"Kita tidak akan bertemu lagi." 

Lelaki itu diam terbata, "Kau serius?" 

"Tidak, yang barusan, aku bohong."

Lelaki itu menghela napas, "Kita benar-benar akan bertemu lagi, kan?" tanya lelaki itu, memastikan. 

"Hmm," balas gadis itu sambil mengangguk.

"Bisakah kau menjawabku lebih jelas? Apakah kita akan bertemu lagi?"

"Hm~ Apakah pertanyaan itu harus kujawab? Apa kau tidak punya pertanyaan lain yang lebih mudah kujawab?" tanya gadis itu. 

"Uh ... Apakah aku benar-benar berarti untukmu?"

"Tentu! Kau benar-benar hanya akan terus mempertanyakan hal-hal tentang itu?" 

Lelaki itu terdiam selama beberapa saat lamanya, "Tapi, apakah kita memang harus berpisah?" 

Itu lagi, itu lagi. Pertanyaan itu saja yang terus ditanyanya, seolah tidak ada pertanyaan lain yang lebih penting dari itu. 

Gadis itu mengalihkan pandangannya, "Ya, hanya untuk sementara." 

"Apakah kau harus pergi?" 

Gadis itu tertawa hambar, lelaki itu tidak kunjung mempercayainya, "Kau pikir aku tidak berusaha?" 

"Aku tidak mau tanpamu. Apa kau tidak bisa meyakinkan dirimu?" tanya lelaki itu.

"Sudah kucoba, tapi aku tidak bisa." 

"Tetapi, aku mencintaimu ...."

.

.

.

"Coba kau baca ceritanya," pinta Suzuko pada Kuroto. 

"Hmm? Ini cerita buatanmu?" Kuroto bertanya dengan nada jenaka. "Kau ini ... memang hanya bisa membuat cerita romantis, ya."

"Aku lagi mencoba membuat cerita yang berbeda dari biasanya. Ceritanya punya beda arti, kalau dibaca dari bawah ke atas. Aku butuh kritik dan saranmu," sahut Suzuko sembari menyerahkan naskahnya kepada Kuroto.

***

14/30

Tema: Fictogemino

INI HANYA 190 KATA, ASTAGA, TAPI AKU BIKINNYA PENUH DENGAN AIR MATA DAN KERINGAT DINGIN //jangan ngegas

Capek banget astaga. CAPEK!

Sebenarnya kemarin aku udah siapkan fictogemino untuk Lukewarm di tanggal 1, TAPI itu naskahnya HILANG ENTAH KEMANA. Lelah hayateeee. 

Sudah baca dari bawah ke atas? 

Cindyana H