PROLOG

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

---

Salju perlahan turun. Membuat Seoul tertutup warna putih dalam sekejap. Udara dingin menyebar ke seluruh penjuru kota.  Menusuk hingga ke dalam tulang. Mantel tebal pun rasanya tak cukup untuk menghalau dan menahan dinginnya udara.

Di saat orang-orang memilih bersembunyi dan duduk di dalam rumah, menghindari dinginnya malam bersalju, seorang wanita berambut hitam panjang yang hanya mengenakan baju tidur tampak berjalan di trotoar. Tubuhnya gemetar. Penyebabnya bukan karena dinginnya hujan salju yang menyentuh kulitnya yang telanjang, tapi karena dia sedang menahan perasaan sesak di dada.

Wanita itu menahan rasa sakit di hati.

Dia berjalan di trotoar dengan pandangan kosong. Mengabaikan dinginnya udara dan tubuhnya yang kaku nyaris membeku akibat suhu yang menurun. Langkahnya lemah hingga tubuhnya kemudian luruh dan terduduk di bawah lampu jalan. Tangan kanannya yang bergetar mengepal dan memukul dadanya sendiri.

"Mengapa rasanya sakit seperti ini?" Dia berbisik pada diri sendiri.

Otaknya lalu memutar kejadian beberapa saat lalu sebelum dirinya berakhir di sini. Sebuah pesan yang berisi foto sang kekasih dengan seorang wanita di kamar hotel.

"Sial!!!"

Tangannya menyeka kasar air mata yang tanpa ia minta jatuh menuruni pipi.

"Berhentilah menangis. Dia tak pantas untuk ditangisi. Dia sudah mengkhianati dirimu," ucapnya bermonolog.

Tapi hatinya yang sakit justru membuat air mata itu semakin deras keluar. Seperti derasnya salju yang turun saat ini.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Wanita berwajah pucat itu masih mengusap pipinya yang basah air mata saat tiba-tiba sesuatu melintas di pikirannya. Kemudian dia bangkit dan melangkahkan kaki menuju jalan raya dengan tertatih, lalu berhenti di bahu jalan untuk memindai keadaan jalan dengan pandangan mata yang kabur karena terhalang air mata. Ujung bibirnya naik saat netranya melihat dua sinar lampu sebuah mobil dari kejauhan.

Jika aku mati, rasa sakit ini akan hilang bukan? batinnya.

Wanita yang mengenakan baju tidur bergambar bunga clover itu mengulas senyum saat mobil yang ia lihat tadi perlahan mendekat dan kakinya mulai melangkah ke jalan raya.

Tiin Tiin...

Bunyi klakson terdengar saat wanita itu berdiri di tengah jalan, menghadang mobil.

TIIIIIIIIIIIINNNNNN!!!

"Selamat tinggal dunia."

***

Se Riz Yoon
25.08.2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#nubargwp