(39.2) You, Me and Him.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sehari 2x publish, berasa minum obat ya?
Nooo!!
Anggap hal ini sebagai hadiahku di penghujung "Marry Me if You Dare" dan juga sebagai rasa terimakasih atas support yang luar biasa dari teman-teman atas KARYA DEBUTku di wattpad.

Happy reading!
.
.
.

Ify terus tersenyum pada semua orang yang terkejut ketika melihat dirinya, wanita ber-floral dress putih yang tangan kanannya terus tergenggam erat tangan kiri Trio, selama mereka menemui satu per satu tamu undangan Alvin dan Fara.

Ekspresi semuanya nyaris serupa: terkejut, mengucapkan selamat kemudian protes. Kenapa bisa lelaki seperti Trio Langit Shuwan, yang telah resmi menjadi Presiden Direktur Shuwan Grup merahasiakan hubungan asmaranya pada publik selama satu bulan?

Sesuatu yang tidak mereka ketahui, pertunangan mereka saja bahkan tidak lebih dari tiga puluh menit!

"Sampai kapan kita harus berkeliling begini?" bisik Ify pada Trio secara diam-diam ketika mereka menjauhi gerombolan wanita dan pria paruh baya, direksi berbagai perusahaan ternama di Jakarta.

"Sampai semua orang tahu kalau kamu itu tunanganku."

Yang benar saja! Ify mendelik pada Trio meski lelaki itu tak mengacuhkannya. "Begini, Tuan Rio.... Kakiku mulai sakit, aku nggak terbiasa dengan sepatu ini," bisik Ify lagi, mencoba menyelamatkan tulang kakinya yang terasa tidak nyaman.

Trio mendengkus. Sebenarnya siapa yang ingin balas dendam di sini? "Jadi...?"

"Apa kita nggak bisa langsung saja, ke bagian intinya?"

"Kamu memang payah untuk urusan bersenang-senang, Ify Axelle."

Kali kedua Ify mendengar nama belakangnya disebut dan Ify sama sekali tidak merasa risih mendengarnya. Entah kenapa, Axelle terdengar begitu seksi di telinga Ify ketika Trio yang mengucapkannya.

"Memberikan hadiah?"

Ify terlihat mengangguk dengan mata berbinar mendengar pertanyaan Trio.

"Kita harus menyapa dulu orang yang memiliki acara. Apa kamu nggak masalah?"

Trio merasakan genggaman tangan kirinya terasa menguat. Rasanya, Ify mungkin nyaris mencengkeram tangan Trio dan bisa meremukkannya.

"Kamu tunanganku, kita sudah bertunangan sebulan yang lalu," kata Trio mencoba menenangkan Ify dengan drama yang mereka ciptakan. "Kejadian kemarin lusa di butik tempat Sivia fitting merupakan efek samping pertengkaran kita yang pertama."

"Cerita baru?" tanya Ify dengan kening berkerut.

"Fara mirip denganmu, pandai bersilat lidah. Bedanya, kamu jauh lebih cantik dan telah membuatku jatuh cinta. Jadi, kita harus persiapkan segala kemungkinan pertanyaan yang mungkin dia katakan."

Ify sudah mengenakan blush on, tapi percayalah, kata-kata Trio barusan mampu membuat pipinya lebih bersemu lagi. Ify berdeham, kemudian bersuara. "Ya, kita bertengkar karena kamu terlalu sibuk dan tidak ada waktu untukku−"

"Biar itu jadi bagianku, kamu hanya perlu tersenyum dan menampilkan wajah paling bahagia semuka bumi."

Bibir Ify kembali melengkung. "Baiklah, aku akan jadi gadis paling bahagia semuka bumi, karena memilikimu."

***

"Oh, Lang...it?" Pertanyaan Fara terbata seketika saat menyadari siapa gadis berambut kecokelatan bergelombang yang digandeng Trio dengan mengenakan floral dress putih.

"Kalian... saling mengenal?" tanya Fara setengah sadar. Dia tak lagi memedulikan bagaimana ekspresi lelaki di sebelahnya yang telah berstatus menjadi suaminya.

"Ya, dia tunangan saya," jawab Trio tenang dan nampak tak begitu peduli dengan keterkejutan Fara.

"Tunangan?!" tanya Fara nyaris berseru. "Kapan?!"

"Sebulan yang lalu, saya sengaja merahasiakannya. Tapi hari ini, saya akan mengumumkannya di sini. Kamu nggak keberatan kan, Faradita?"

Trio masih berdiri tepat di depan Fara yang bergeming, sementara Trio membiarkan Alvin memandangi Ify Axelle-nya yang begitu memukau hari ini.

"Kami juga akan memberikan kalian penampilan sebagai hadiah pernikahan," kata Trio lagi, sesuai janji, Ify hanya perlu tersenyum dan bertingkah menjadi gadis yang paling bahagia. Bahkan lebih bahagia dari pengantin wanita yang wajahnya mulai memucat.

"Penampilan?" Kali ini Alvin yang bersuara. "Kalian?" Mata Alvin tak dapat terlepas dari wajah Ify yang terus tersenyum manis, meski tak bersuara sama sekali.

"Ini pernikahan kalian, tapi kami menumpang untuk mengumumkan pertunangan kami. Jadi, kami akan memberikan penampilan paling spesial, untuk Alvin dan juga Faradita, wakil direktur Zeus Corp."

"Ify?" bisik Alvin, entah sadar atau tidak.

"Selamat ya!" Hanya itu yang keluar dari bibir Ify dan Trio merasakan genggaman tangan kirinya kembali menguat. Dia pun segera pamit dan mengajak Ify untuk turun dari panggung pelaminan.

"Are you okay?" bisik Trio cemas ketika mereka telah melangkah cukup jauh, memandangi wajah Ify yang seperti tertular pucatnya wajah Fara tadi.

"I hope so."

"You will be okay, I'm promise."

Ify memandang Trio penuh harap. "Aku sudah terlalu senang, bisa kita segera akhiri ini?"

Trio mengerti bahwa terlalu senang yang dimaksud Ify memiliki makna lain. "Satu lagu dan kita pulang."

Ify mengangguk dan kembali mencoba menampilkan senyumnya. "Sivia pasti protes kalau tahu aku bernyanyi di sini tapi−"

"Dia tahu kamu lagi bersenang-senang, jadi, dia ikut senang." Kelopak mata Ify melebar. "Kalian−"

"Your dress... from Sivia."

***

Ify menarik napas panjang sebelum mulai menekan tuts grand piano yang berada di depannya. Kemarin, seharian, Ify sengaja melatih kembali kemampuannya itu untuk sebuah persembahan terakhir. Awalnya Someone Like You-lah yang ingin Ify bawakan, namun membayangkan wajah mengejek Fara yang begitu memuakkan. Ify memutuskan untuk mengubah lagu.

Dan inilah yang akan dia berikan, untuk Alvin, sebagai lagu pertama dan terakhir. Serta sebagai hal terakhir dari Ify, untuk segala penantian, pengharapan dan impiannya selama lima belas tahun yang berakhir sia-sia.

Heart beats fast

Colors and prom-misses

How to be brave

How can I love when I'm afraid to fall?


Ify melirik Trio sekilas.


But watching you stand alone

All of My doubt suddenly goes away somehow


Ify kembali menatap mata Trio untuk beberapa detik.


One step closer


Trio ikut melantunkan lirik lagunya, membuat Ify sempat kehilangan suara di bait pertama.


I have died every day waiting for you Darling don't be afraid

I have loved you for a thousand years I'll love you for a thousand more


Ify membiarkan Trio mengambil alih lirik berikutnya, karena begitulah rencana mereka.


Time stands still Beauty in all she is I will be brave

I will not let anything take away What's standing in front of me Every breath

Every hour has come to this One step closer


Ify kembali tersenyum sembari terus menekan tuts piano, mengeluarkan suara yang memabukkan seluruh tamu undangan, termasuk pengantin yang tengah duduk di kursi pelaminan. Ify pun ikut bernyanyi bersama Trio.


I have died every day waiting for you Darling don't be afraid

I have loved you for a thousand years I'll love you for a thousand more

And all along I believed I would find you Time has brought your heart to me

I have loved you for a thousand years I'll love you for a thousand more


***

"We did it?" bisik Ify penuh ragu ketika Trio dan dirinya menjauhi grand piano.

"Yeah, we did it. Semuanya kagum sama kamu, dan Fara persis manekin di sebelah sana." Trio menggerakkan kepalanya sedikit ke arah kiri di balik tubuhnya. Saat ini, memang hanya Ify saja yang dapat dengan mudah melihat bagaimana ekspresi kedua manusia yang seharusnya menjadi raja dan ratu sehari ini. Meski sepertinya, hal itu sudah berhasil Trio dan Ify rebut melalui penampilan mereka barusan.

Namun, Trio mendapati gelagat aneh dari wajah Ify yang mendadak kaku, ditambah pula dengan riuhnya suara tamu undangan. Trio pun memutuskan untuk membalikkan tubuhnya, mengikuti arah pandang Ify yang nampak baru saja melihat hal yang mengerikan.

Kedua pelupuk mata Trio melebar ketika melihat Alvin yang mencium isterinya di atas panggung pelaminan. Benar-benar sial! Trio buru-buru membalikkan tubuhnya lagi dan mencoba menghalangi arah pandangan Ify dari adegan dewasa itu.

Melihat tubuh Ify yang gemetar seolah kedinginan, Trio refleks membuka jas yang dia kenakan dan menyampirkannya di bahu Ify.

"Kita pergi sekarang." Trio langsung menuntun Ify yang membeku untuk berjalan keluar gedung acara.

***

"Kamu yakin, naik kereta dengan barang bawaan sebanyak ini?" tanya Trio sangsi melihat koper biru metalik Ify, tas ransel hitam, dan beberapa handbag yang rupanya berisi kenang- kenangan dari tetangga kosan Ify. Mereka kini sudah berada di stasiun setelah pergi ke berbagai tempat makan di Jakarta untuk menghilangkan kesedihan Ify.

"Hm," gumam Ify pelan. "Aku bisa antar−"

"Terimakasih buat segalanya, Rio."

Trio menghela napas diam-diam. Apa ini akhir dari kisah kita? Dan kamu masih tetap mengharapkan Alvin seperti ini?

"Maaf, Fy. Aku nggak pernah mengira kalau Fa−"

"Aku tetap resign, aku sudah titip surat pengunduran diriku ke Oliv kemarin sore," sela Ify cepat. Tidak boleh ada satu pun nama dari kedua orang itu yang tersebut. Tidak atau seluruh pertahanannya akan runtuh.

"Fy, ada cabang Shuwan Grup di−"

"Aku akan membantu Mama dan Ifa di toko kue kami." Ify kembali memotong ucapan Trio.

"Kamu benar-benar mau seperti ini? Kamu mau mengakhiri kisah kita di sini?" kata Trio mulai emosi. Kenapa gadis itu tidak mau mendengarkannya sama sekali!?

Kening Ify berkerut. "Kisah apa?"

Trio bergeming, begitu juga Ify. Namun tubuh Ify seolah tersengat aliran listrik tiada henti ketika Trio merengkuh tubuhnya yang terbalut sweater biru di atas floral dress putihnya.

Ify hanya bisa memejamkan mata dan menelan ludah, ketika mendengar Trio mengucapkan kata yang paling tidak pernah Ify bayangkan seumur hidupnya.

Kata yang tak pernah Ify pikirkan, akan dia dengardari lelaki selainAlvin.

.
.
.
BERSAMBUNG

Besok part 40 dan TAMAT!
Happy or Sad.........?????

Jangan lupa mampir ke 2 karya aku yang lain ya man teman:
• Twenty Couple: Secret Wedding
• The Plan (IC Story) -> yang ini udah TAMAT lho!

See you in Ending Part!

With love,

Annisa N. Alida

171217

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Pada 3 Juni 2020 aku publish cerita ini di Dreame dan meng-cut sebagian kontennya di Wattpad. Tapi karena kontrak dengan Dreame usai, aku memutuskan untuk re-publish Marry Me if You Dare di Wattpad pada hari ini 20 Maret 2024Selamat baca ulang untuk followers lamaku, dan halo salam kenal untuk followers baru(^_^)


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro