26/28

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

KOIHARA MOMO

"Itu Ninomiya, ya?" 

Pertanyaan dari Taku membuatku menaikkan sebelah alis.

Kami sedang berkunjung di toko buku karena Taku terlalu ingin ke sana setelah sekian lama berperang batin dengan dirinya sendiri. Namun pada akhirnya, Takut tidak lagi memikirkan tentang virus-virus itu. Sebagai gantinya, semprotan 70% alkohol yang diramunya itu dibawa kemana-mana.

"Wah, Taku hebat ya bisa mengenali Ninomiya yang sedang memakai masker," ucapku sedikit meledek. 

"Tidak ada hubungannya. Manusia umumnya mengenali manusia lain dari banyak aspek selain dari bentuk wajah, bentuk hidung atau bentuk keseluruhan muka. Hanya saja, banyak yang beralasan tidak mengenali seseorang dengan masker karena kebanyakan dari mereka terlalu malas untuk memulai percaka--"

"Ah! Ketua kelas dan Koihara-San." Secara mengejutkannya, Ninomiya-lah yang datang dan menghampiri kami. 

"Ninomiya ya? Maaf, aku tidak lihat," balas Taku beralasan.

Tentu saja dia langsung mengenali Ninomiya tadi.

Ninomiya tertawa pelan, "Ah, tidak apa-apa. Kita kan sedang memakai masker, wajar saja." 

Meskipun mengetakan begitu, nyatanya Ninomiya juga bisa membedakan kami walau sedang memakai masker, kan? 

"Kau sedang apa di sini?" tanyaku kepada Ninomiya, untuk sekadar berbasa-basi. 

"Kau ini bertanya apa, sih? Ninomiya di toko buku, jelas tujuannya untuk membeli buku, kan?" tanya Taku, menatapku datar. Selanjutnya, Taku beralih kembali ke Ninomiya. "Buku apa yang kau beli?" 

Ah, tidak perlu repot-repot kebingungan. Walaupun Taku kelihatan tidak menyukai Ninomiya, tapi sebenarnya Taku menganggapnya sebagai rival dalam peringkat kelas. 

"Ah, tidak. Aku ke sini untuk menemani sepupuku membeli buku," balas Ninomiya sambil tertawa canggung. 

Kulihat, Ninomiya melirik ke satu arah, membuatku ikut menatap ke arah sana. Ada seorang gadis berambut panjang yang memiliki sense of fashion yang bagus. Meskipun memakai masker, aku bisa melihat kecantikannya dari matanya. 

"Ah, sudah dulu ya! Aku mau lanjut membeli buku dulu!" Ninomiya langsung terburu-buru meninggalkan kami dan menghampiri sepupunya dengan segera. 

"Dasar gadis aneh," gumam Taku, sambil menggelengkan kepalanya. 

"Jadi, kau mau membeli buku apa?" Aku bertanya, mengalihkan perhatian Taku dari Ninomiya. 

"Novel misteri lain dari penulis favoritku," balasnya sambil menyemprotkan tangannya dengan semprotan yang dibawanya. 

"Kalau begitu, aku mau cari komik!" ucapku riang. 

Baru saja hendak berkeliaran berburu manga, tiba-tiba kurasakan tasku ditarik, sehingga langkahku otomatis terhenti. Kulirik Taku yang rupanya memang pelaku dari penarikan tasku--tunggu, ini agak ambigu. 

Taku melepaskan tasku, begitu aku menatapnya bingung, "Tenang, sudah bersih. Tanganmu, sini."

Aku pun mengulurkan tangan atas perintahnya, lalu Taku menyemprotkan cairan alkohol yang diramunya di atas kedua telapak tanganku. 

"Jangan lama-lama, ya. Kalau sudah selesai, aku langsung antar pulang," pesannya.

Aku mengangguk, lalu buru-buru menjauh dari lorong tempat Taku masih berdiri.

Astaga, tolong beritahu aku kalau wajahku tidak memerah saat ini. 

Dari sela-sela buku yang disusun dengan rapi di rak, aku mencoba memeriksa keberadaan Taku lagi, tapi rupanya anak itu sudah sibuk memilih buku lewat tatapannya saja. Ya, dia bahkan rela mendekatkan wajahnya ke cover belakang untuk membaca sinopsis tanpa harus menyentuh buku itu. 

....apa hanya aku, ya? 

"Merumi, mengapa kau memanggilku ke sini? Bukankah sebaiknya kita kembali saja?" 

Aku bisa mendengar suara Ninomiya yang ternyata berdiri tak jauh dari posisiku berdiri. 

"Aku sedang merasa kalah telak, seharusnya kau menghiburku, tahu," ucap gadis itu. 

Kuperhatikan sepupu Ninomiya yang bernama Merumi itu lama-lama. 

Entah mengapa, kelihatannya sepupunya itu amat familier, tetapi dimana aku pernah melihatnya, ya? 

***

26/28

Tema: tokoh tema 1 bertemu dengan tokoh tema 17.

[NINOMIYA CHIZUKO & KOIHARA MOMO)



Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro