---40. Chatting---

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Waktu berlalu begitu saja. Irham masih sibuk seperti biasa. Ina pun tak mau kalah, selalu mencari alasan untuk keluar. Di antara kesibukannya, Irham menyempatkan diri mengamati aktivitas telepon Ina. Siang ini, ia menemukan hal aneh pada percakapan dengan kontak bernama Dini. Selain panggilan Ina pada Dini menggunakan "mas", setiap selesai chatting, Ina menghapus riwayat percakapan.

Irham semakin curiga saja. Apa bukan hal aneh bila dua orang berkirim pesan seperti ini,

----------------------

Dini: Udah makan siang?
Ina: Blom
Dini: Kenapa?
Ina: Blom laper. Mas udah makan?
Dini: Udah. Tapi masih laper.
Ina: Makan lagi dunk
Dini: penginnya makan kamu kayak kemarin itu. hrrrrrr
Ina: Iiiih! Mesum!
Dini: Tapi kamu suka kan kan kaaan?
Ina: Jangan dibahas lagi!
Dini: Enaaaak?
Ina: Auk ah!
Dini: Yuk lagi!
Ina: Lagi apaan?
Dini: Sok-sok nggak paham kon In. Senin ntar papaku dinas luar.
Ina: Teruuuus?
Dini: Teruuuus jeder! Nubruk. Wkwkwkwk
Ina: Maaas! Yang bener ah
Dini: Terusnya kan kamu udah tahu. Aku jemput di mana?
Ina: Enggak. Aku nggak mau lagi. Aku masih takut nyemplung neraka.
Dini: Enak kan di neraka? Klo mo bikin sate ga usah capek kipas-kipas

----------------------

Mereka janjian Senin? Apa yang mereka maksud dengan "nggak mau lagi" dan "nggak mau nyemplung neraka"?

Enak? Apanya yang enak? Makan kamu? Gundhulmu!

Irham mendadak seperti duduk di atas arang menyala, gelisah dan berkeringat dingin. Siapa Dini ini? Laki-laki atau perempuan? Mereka mau apa? Apa ia harus meletakkan kamera tersembunyi di tas Ina? Tapi benda itu mungkin saja dengan mudah ditemukan.

-----------------------

Dini: In, aku nemu petunjuk bagus banget. Ntar mau dicobain?
Ina: Petunjuk apaan?
Dini: Hmmm ada aja
Ina: Ihhh! Nggak seru pake rahasia segala.
Dini: Pokoknya ntar klo ketemu deh.
Ina: Dapat dari mana?
Dini: Biasaaaa. Si Profesor Neraka
Ina: Anin?
Dini: wkwkwkwk
Ina: Dasaaaar tu anaaaak! Gelaaaaakkk bokep semua isi otaknya pasti
Dini: Mau aku kirimin pdfnya?
Ina: Mauuuuu
Dini: Bentar, aku cari dulu filenya
Ina: Aq tunggu
Dini: Bentar, itu artinya kamu mau kan, kayak kemarin?
Ina: Kapan aku bilang mau?
Dini: Klo ga mau, buat apa ketemuan?
Ina: wkwkwkwk ngobrol aja, yaaaaa
Dini: Yaaaaah!

-----------------------

Dini mengirimkan file pdf. Ina membukanya. Tentu saja, Irham ikut melihat isi file tersebut. Pdf yang dikirim itu ternyata salinan tulisan pujangga India abad ke-3 atau 4 yang telah diterjemahkan dan ditambahi ilustrasi. Isinya tentang tuntunan melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Irham sampai terbelalak dan pening melihat gambar-gambar itu.

Slapping, scratching, bitting? Ini buat manusia atau hewan? (Menampar, menggores, menggigit)

Irham tetap menatap layar. Sekarang terbuka berbagai posisi berhubungan seksual.

Binal! kutuknya dalam hati. Perempuan baik-baik nggak bakal jumpalitan begini!

Halaman pdf sekarang menunjukkan gambar-gambar lain. Irham sampai mengusap wajah dengan tangan.

Pakai mulut dan anus? Tandem tiga? Cabul! Kayak bukan manusia beradab!

Bagaimana kalau Ina mempraktikkan isi kitab itu mentah-mentah? Beberapa di antara praktik-praktik itu telah dilarang di zaman sekarang. Hal ini benar-benar tidak bisa dibiarkan! Irham memutar otak, mencari cara untuk memberi pelajaran pada istri kecilnya yang ternyata sangat nakal.

☆☆☆

"In, kamu nggak boleh ke mana-mana Senin nanti," titah Irham saat makan siang.

Ina mendongak, jelas sekali sorot tidak senang terpancar dari matanya. "Kenapa?"

"Aku mau istirahat dari kerjaan, capek. Kamu bilang aku terlalu sibuk."

Ina diam sejenak, seperti berpikir.

Mau ngeyel nih pasti, batin Irham.

Ternyata Ina mengangguk. "Tapi janji, sama sekali nggak pegang kerjaan!"

Irham antara merasa lega dan penasaran. Benarkah Ina tulus mau di rumah saja? "Iya, aku janji."

Paling-paling kamu ingkar, Mas. Aku udah hafal! batin Ina. Ia sebenarnya takut bertemu Dika lagi. Takut tak dapat menahan diri dan kebablasan. Tapi, gara-gara peristiwa tempo hari, hatinya selalu kangen pada pemuda itu.

"Terus selama di rumah, Mas Ir nggak boleh pegang hape dan selir-selirnya Mas. Sanggup, Mas?" tanya Ina lagi, berharap Irham tidak sanggup.

"Oke! Kamu juga, nggak boleh pegang hape dan laptop."

Ina kecewa. "Nggak bisa. Aku ada jadwal kuliah online."

Irham menadahkan tangan. "Mana jadwalnya? Kamu cuma boleh online pas jam kuliah."

"Ntar aku WA. Mas Ir emang bisa seharian nggak turun ke toko?"

"Bisa. Kita jalan-jalan aja, ke mana gitu, biar nggak diriwuki urusan toko." (diricuhi)

Ternyata tidak ada jalan buat Ina bertemu Dika pada hari Senin. Ia terpaksa membatalkan janji. Padahal mengobrol dengan Dika itu asyik sekali. Tapi kalau menolak tawaran Irham, bisa-bisa rahasianya terbongkar. Irham bisa mengamuk kalau sampai tahu ia telah menikamnya dari belakang.

Selesai makan siang, Irham menemukan percakapan Ina dan Dini kembali.

-----------------------

Ina: Ada kabar buruk. Senin nanti aku nggak bisa. Maaf ya
Dini: Yaaaah! Kenapa?
Ina: Aku nggak boleh keluar rumah sama Mas Ir.
Dini: Loh, kenapa?
Ina: Dia mau ajak refreshing
Dini: Yaaaaaah. Gigit jari dong aku
Ina: wkwkwkwk
Dini: Terus kapan lagi bisanya?
Ina: Tau dah. Nunggu dia keluar kota aja
Dini: Kapan?
Ina: Tau. Dia banyak proyek. Paling bentar lagi sibuk
Dini: Nggak kamu buang ke laut aja?
Ina: Iiiiiih jaharaaaa
Dini: Wkwkwkwk atau dikirim ke karantina
Ina: Ih, jan gitu. Dia baik kok
Dini: Klo dia baik kok maksa kamu nikah? Bikin kamu nangis-nangis?
Ina: Udah ah ngomongin yang lain aja
Dini: Aq kangen nih. Gmn donk?
Ina: Iiiiiih jijay
Dini: Wkwkwkwk jijay tapi pengin lengket ya
Ina: Diem!
Dini: Aq ke tempat biasa ya. Masmu ndhekem di toko aja, kan?
Ina: Iya

---------------------------

Kepala Irham kontan berasap. Percakapan itu tidak mungkin antara dua perempuan yang cuma bersahabat. Mungkinkah kontak Dini itu palsu?

Yang membuat hatinya pedih adalah Dini menyebutnya memaksa menikahi Ina. Masa iya Ina terpaksa menikah? Ia pikir anak itu juga punya rasa suka padanya. Irham mengingat-ingat kembali saat ia meminta Ina menjadi istrinya. Masa ia salah menafsirkan wajah tersipu-sipu dan mata berbinar Ina saat itu?

Irham menguap wajah. Kepalanya terasa berat. Sejahat itukah ia di mata Ina? Tapi memang benar, Ina sering menangis semenjak menikah. Irham memutar kembali memori. Rasanya tidak sepanjang waktu Ina menangis. Saat awal-awal menikah, anak itu malah ingin lengket terus, seperti kucing.

Lamunan Irham terhenti karena muncul aktifitas baru di ponsel Ina.

---------------------

Dini: Aq udah di depan.
Ina: Oke. Aku ke keluar.
Dini: lope uuuuuu
Ina: Iiiiih!

----------------------

Lope u?

Irham keluar dari kantornya di lantai dua, lalu turun ke lantai satu. Dari balik kaca hitam toko, ia mengamati Taman Mundu. Siang ini taman sepi pengunjung. Jauh di seberang, ia menemukan Honda Brio merah. Irham semakin jeli mengamati. Matanya menelisik sudut-sudut taman sejauh yang dapat dijangkau pandangan. Akhirnya ia menemukan sosok itu, berteduh di bawah sebuah pohon.

Dika?

Irham mengerutkan kening. Matanya nyalang menatap pemuda yang tengah melihat ke atas ruko sambil melambai. Satu tangannya memegang ponsel. Jelas sekali ia tengah berpandangan dan berbicara dengan seseorang di lantai atas ruko ini. Irham kembali ke kantornya di lantai dua. Klon ponsel Ina menunjukkan aktivitas menelepon dengan Dini. Jelas sudah. Dini adalah Dika!

Irham terhenyak ke sandaran kursi dengan lemas. Remuk sekali hatinya. Apa yang terpampang di depan mata saat ini sudah sangat jelas. Ia tidak membutuhkan bukti lain. Ina telah mengkhianatinya!

---Bersambung---

Irham harus gimana, nih?
Komen please ....

Buat Sobat yang mau membaca LYS sampai tamat nggak pake nunggu apdetan, silakan meluncur ke KBM atau Karya Karsa.

Ada 2 cara buat Sobat yang punya akun Karya Karsa:

1. Paket 30 hari: Cukup dengan Rp25.900,- Sobat dapat membaca LYS sampai tamat. Caranya: Pastikan Sobat semua menggunakan voucher senilai Rp. 20.000,- untuk pembelian "PAKET LOVE YOU STILL 30 HARI". KODE VOUCHER: love112023

2. Mau menyimpan Ina-Irham buat dibaca selamanya? Gunakan "PAKET LOVE YOU STILL SELAMANYA". Dengan hanya Rp49.900,- Sobat bisa baca LYS bolak-baik sampai bosen 😁😁😁 Sementara nggak ada voucher untuk paket ini, ya, karena udah murah banget. Paket ini bisa discroll di Tab PAKET di Karya Karsa.

Pastikan beli koinnya lewat website Karya Karsa, ya, biar dapat harga paling murah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro