Keluarga Baru

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Just Info buat kalian semua di sini khusus JONATHAN POV jadi jangan sampai keliru , Okey ?

Jangan lupa Vommentnya;))
Happy Reading.

-----

Aku masih merasa canggung di keluarga Rider. Apalagi sekarang aku harus tinggal di rumah besar ini bersama mereka. O, ya bukan rumah melainkan mansion karena ini besar betul. Dan mulai sekarang aku harus terbiasa memanggil Mr. Rider dan Istrinya dengan sebutan Mommy dan Daddy seperti Dion dan My Angel.

Iphoneku berbunyi menandakan ada BBM masuk.

Katy Piere: Hei, katanya kamu udah tinggal di rumah Angel ya? Ciyee Al:p

Sudut bibirku menarik ke atas saat melihat chat BBM dari Katy. Kalian tau? Semenjak kita jadian dia memanggilku, Al.

Jonathan Alviano: Iya nih sweety. Tapi masih canggung gitu. Nyamanan di rumah Mamah:)

Stop! Jangan bilang kalian geli aku manggil katy Sweety aku saja yang manggilnya geli. Apa kabar kalian yang membaca?

Katy Piere: Itu karena kamu belum terbiasa, lama kelamaan nanti juga terbiasa kok, Sayang:)
Omong-omong apa kabar Angel? Aku jadi gak enak sama dia:(

Jonathan Alviano: Dia baik-baik aja mungkin. Dia masih butuh waktu buat terima ini semua.

Aku melihat di atas nakas ada kotak berwarna Ungu beserta frame yang tadi Angel menyuruh Bi Surti membuangnya.

Aku mengambilnya dan memerhatikan benda itu seksama. Dan tiba-tiba teringat kembali kenanganku bersamanya.

****

Aku masuk ke dalam kelas. Dan duduk di tempatku, aku melihat bangku Angel yang masih kosong. Apa dia gak masuk?

"Al, apa yang lagi kamu pikirkan?" tanya Katy menatapku khawatir.

Aku tersenyum dan mengacak rambutnya. "Aku lagi memikirkan kamu." Gombalku berhasil membuat pipi Katy memerah.

"Ciyeee blushing nih?" Aku meledeknya sambil mencolek-colek pipinya yang menambah merah.

"Al kamu apa sih." kesalnya sambil menepis tanganku. Oh, ini membuatnya semakin lucu.

"Paham deh yang masih hotnya." celetuk Agnes.

"Sirik aja mba. Makanya cari gih sana." sahutku

"Gak mikirin itu." Ucapnya singkat.

Satu yang aku tau tentang Agnes. Dia selalu badmood saat ditanya masalah cowok atau gebetan. Contohnya seperti sekarang ini, dia menjadi diam.

***

Bel istirahat berbunyi beberapa siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Ada juga yang memilih istirahat di dalam kelas.

"Angel kenapa hari ini gak masuk? Dan gak bisa dihubungin?" Tanya Rio yang tiba-tiba saja menghampiriku, Katy dan Agnes.

Agnes menatap Katy, sedangkan Katy menatapku, aku menatap Rio. Terjadilah saling tatap-menatap. Kalau aku menatap Rio, lalu Rio menatap siapa? Oke ini nggak penting.

"Kenapa jadi pada main tatap-tatapan?" tanya Rio dengan dahi yang mengkerut.

"Ada apa lo menanyakan Angel?" Agnes balik bertanya.

"Bukan urusan lo." jawab Rio dingin.

"Kalo gitu bukan urusan lo juga kenapa Angel nggak masuk." timpal Katy.

Rio mendengus kesal. "Oke, Fine! Ada yang gue mau omongin sama dia."

Agnes dan Katy menatapku, begitupun dengan Rio. Alisku saling bertautan.

"Kenapa pada lihat ke gue?" tanyaku.

"Lo pasti tau kenapa Angel gak masuk." ucap Rio.

Aku mengedikan bahu tak acuh. "Gue gak tahu."

Rio berdecak. "Ck. Gak ada yang bisa diandalkan." Ucapnya kemudian berlalu.

***

Aku menaiki tangga yang melingkar menambah kesan megahnya rumah ini, aku melihat Dion yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Mau ke mana, Yon?" tanyaku saat berada di hadapannya.

Dia menatapku dingin. "Bukan urusan lo. Minggir gue mau lewat." jawabnya seraya menyenggol bahuku.

Dia berjalan menuruni tangga, aku tidak mau ambil pusing. Aku masuk ke kamar yang berada di sebelah kamar Angel.

"Segitu gak diterimanya gue di sini? Dion aja yang tadinya bersahabat sama gue sekarang musuhan. Sedangkan Angel? Bahkan dia lebih memilih pergi dari sini daripada harus satu atap sama gue." lirihku.

Nggak. Itu hanya sementara aja. Nanti mereka akan bisa menerima lo lagi Nathan, kata hatiku

Ya. Lo pembawa bencana di rumah ini, Nathan. Lebih baik lo pergi dari sini dan tetap tinggal dengan orangtua angkat lo. Hidup lo jauh lebih baik. Dan hidup Angel juga akan jauh lebih baik, kata hatiku yang lain.

"Arghh! lo bisa gila Nathan kalo begini terus. percayalah Than Tuhan gak akan memberi ujian kepada umatnya, di luar kemampuan umatnya. Ini tandanya lo bisa menyelesaikan ujian yang Tuhan berikan kepadamu Than." Racauku sambil menjambak rambutnya frustasi.

- TO BE CONTINUE

Gue gak mau banyak bacot. cuma mau bilang . . .

Ditunggu banget Vomment nya. Thankyou!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro