Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

~ بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ~


Suasana malam begitu sangat gelap, semua serba hitam karena sama sekali tak ada satupun lampu menyala. Perempuan itu berjalan mengendap dengan tangan terjulur ke depan, meraba apa yang di depannya agar tak menabrak dan terjatuh. Bukan karena tak bisa melihat tetapi mata memang ditutup dengan sehelai kain berwarna gelap.

Aba-aba dari laki-laki di belakang mengisyaratkan agar terus berjalan lurus. Derra percaya  jika laki-laki di samping tak akan membiarkan berjalan sendiri karena selalu siap menjaga saat ia terjatuh.

Perasaan Derra sudah tak menentu, ada rasa penasaran tetapi juga terbersit rasa takut dan khawatir. Namun, ia yakin jika laki-laki yang sudah bersamanya tak mungkin menyakitinya.

“Siap-siap buka mata. Aku akan memberikan kejutan yang luar biasa untuk kamu."

Derra sudah bisa menangkap geliat aneh apalagi suara di samping tiba-tiba berubah kaku dan tidak lembut seperti biasanya.

Gadis itu sudah berdebar, entah kejutan apalagi yang akan ia terima.  Mungkin saja candle light dinner seperti adegan romantis yang biasa ia lihat di televisi.

Netra mengerjap ketika kain itu sudah tak menutupi lagi kedua matanya, jujur ikatan tadi membuat mata sedikit berbayang saat melihat bayangan di bawah lampu temaram.

Jantung yang sudah  berdetak kencang seakan dipaksa berhenti mendadak karena melihat seseorang di sana.

Dengan langkah terburu-buru, gadis itu berlari menghindari sekelebat potongan masa yang dipaksa hadir setelah lima tahun berlalu begitu saja.

💐🌻💐🌻💐🌻💐🌻💐🌻💐🌻


Cast cerita Last Memory

1. Rafka Arsha Fathan

2. Elsa Derra Sentika

Purwokerto,  18 Agustus 2020

Galuch Fema

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro