15/28

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

KINOSHITA YUI

"Kau ini sedang apa sih?" 

Rui menginterupsi ketika aku sedang merekam mahakaryaku. Sandwich dari roti lembut, selada hijau segar, tomat manis dan juga daging ham yang sudah kususun sedemikian rupa. Oh, tidak lupa pula saus bergambar hati di tengahnya. 

"Yang masih single, mending tidak perlu tahu," balasku tanpa maksud untuk menghinanya. 

Hari ini adalah hari kasih sayang. Berhubung karena sedang pandemi dan uang jajanku sama sekali tidak cair, aku memutuskan untuk membuatkan sandwich untuk Saito. Dan juga, ini menjadi pertemuan pertama kami sejak tahun baru, sebab terakhir kami bertemu adalah di kuil, ketika malam tahun baru.

Saito akan datang kemari dan membawa pulang sandwich buatanku. Maksudku, hadiah valentine-nya. Dia juga tidak keberatan walaupun bukan cokelat, karena katanya dia merindukan masakan rumahku. 

"Kalian berlebihan sekali," ucap Rui dengan penuh kebencian. "Yuzuko saja yang pacaran sama bule, tidak sampai segitunya."

"Mengapa kau sampai repot-repot mengurusi Valentine orang lain?" tanyaku kesal. "Sebaiknya, kau segera mencari pacar, agar kau tidak dipenuhi kebencian." 

Rui tampak hendak marah-marah, tetapi kemudian terdiam setelah melihat bentuk sandwich yang kubuat. 

"Bagus, kan?" tanyaku dengan bangga. 

"Bagus, tapi aku punya saran yang lebih bagus." 

Belum sempat aku mempertanyakan apapun, tiba-tiba Rui berjalan ke dapur dan keluar membawa sebilah pisau. 

"Tidak perlu memotong bagian pinggir roti tawar, Saito suka bagian itu karena sudah kupanggang dan teksturnya akan gari--"

Tanpa memberikan sedikitpun aba-aba, tiba-tiba saja Rui memotong sandwich kotakku menjadi bentuk segitiga. Aku melotot, kemudian semakin histeris ketika menyadari bahwa saus bergambar hati itu terbelah menjadi dua, seolah tengah broken heart. 

"K-Kau! APA YANG KAU LAKUKAN?!" tanyaku histeris. 

"Nah, itu baru sandwich," ucap Rui tanpa merasa bersalah. 

Coba. Coba katakan padaku, Kakak iblis seperti apa yang lebih dipenuhi iri, dengki dan kebencian yang begitu dalam terhadap adik perempuannya?!

Aku memperhatikan jam dengan histeris. Aku tidak akan sempat membuat sandwich baru, sebab Saito pasti akan segera datang. 

Bertepatan saat aku tengah mengira-ngira kapan sandwich kedua akan selesai kubuat dalam situasi panik seperti ini, suara bel berbunyi nyaring. Aku panik setengah mati, sedangkan aku bisa melihat bagaimana wajah iblis Rui tersenyum penuh kemenangan. 

"Awas, ya!" ancamku, tanpa ancaman. 

Segera saja aku memakai masker yang kugantung dekat pintu, lalu membuka pintu. Benar saja, ada Saito yang berdiri di depan pintu dan juga sedang memakai masker. 

"Lama tidak berjumpa, ya, Yui. Aku kang--"

"Ini sandwichnya, maaf hatinya terbelah seperti ini." Aku ingin meyalahkan Rui atas segalanya, tapi kulihat Saito tampak tersenyum, karena matanya menyipit senang. 

APA INI?! APA KAU SENANG DENGAN SANDWICH TANDA PUTUS SEPERTI INI? DI HARI VALENTINE SEPERTI INI?!

"Boleh fotokan aku dengan sandwichnya?" tanya Saito, sebelum aku sempat berkomentar apapun. 

Kukeluarkan HP-ku dan langsung menggambil gambar tanpa aba-aba. Hasilnya blur, tapi aku memilih menyimpan ponselku kembali ke sakuku. 

"Kau senang dengan sandwich bergambar hati yang patah seperti itu?" tanyaku agak murka. 

"....Eh, ini gambar hati? Kukira hanya bulatan biasa...."

"......"

"Aku senang bisa segera memakan makanan buatanmu," ucap Saito. 

Mata sipitnya pun hanya meninggalkan seulas garis. Aku ingin sekali memeluknya, tapi ini sedang pandemi dan ada kakak iblis di rumah. 

"Nih, satu buat Yui." Saito menyodorkan kotak makanan dan membiarkanku mengambil satu sandwich. Setelah aku menggambilnya, tangan Saito terulur, hendak mengambil bagian yang lain.

"Kau tidak cuci tangan?" tanyaku yang membuat Saito membatalkan niat, "Yuk, masuk. Cuci tangan dulu, ya." 

Saito main ke rumah dengan senang hati. 

Dan aku tanpa belas kasihan membiarkan Rui menyaksikan keharmonisan dan keromantisan kami. Dasar kakak iblis! 

***

15/28

Tema: Tiga kata random (yang paus dapat: Pengorbanan/rela/tumbal, Sandwich, pisau).

Yui harus mengorbankan sandwichnya patah jadi dua~~~

(Gambar menyusul)



Cindyana 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro