentaro, kenapa kamu tidak bergabung saja dengan mereka?" ucap anak perempuan berambut coklat panjang

   "Huh! Itu tidak akan terjadi!" jawab Azusa dengan nada jengkel sambil memalingkan wajahnya

   "Ya, kalo begitu ... jangan harap kamu bisa memilikinya ...." sahut anak perempuan berambut coklat tadi sambil menghela napas pasrah karena pemikiran temannya yang tidak bisa diganggu gugat lagi

   "Kalian masih mau ngobrol disini ShiZunē?" ucap Keiji pada 4 cewek yang masih mengobrol di belakangnya. Sedangkan, teman cowok yang lainnya sudah berjalan menuju tempat Kaori dkk berdiri

   Dan juga, ShiZunē adalah sebutan untuk keempat cewek yang sedang mengobrol itu. Shi, artinya empat; Zu, diambil dari dua huruf yang berada di tengah nama keempat cewek itu, Azusa cewek berambut hitam, Hazuki cewek berambut coklat kepirangan—, Mizuki cewek berambut putih pendek—, dan Kazuye cewek berambut hijau—. Lalu, nē hanya sebagai pelengkap saja, seperti kata 'nee' yang artinya 'ya'.

   "Tidak" jawab ShiZunē serempak

   "Ya sudah, kalo gitu ... Ayo kita kesana!" ajak Keiji pada keempat cewek itu

   "Iya ...." jawab Azusa dengan nada malas. Lalu mereka berempat berjalan mengikuti para cowok di depannya.

※※※✺※※※

   Kaori dan yang lainnya masih tetap berdiri disana melihat Keiji dan teman-temannya datang. Berbeda dengan yang lain, Kaori terlihat menyimak obrolan mereka dari jauh, karena memang dia bisa mendengarnya.

    'Hmm ... mereka lagi ngomongin aku ya ....' gumam Kaori dalam hati. "Mmm ... Mina-san, kalau mereka nanya aku ini siapa, kalian jangan bilang kalau aku adalah cucunya guru kalian ya ...." ucap Kaori tiba-tiba, membuat keenam temannya segera menoleh ke arahnya, lalu menatapnya heran

   "Memangnya kenapa?" tanya Terra sambil mengerutkan dahinya, heran. 

   Seharusnya orang lain yang berada di posisi Kaori, dengan bangga mengakui bahwa dirinya adalah anak/cucu dari guru yang mengajari teman-temannya, tapi Kaori malah tidak ingin mengakui bahwa dia adalah cucu dari guru/sensei yang sangat mereka banggakan. Hal itulah yang membuat teman-teman Kaori menatapnya dengan tatapan bingung ataupun heran.

   "Nanti juga mereka tau sendiri, 'kan?" jawab Kaori santai, sambil menunjukkan senyuman yang sulit diartikan

   "Iya juga sih ...." ucap Terra mengiyakan perkataan Kaori, walaupun dia masih bingung dengan tujuan Kaori yang sebenarnya 

   "Ya sudah, kalau itu mau mu. Kami tidak akan memberitahukannya" sambung Kentaro, mewakili jawaban teman-temannya yang lain

   Yang lain hanya mengangguk setuju dengan perkataan mereka bertiga.

   Kentaro pun mengalihkan pandangannya ke arah Keiji dkk yang sudah semakin dekat dengan mereka bertujuh, diikuti dengan keenam temannya yang mengalihkan pandangannya juga ke arah 8 orang yang sekarang berjalan menuju mereka semua.

   Setelah jarak mereka hanya beberapa senti, Azusa segera menghampiri Kentaro yang sedari tadi berada di samping Kaori, "Hai, Kentaro-kun ... kau sudah menunggu lama ya disini?" ucap Azusa yang langsung memeluk tangan kanan Kentaro dan sedikit menyenggol Kaori yang berada di samping Kentaro sejak awal

   Kentaro yang merasa risih pun segera melepaskan pelukan tangan Azusa yang berada di tangan kanannya, "Aku sedang tidak menunggu siapapun" jawab Kentaro dengan ketus

   Azusa hanya memasang muka cemberut saat pelukan tangannya dilepaskan paksa oleh Kentaro, "Lalu, kau sedang apa disini?" tanya Azusa dengan raut muka yang sudah kembali seperti semula

   "Bukan urusanmu" cetus Kentaro merasa jengkel dengan tingkah Azusa pada dirinya

   Azusa pun kembali memasang muka cemberut karena kesal dengan kelakuan Kentaro yang tak pernah bersikap baik padanya.

   "Mmm ... Namamu, Azusa ya?" ucap Kaori tiba-tiba, sontak Azusa pun menoleh ke arah Kaori dan menatapnya sinis

   "Iya, tau darimana kamu?" jawab Azusa dengan nada sinis. Dia merasa heran kenapa Kaori sudah mengetahui namanya, padahal dia belum memberitahukannya

   "Ada deh~" ucap Kaori, membuat Azusa tambah mengernyit bingung karenanya

   "Oh ya, kenalin nama aku Kaori Hideko" tambah Kaori. Seketika keenam temannya memandangnya dengan tatapan heran sambil mengernyitkan dahinya. Lalu ....

   "Eeehhhh .... !!" Mereka semua terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Kaori

   Sementara itu, Keiji dan teman-temannya menatap mereka semua dengan tatapan aneh dan bingung.

   "Kenapa kalian semua terkejut? Apakah itu bukan nama aslinya?" tanya Kazuye sambil mengedarkan pandangannya mulai dari Hisoka yang berada di ujung kanan sampai Yuki yang berada di ujung kiri

   "Bukan" Kaori yang menjawab pertanyaan itu sambil tersenyum

   "Kenapa kau tidak memberitahu nama aslimu?" tanya anak laki-laki berambut pirang sambil menatap Kaori serius

   "Benar kata Daichi ... Kenapa kamu memperkenalkan dirimu dengan nama samaran pada kami?" sambung anak laki-laki berambut biru tua membenarkan perkataan temannya yang bernama Daichi itu

   "Ya ... Itu terserah aku saja 'kan?" jawab Kaori dengan nada santai

   "Haahh ... Terserah kau saja lah ...." ucap anak laki-laki berambut hitam sambil menghela napas pasrah dengan Kaori yang tetap ingin merahasiakan nama keluarganya pada Keiji dan teman-temannya itu

   "Hai'⑵ … Kalau begitu, panggil aku Kaori saja ya .... " ucap Kaori sambil tersenyum lega, akhirnya mereka bisa menerima nama baru, bukan, lebih tepatnya ... nama samarannya

   "Kentaro, dimana Sensei?" tanya Keiji, mengalihkan pembicaraan yang menurutnya membosankan ini

   Kalau memang itu bukan nama aslinya, kenapa harus dipermasalahkan? Hanya itu yang dipikirkan oleh Keiji. Lagipula, itu bukan urusan mereka kalau memang Kaori ingin merahasiakan nama keluarganya.

   "Sensei masih ada di dalam" jawab Kentaro dengan nada datar

   Keiji pun hanya mengangguk paham dengan jawaban Kentaro.

   Mereka pun menunggu Hiromasa-sensei alias kakeknya Kaori sambil berbincang-bincang sebelum akhirnya sensei mereka datang.

   Setelah beberapa saat, Hiromasa-sensei pun datang dari arah pintu belakang rumahnya dan berjalan menuju mereka semua.

   "Omatase shimashita⑶ ... Ya, mari kita mulai latihannya ...." ucap Hiromasa-sensei memulai latihan untuk meningkatkan kemampuan supranatural mereka

   "Osu!!!⑷" jawab semua muridnya dengan sangat bersemangat, termasuk cucu atau murid barunya, Kaori Hiromasa yang sekarang namanya sudah diubah menjadi Kaori Hideko selama berada di perguruan itu.

―――――――――――――――――――
⑴ Semuanya
⑵ Iya
⑶ Maaf telah menunggu
⑷ Siap!!!

✯✯✯✪✯✯✯







T
B
C





◉ 

Konbanwa, minna....
Kembali lagi dengan Hicchan yang udah Hiatus selama ± 1 bulan lamanya, hehe...

Gomen nasai, hontou ni gomen nasai.... //sambil bersujud di depan para reader-san :v

Jangan lupa klik ⭐ dan 💬 nya ya agar Hicchan semangat ngelanjutin cerita ini...

Karena sekarang udah malam, Hicchan ga mau basa-basi terlalu lama, jadi ....

Sampai jumpa di chapter selanjutnya....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro