27/28

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

NINOMIYA SUZUKO

"Hm? Ada tamu?" Kuroto bertanya ketika memasuki rumahku ketika aku hendak mengendap-ngendap keluar rumah.

"Sttttt!" Aku mengancungkan telunjuk di depan bibir.

Kuroto terdiam, lalu mengikutiku berjalan keluar rumah.

"Kenapa?" tanya Kuroto.

"Ah, itu. Gilbert datang," balasku seadanya.

"Pacarnya Yuzu-Nee?"

"Iya," balasku lagi. "Kita makan di rumahmu saja hari ini. Ada bahan makanan?"

"Kalau Chizu-Nee?" tanyanya lagi.

"Dia sedang keluar," balasku.

"Belakangan Chizu-Nee keluar terus ya."

"Dia pakai masker, kok," balasku lagi.

Kuroto membuka pintu rumahnya dan mempersilakanku masuk.

"Tidak apa-apa meninggalkan Yuzu-Nee sendirian?" tanya Kuroto.

"Sendirian apanya? Dia kan bersama Gilbert," balasku.

"Tapi kan--"

"Kau tanya terus, mau kumasakin tidak?" tanyaku kesal. "Yuzu-Nee sedang mengomelinya karena dia datang ke Jepang. Telingaku tidak kuat mendengar omelannya."

Kuroto akhirnya diam, lalu menganggukan kepalanya pelan.

Kuperiksa kulkas, masih ada beberapa butir telur dan sayuran di sana.

"Ini ... Sayurannya sudah berapa lama?"

Namun Kuroto hanya mengangkat bahunya.

"Jangan bilang ini sudah sebulan di sini?" tanyaku.

"Entah," balas Kuroto lagi.

"Ya Tuhan, tolong berikan aku ketabahan," doaku yang membuat Kuroto mengerutkan kening.

"Maksudmu kekuatan?" Kuroto bertanya.

"Kalau Tuhan memberikanku kekuatan, kau sudah mati," balasku dengan tatapan datar.

Kuroto tertawa.

"Ya sudah ya, kau makan mie instan saja."

***

27/28

Tema: Gacha percakapan dua orang 

Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro