22. Kecantikan Sejati

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Semua berubah setelah Yumna meminum Pil Keselarasan. Menjadikan Yumna merasakan dirinya begitu menawan di Dunia Loka. Di foto dari segi angle kamera manapun, dia tampak mempesona.

Yumna seolah menolak ingat, bahwa dulu, dia begitu anti difoto, apalagi swafoto. Bukan perihal dia yang tak pandai berpose dalam berfoto, meskipun itu jugalah benar, melainkan lebih dominan karena minder akan rupa dirinya yang dirasa buruk. Entah dengan resolusi terbaik, filter terkece, di dalam foto, dia selalu jelek. Bantuan make up juga tak bisa mengubahnya banyak, dia tetap terkesan tidak cantik. Alhasil, dia malas jika diajak berfoto, apalagi berswafoto sendiri, tak ada gairah.

Namun, di Dunia Loka, usai Pil Keselarasan diminumnya, berfoto menjadi konsumsi wajib bagi Yumna. Hampir setiap hari, dia berfoto, entah dengan orang lain seperti ada di acara tertentu, kebutuhan endors, sekedar selfi untuk media sosial, atau sekedar untuk konsumsi pribadi.

Yumna gila berfoto dan suka pamer kecantikannya di media sosial. Kecantikan rupa yang alami dipuja sedemikian oleh para penggemarnya, menjadikannya jumawa. Parahnya, dia tak akan segan menilai penampilan orang lain dengan memberikan skor.

"Kulit Vina terlalu putih, mukanya kentara mulus, hidung mancung dengan bibir tipis. Kecantikannya hanya memiliki skor 48 dari standar kecantikan yang ada."

"Rambut keriting Hazel begitu menawan. Satu jerawat di jidatnya sangat manis. Dada rata, bodi kerempeng, tapi sayang, hidung pesek dan bibir tebalnya hasil operasi plastik. Kecantikannya nggak alami. Skor 63."

"Kecantikan alami milik Dwi, dari bentuk muka, hidung, bibir, warna kulit, semuanya sempurna. Tapi sayang banget, dadanya penuh dengan tubuh cukup berisi. Skor 65."

Itulah beberapa skor yang diberikan Yumna pada orang lain. Walau dia menilainya dalam hati, tapi sikap merendahkan dengan ulasan senyum mengejek sudah cukup menandakan Yumna adalah sosok yang jumawa. Dia merasa dirinyalah yang tercantik di antara yang lain. Atau setidaknya, kala dirinya dipertemukan dengan perempuan lain yang lebih cantik, dia akan tetap sombong bahwa setidaknya kecantikan yang dirinya miliki tak berbanding jauh, dan yang jelas adalah kecantikannya alami ciptaan Tuhan, bukan hasil permak dokter.

Di antara banyaknya minat operasi plastik untuk kepentingan kecantikan, memiliki kecantikan alami adalah suatu kebanggaan tak terperi. Itulah alasan beberapa orang memilih menyembunyikan sedemikian operasi plastik yang dirinya lakukan karena di beberapa tempat, hal ini adalah hal yang tabu; seperti dianggap kurang bersyukur, menyalahi ciptaan Tuhan--di luar konteks mereka yang bedah plastik dengan alasan medis.

Namun, di beberapa tempat, ada yang menjadikan operasi plastik bukanlah hal tabu, melainkan menjadi tren kecantikan. Media sosial sebagai bahan pamer bahwa dirinya baru saja oplas, step by step mereka posting. Tips-tips aman operasi plastik, rekomendasi Klinik Bedah Plastik terbaik, menjadi hal seru yang selalu dibicarakan. Atau yang berdampak positif, sebagai bentuk mencintai diri agar lebih percaya diri, memperbaiki citra tuntutan masyarakat setempat yang rentan body shaming, lookism, beauty privilege.

Bukan hanya bagi Yumna, kecantikan fisik adalah segalanya bagi banyak orang. Karena dunia ini terkadang begitu sadis dengan suka bercanda berlebihan; bahwa siapa yang cantik, maka akan mudah dihargai dalam banyak hal.

***

Yumna lupa apa itu kecantikan sejati.

Takaran kecantikan adalah soal rupa. Demikian Yumna menafsirkan kecantikan yang sesungguhnya di akhir-akhir ini. Padahal, keindahan yang ada memiliki beragam bentuk, bukan hanya yang terlihat dari luar.

Barangkali perubahan sikap Yumna disadari perihal rasa ketidakpuasan, kekecewaan pada dirinya yang tak memenuhi standar kecantikan di tempat yang dirinya huni di Dunia Nyata, merasa sial dengan berfisik tak cantik. Begitu dia beralih tinggal di dunia dengan penuh keajaiban, di Dunia dalam Dunia (Loka) ini, kala efek Pil Keselarasan bekerja, menjadi seorang beauty newbie, dia terbuai akan banyak kenikmatan dari kecantikan rupanya yang pada akhirnya menjadi bumerang di kemudian.

Yumna yang awalnya begitu penutup, berubah drastis menjadi gila sorotan publik. Terbuai dan kian terbuai, akhirnya dia lupa Misi Oubaitori, hingga membuatnya nyaris mati.

"Kecantikan rupa bukanlah segalanya, Yum," Yuda mengalihkan atensi Yumna dari kembali mengingat angkuh dirinya di kemarin-kemarin.

"Seperti Galen, dia suka kamu karena kecantikan kamu. Memang, awalnya ini jadi hal positif bagi Galen, dia mencoba berubah, memperbaiki diri. Tetapi nahas, ketika cintanya bertepuk sebelah tangan setelah banyak upaya dirinya lakukan, selalu penolakan yang dirinya dapat, dia jadi jadi terobsesi ke kamu, sifat aslinya kembali, berujung cinta dan benci yang sulit dibedakan."

Air mata Yumna kian menganak liar.

"Kecantikan rupa tak selamanya jadi hal baik, bahkan bagi sebagian orang, cantik adalah malapetaka atau kutukan." Kala mengatakannya, Yuda terbayang wajah seorang cewek, teman dekat Yumna.

Mungkin, bagi yang lain, teman dekat Yumna ini begitu menikmati menjalani hidup menjadi gadis cantik. Namun, tanpa mereka tahu, dia benci dengan wajah cantiknya. Hanya soal waktu, keputusasaan sosok ini akan membawanya diundang ke Toko Lokatraya oleh Yuda.

"Kecantikan sejati bukan tentang fisik, melainkan tentang kepribadian, kebaikan, dan kepercayaan diri seseorang. Setiap orang memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing yang membuat mereka cantik dengan caranya sendiri. Mari, mulai sekarang, rayakan kecantikan alami dan kebaikan dalam diri kamu menjadi kecantikan sejati."

Yuda kembali menepuk bahu Yumna. Seutas senyum singgah di bibir Yuda.

"Maka setelahnya, percayalah ... kamu akan mendapatkan cinta sejati. Cinta yang memandang lembut betapa cantik hatimu. Cinta yang menjadikanmu merasa begitu penuh dan spesial. Cinta yang membersamai langkahmu menjadi pribadi lebih baik lagi. Cinta yang menerima kelebihan dan kekuranganmu. Cinta yang tulus dan hanya diperuntukkan untukmu."

Taslim khidmat menyimak. Di sampingnya, Ren ikut terbawa suasana.

Yumna menyesali semuanya. Dia sadar atas semua kesalahannya yang menyimpang langkah atas Misi Oubaitori. Yang seharusnya menghargai setiap proses hidup, suka duka dengan penuh rasa syukur, dia justru berlebihan dalam hal ini. Menjadikannya berbangga diri berlebihan, jumawa, sampai merendahkan orang lain.

Seharusnya Yumna mati dan tak bisa kembali kepada keluarganya di Dunia Nyata. Namun, Ken mengorbankan semua sisa hidupnya untuk menyelamatkannya, menberikan kesempatan terakhir untuknya bisa kembali dengan Yumna yang memiliki kecantikan sejati.

Tak berselang lama, Ken siuman. Ren bergegas memanggil dokter hewan yang menangani Ken. Sedangkan, Yumna membuka pintu kandang medis. Mengelus kepala Ken dengan kembali berderai air mata.

Untuk kali pertama setelah sekian lama hidup bersama Ken, Yumna merasakan hal magis dengan bisa bertelepati.

Yumna meminta maaf dan berterimakasih kasih pada Ken secara berulang-ulang.

"Seharusnya kamu nggak perlu menyelamatkanku, Ken. Seharusnya kamu memprioritaskan diri kamu sendiri."

"Ini sudah jadi tugasku, menjaga kamu di sini. Jangan menangis. Aku bahagia melakukannya."

"Nggak. Seharusnya kamu nggak menyelamatkanku." Yumna menunduk dalam. Dadanya teramat sakit.

Ken bergerak lemah. Dia yang masih diinfus, perlahan keluar dari kandang medis, menduseli Yumna.

Yumna menyeka air mata. Dia menggendong Ken penuh kehati-hatian.

"Makasih karena sudah menyanyangiku dengan penuh. Hidup  bersamamu, berpetualang di dunia ini bareng kamu benar-benar seru. Aku amat bahagia. Aku sungguh sayang kamu. Berjanjilah untuk kembali pulang." Ken mengangkat satu kakinya.

Yumna paham maksud Ken. Yumna segera bertos dengan kucing oren kesayangannya ini. Dia resmi berjanji untuk kembali pulang dengan selamat kepada Ken.

Air mata Yumna tumpah lagi. Sedangkan, di detik-detik terakhir sebelum napasnya terputus, Ken tersenyum bahagia ke arah Yumna.

Rest in peace, Ken.

_________________

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro