Keriuhan acara yang dilanjutkan di biara berlangsung hingga malam, tetapi hanya untuk sang raja beserta para knight, sedangkan sang ratu telah diminta untuk kembali ke kastelnya sendiri untuk beristirahat.

Langit di luar sana sudah tampak gelap saat Malizande duduk bersandar di atas kasurnya dengan hati berdebar-debar. Tubuh putih gadis itu dibalut oleh gaun tipis berbahan lembut, sedangkan rambut hitam panjangnya dibiarkan tergerai bebas hingga sepunggung.

Oncle Louis dengan baik hati telah memberikannya dua lusin pakaian modis dan menerawang yang dikabarkan dapat menggugah selera kaum pria dan Malizande memutuskan untuk menggunakan salah satunya untuk malam ini.

Tidak ada ucapan protes dari Mrs. Peach ataupun ekspresi tidak setuju. Mantan pengasuh Malizande itu dan dua orang gadis pelayan lainnya malah tampak tersipu-sipu sendiri saat membantu sang Ratu mempersiapkan diri untuk malam ini.

Kini, di tengah gelapnya malam yang hanya diterangi lidah-lidah jingga dari perapian, Malizande menunggu dengan gugup. Tidak ada Mrs. Peach ataupun kelinci mungil yang menjaganya lagi. Dia benar-benar sendirian.

Tadi aku mendengar suara Dominic di lorong, apakah dia akan datang ke sini sebentar lagi?

Malizande menggosok kulit lengannya yang terasa seperti es. Embusan angin musim gugur yang dengan seenaknya masuk melalui lubang-lubang jelek di dinding kamar pun membuat gadis itu bersin.

Dingin sekali, kenapa dia lama sekali?

"Seharusnya, His Majesty malam ini akan bermlam di kamarmu, persiapkan dirimu dengan baik, ma douce nièce ...."

https://karyakarsa.com/Benitobonita/24-malizande-little-queen-series-1