🍁50🍁 Dihancurkan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Liz, lo kenapa?" tanya Varas yang melihat Liza melamun sejak pembelajaran dimulai. Kini Varas pindah ke tempat duduk Morris untuk sementara agar tidak duduk sendiri di belakang.

"Gue lagi mikir sesuatu." Pandangan Liza fokus ke depan sambil mengingat percakapannya dengan Reja di parkiran.

"Mikir apa?" tanya Varas penasaran. Tidak biasanya Liza banyak pikiran karena biasanya Liza selalu enjoy seperti tanpa beban.

"Reja minta bantuan gue buat cari bukti kalau Zakka bunuh diri." Varas jadi teringat rekaman perpisahan Zakka yang kini ada di tangan Bu Yalan. Ia tidak tahu harus mencari Bu Yalan ke mana karena tidak ada petunjuk sama sekali.

"Jadi?"

"Gue punya buktinya," kata Liza sambil menunduk. Video yang bisa menjadi bukti tindakan diskriminasi yang Zakka terima kini berada di ponsel Liza. Ia masih menyimpan video itu dengan aman.

"Apa?" Varas tampak terkejut. Jika Liza mempunyai bukti yang cukup untuk mengungkapkan Zakka bunuh diri, ia tidak perlu merasa bersalah lagi karena telah memberikan video itu pada Bu Yalan. Varas tidak perlu lagi mencari Bu Yalan yang keberadaannya entah di mana.

"Nanti gue kasih tahu," kata Liza sambil menggenggam erat ponselnya.

Tanpa mereka sadari, Jenny mendengar semua percakapan mereka dan segera melaporkannya pada Nasha yang ada di belakangnya. Entah apa yang akan The Angel lakukan pada Liza.

🍁🍁🍁

Reja dan kawan-kawan bukannya kembali ke kelas, mereka malah pergi ke kantin. Kantin masih sepi karena belum waktunya istirahat. Hanya ada mereka berempat di sana.

"Ampun," kata Ghanu dengan nada memelas. Ia menunduk saat Reja menatapnya tajam.

Tiba-tiba Reja menarik saku kemeja Ghanu sehingga lencana yang selalu ia pakai malah terlepas. Kemudian Reja melempar lencana itu ke tempat sampah dan membuat ketiga temannya menganga lebar.

"Lo—lo kenapa buang …?" Ghanu menatap miris bak sampah tempat Reja membuang lencana miliknya.

Tidak hanya lencana milik Ghanu, Reja juga mengambil dan membuang lencana milik Deros dan Yuga. Mereka tambah terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Mereka gak guna, buang aja," kata Reja santai. Memang lencana itu ia buat dengan tujuan agar ia bisa mengingat mana teman mana lawan. Namun, nyatanya ia tetap lupa diri saat sedang emosi. Ia tidak bisa mengontrol emosinya sendiri dan berkali-kali temannya mendapat pukulan darinya.

"Gak mesti dibuang, Ja. Sayang banget itu buatnya dari emas asli," lirih Ghanu yang masih tidak rela lencana itu dibuang ke tempat sampah yang sangat kotor. Ia ingin mengambil, tetapi terlalu jijik dengan sampah-sampah bau itu.

"Gak usah kayak gembel lo," kata Deros sambil menoyor kepala Ghanu.

"Itu emas beneran, bego! Belinya pake duit, bukan pake daun!" hardik Ghanu kesal. Sementara Reja hanya diam sambil memakan sosis yang ia pesan tadi.

"Emang ada orang beli sesuatu pake daun?" tanya Deros heran.

"Diem deh mending. Kalian dilihatin ibu-ibu kantin tuh," kata Yuga menginterupsi perdebatan dua temannya yang sering adu mulut itu.

"Biarin, mereka tahu mana yang ganteng dan mana yang jelek," ujar Ghanu sambil tersenyum lebar.

"Gue ganteng, lo jelek," ucap Reja tanpa menatap Ghanu.

"Heh! Kalau gue jelek, mana mungkin gue bisa jadi anggota Regaros?" Ghanu tidak terima jika ada yang mengatakan kalau dia jelek, padahal ia merasa dirinya sangat tampan dan juga manis.

"Iya, lo ganteng di mata cewek jelek. Mantan dan pacar lo 'kan jelek semua," hina Reja tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Ia masih fokus memakan sosisnya sambil memikirkan sesuatu.

"Gue buktiin kalau gue ganteng. Gue bakal deketin Varas terus rebut Varas dari lo."

Seketika Reja menghentikan aktivitas makannya. Ia menatap Ghanu nyalang sambil menunjukkan tusukan yang ia gunakan menusuk sosis.

"Woy anying!" Sontak Ghanu berteriak dan memundurkan tubuhnya agar tidak terkena tusuk sosis yang Reja tujukan ke arahnya. Reja terus memajukan tusuk sosis itu hingga Ghanu tidak mampu lagi menahan tubuhnya dan berakhir terjatuh ke lantai. "Asu lo, Ja!" teriak Ghanu saat mendengar tawa dari ibu-ibu kantin yang sedari tadi memperhatikannya.

"Jadi rebut Varas dari gue?" tanya Reja sambil terkekeh kecil. Ia merapikan rambutnya menggunakan jari-jarinya dan tersenyum kemenangan ke arah Ghanu yang masih ada di bawah.

"Gue heran sama lo, Ghan. Kalau gak sama Deros, pasti sama Reja berantemnya," kata Yuga sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tiga temannya yang sering bertengkar. Yang selalu menjadi biang keroknya adalah Ghanu.

🍁🍁🍁

Kini Varas dan Liza berada di taman belakang sekolah. Sesuai yang Liza bilang, Liza menunjukkan sebuah video tentang Zakka pada Varas.

Varas tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya saat melihat video yang berisi pernyataan cinta Zakka ke seseorang yang tidak Varas sangka.

"Jadi, selama ini yang Zakka suka …."

Rasa terkejut, marah, sedih, dan juga kasihan menjadi satu di dalam diri Varas. Ia tidak menyangka ternyata Zakka diperlakukan seperti ini sebelum memilih mengakhiri hidupnya.

"Maafin gue," lirih Liza dengan air mata yang sudah berlinang di pipinya. Ia merasa sangat jahat hari itu. Ia berdiri di sana menyaksikan teman-temannya membuli Zakka, tetapi ia tidak berbuat apa-apa dan malah ikut melontarkan kata-kata pedas pada Zakka. "Gue merasa bersalah banget sama Zakka." Liza tambah menangis terisak-isak saat melihat Varas yang sama sedihnya.

"Gue juga merasa bersalah banget, Liz. Gue lihat dengan mata gue sendiri pas Zakka meninggal. Andai aja waktu itu gue cepet nyusul Zakka, dia gak akan meninggal, Liz," tutur Varas sambil mengusap-usap air matanya yang terus turun tanpa bisa ia tahan.

"Gue jahat banget sama dia, Ras," kata Liza yang masih menangis tersedu-sedu. Ia memeluk Varas yang masih memegang ponselnya. Mereka menangis bersama untuk meluapkan rasa bersalah yang selalu menghantui mereka sejak kepergian Zakka.

Namun, tiba-tiba seseorang datang dan langsung mengambil ponsel Liza. Varas dan Liza sangat terkejut karena Nasha ada di sana bersama anggota The Angel lainnya, Arlan, dan Bisma. Mereka pun segera melepaskan pelukan mereka dan berusaha mengambil ponsel yang kini ada di tangan Nasha.

"Nasha, balikin!" teriak Liza sambil berusaha mengambil balik ponselnya. Namun, Nasha malah mendorongnya hingga terjatuh.

"Nasha, lo apa-apaan sih?" bentak Varas lalu mendorong Nasha dengan lebih keras. Akan tetapi, Nasha tidak terjatuh karena ada Arlan dan Bisma yang menangkapnya. Nasha tersenyum kemenangan melihat raut kekesalan Varas.

Varas membantu Liza berdiri dan kembali berusaha mendapatkan kembali ponsel milik Liza. Mereka kesusahan karena kalah jumlah. Nasha yang membawa ponsel Liza dilindungi oleh lima orang sehingga Varas dan Liza tidak mempunyai harapan untuk mendapatkan ponsel itu.

"Video ini juga bakal berdampak ke lo, Liza!" hardik Gania sambil mendorong Liza lagi, tetapi tidak sampai jatuh.

"Gue gak peduli!"

"Gue gak mau hidup gue hancur gara-gara video ini," kata Nasha lalu melempar ponsel Liza ke tanah. Kemudian ia mengambil sebuah batu besar yang dibawa oleh Poulia.

"Jangan!" teriak Varas sambil berusaha maju untuk menggapai ponsel itu. Namun, Gania dan Jenny menghalanginya. Nasha tersenyum sinis melihat raut memohon di wajah Varas. Langsung saja ia menjatuhkan batu itu ke ponsel Liza sehingga ponsel itu hancur retak. Tidak hanya sekali, Nasha menjatuhkan batu itu berkali-kali hingga ponsel itu tidak akan bisa hidup lagi.

"Lo bukan manusia, Nasha!" jerit Varas sambil meronta-ronta agar Gania dan Jenny melepaskannya.

"Gue tahu," kata Nasha sambil terkekeh. Senang rasanya melihat Varas menderita seperti ini. "Gue bukan manusia karena gue malaikat." Nasha langsung tertawa terbahak-bahak melihat Varas tampak kacau. Ia benar-benar puas sekarang.

"Iblis," desis Varas. Tatapannya tertuju pada ponsel Liza yang sudah tidak berbentuk itu. Ia yakin ponsel itu sudah tidak bisa digunakan. Satu-satunya bukti terakhir sudah hancur karena ulah para iblis-iblis itu.

AKU BARU SELESAI ULANGAN GAES:(
TUGAS NUMPUK BANGET, TAPI MUMPUNG IDE LANCAR, YA UDAH BUAT AJA HEHE😊

AKU UDAH JANJI UPDATE TIAP HARI, JADI AKU BAKAL TEPATIN JANJI DONG😊

JANJI ADALAH HUTANG. AKU GAK MAU PUNYA HUTANG SAMA KALIAN😊😊😊

SEE YOU TOMORROW 😊

ADEGAN UWUNYA SETELAH MASALAH TERPECAHKAN YA😊

GAK ENAK KAN ADA UWU UWU PAS ADA MASALAH 😊

Selasa, 27 Oktober 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro