Op. 10: Big Mistake [17+]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Kyu, jangan minum terlalu banyak. Nanti kau mabuk,” cegah Donghae dengan nada datar.

”Kyunnie, kau belum 20 tahun!”

“Kau berani menceramahiku, Sungmin?”

“Sungmin benar,” timpal Shin Dong.

Oiy, Kyu! Aku saja tidak berani meminum itu.” Eunhyuk berusaha mengambil botol minuman dari tangan Kyuhyun, tetapi Kyuhyun menatapnya tajam.

“Kalian payah!” sentak Kyuhyun dalam keadaan setengah mabuk.

“Minuman keras tidak ada faedahnya,” ucap Han Kyung.

Gerombolan cassanova kampus itu menyewa ruang VIP di salah satu pub ternama di Tokyo atas perintah Kyuhyun. Sebenarnya mereka ingin menolak, tapi apa daya mereka masih sayang nyawa karena Kyuhyun mengancam akan melukai mereka dengan gunting kesayangannya.

“Minuman alkohol dengan kadar seperti ini tak akan membuatku mabuk,” ucap Kyuhyun seraya mengangkat tinggi-tinggi botol whisky dengan persentase alkohol yang cukup tinggi.

Bagaimana cara mereka masuk ke dalam pub sementara umur mereka saja belum 20 tahun? Apa pun bisa dilakukan oleh seorang Cho Kyuhyun.

“Jika kau merindukan Hyun Ae, sebaiknya kau temui saja dia, Kyu. Jangan menyiksa dirimu seperti ini.”

Perkataan Han Kyung berhasil membuat suasana menjadi sunyi. Semua mata—minus Kyuhyun—menatap Han Kyung dengan tatapan ‘semoga kau selamat dari gunting kesayangan Kyuhyun’.

Han Kyung menaikkan kacamatanya yang sebenarnya tidak berubah posisi. “Aku benar, ‘kan? Kau seperti ini karena merindukan Hyun Ae, Kyu.”

Kyuhyun—yang sudah setengah mabuk—menunduk. Tangannya memainkan botol whisky.

“Aku tidak bisa ... hik ... menemuinya.”

Jangan berpikir suara ‘hik adalah suara isakan Kyuhyun. Itu adalah suara cegukan Kyuhyun.

Semua menunggu Kyuhyun melanjutkan ucapannya, terutama Donghae. Ia sudah tahu alasan kenapa Kyuhyun tidak bisa menemui Hyun Ae. Hanya saja, pemuda manis dengan wajah datar itu ingin mendengar langsung dari mulut Kyuhyun.

“Memang kenapa?” Sungmin penasaran rupanya.

“Karena ... hik ... aku ... hik ... tidak ingin ... hik ... perasaanku tumbuh ... hik ... semakin dalam.”

Semua terdiam. Saling mencerna kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Kyuhyun.

“Perasaan apa, Kyunnie?”

“Perasaan cinta terlarang ... hik ... ku ... hik ... pada Hyun Ae ... hik.”

Semua—kecuali Donghae—menganga. Kedua mata mereka semua melebar. Telinga mereka masih berfungsi dengan baik, ‘kan?

“K-Kau serius, Kyu?” Eunhyuk yang pertama kali membuka suara dan tersadar dari keterkejutannya.

“Memangnya kapan aku pernah berbohong, Hyuk Jae?!” Kyuhyun mendongak dan menatap Eunhyuk tajam.

Eunhyuk meneguk saliva-nya susah payah, lalu menggeleng. “Kau tidak pernah salah.”

Kyuhyun mengangguk setuju. Diteguknya whisky yang dipegangnya untuk kesekian kalinya.

Prang!

Sungmin, Shin Dong, Eunhyuk, dan Donghae terkejut. Pasalnya, Han Kyung merebut dan melempar botol whisky yang dipegang Kyuhyun ke lantai hingga pecah berkeping-keping.

Manik elang Kyuhyun menatap Han Kyung nyalang. Dengan cepat, ia duduk di pangkuan Han Kyung dan langsung menarik kerah calon dokter itu.

“APA YANG KAULAKUKAN, TAN HAN KYUNG?!”

Bugh!

Satu pukulan berhasil mengenai pipi kanan Han Kyung. Kyuhyun langsung mengeluarkan gunting dari saku celananya dan mengarahkannya ke urat nadi di leher Han Kyung.

Han Kyung melirik gunting yang dipegang Kyuhyun. Dan—

Bugh!

—dia memukul dagu Kyuhyun. Membuat pemuda bersurai cokelat itu jatuh terlentang di atas lantai.

Han Kyung berdiri. Ia mengusap pipinya yang terasa sakit. “Dengar, Kyu! Kau harus segera pulang. Ucapanmu ngelantur.”

Apa Han Kyung tidak tahu jika orang mabuk akan lebih jujur dari biasanya? batin Donghae, Sungmin, Eunhyuk, dan Shin Dong bersamaan.

Han Kyung memapah Kyuhyun yang sudah tak sadarkan diri. Ia menatap teman-temannya satu per satu. “Aku akan mengantar Kyuhyun ke apartemennya. Aku yakin, dia sudah terlebih dulu membayar semuanya.”

***

“Tubuh pendek, badan kecil. Tapi, kau berat sekali.” Han Kyung menggendong tubuh Kyuhyun sampai ke apartemennya. Pemuda berkacamata itu langsung membaringkan Kyuhyun di atas ranjang begitu mereka sampai di apartemen putra pertama keluarga Cho tersebut.

“Hah!” Han Kyung menyeka ketingat di dahinya. “Bocah ini kebanyakan dosa.”

Kau selamat karena Kyuhyun sedang pingsan, Han Kyung. Coba saja kau bicara seperti itu saat Kyuhyun sadar. Entah bagaimana nasibmu saat ini.

Ting!

Han Kyung menoleh ke arah pintu. Ia seperti mendengar seseorang membuka password apartemen Kyuhyun. Perlahan, ia melangkah keluar dari kamar Kyuhyun menuju pintu utama.

Han Kyung tercengang dapati sosok Hyun Ae berdiri memunggunginya tengah menutup pintu utama dengan perlahan.

“Hyun Ae?”

Hyun Ae menegang. Seperti pencuri yang tertangkap basah masuk ke rumah korbannya. Dengan pelan, Hyun Ae memutar tubuhnya menghadap Han Kyung.

“A-Ah ... Han Kyung Sunbae, lama tak jumpa!” sapa Hyun Ae dengan cengiran polos tanpa dosa.

Han Kyung mengernyit. “Kau datang sendirian?” Dia membetulkan letak kacamatanya. “Dari Seoul ke Tokyo?”

“Aku datang sendirian,” jawab Hyun Ae.

Manik Han Kyung membola. “Sendirian? Bagaimana jika Kyuhyun tahu?” pekiknya tertahan.

“Aku sengaja datang sendirian. Karena aku ingin memberi kejutan untuk Kyu Oppa!” ucap Hyun Ae bangga.

Tiba-tiba, Han Kyung merasa gelisah untuk alasan yang sudah pasti.

Hyun Ae mengedip imut. “Sunbae, gwaenchanayo?” Gadis itu melihat Han Kyung seperti khawatir akan suatu hal yang tidak dirinya tahu.

Han Kyung melirik pintu kamar Kyuhyun yang tertutup rapat lalu menatap Hyun Ae kembali. “Hyun Ae, sebaiknya kau ikut aku ke apartemen Seo Ra.”

Hyun Ae mengerutkan keningnya. “Memangnya kenapa, Sunbae? Apa Kyu Oppa tidak ada? Tapi, kalau Oppa tidak ada, kenapa Han Kyung Sunbae bisa ada di sini? Apa Oppa memberitahu password apartemennya pada Sunbae? Pada Seo Ra Eonni juga?”

Han Kyung menghela napas kala mendengar pertanyaan berantai yang dilontarkan Hyun Ae . Lelaki itu hanya takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada adik sahabatnya. Mengingat Kyuhyun masih dalam pengaruh alkohol dan perasaan terlarang pemuda itu pada Hyun Ae.

Hyun Ae semakin curiga melihat tingkah Han Kyung yang seperti menyembunyikan sesuatu. “Oppa ada di dalam, ‘kan?”

Han Kyung bergeming.

Hyun Ae berjalan ke arah kamar Kyuhyun, tetapi langsung ditahan Han Kyung. Hyun Ae mendelik tak suka.

Sunbae ini kenapa, sih? Aku jauh-jauh datang kemari hanya ingin bertemu Kyu Oppa! Jangan halangi aku!”

“Hyun Ae.” Han Kyung berharap Hyun Ae menyadari kecemasannya. Tetapi, sepertinya gadis itu terlalu tidak peka untuk menangkap kegelisahan Han Kyung.

Drrt ... Drrt ... Drrt ...

Han Kyung menatap layar ponselnya yang menampilkan satu pesan masuk dari Seo Ra. Setelah membuka pesan, Han Kyung kembali memasukkan ponselnya ke saku celananya. Maniknya menatap Hyun Ae dengan serius.

“Aku sudah mencoba menghentikanmu. Jadi ... jika suatu saat nanti kejadian buruk menimpamu, jangan salahkan aku.” Midorima memberikan peringatan pada Hyun Ae.

Hyun Ae tidak mengerti maksud ucapan Han Kyung. "Tenang saja, Sunbae. Kyu Oppa akan melindungiku,” sahut Hyun Ae disertai senyuman tipis.

Justru dialah yang akan menjadi sumber masalahmu, Hyun Ae, batin Han Kyung.

Dirasa tak ada gunanya berdebat dengan Hyun Ae, Han Kyung pergi dari apartemen Kyuhyun. Meninggalkan Hyun Ae yang sudah ada di kamar Kyuhyun.

Uh! Bau apa ini?” Hyun Ae menjepit hidungnya dengan ibu jari dan jari telunjuk. Kaki jenjangnya ia langkahkan menghampiri Kyuhyun yang tertidur di atas ranjang.

“Kenapa Oppa tidur memakai baju ini?” tanya Hyun Ae bingung. Tanpa keraguan, Hyun Ae naik ke ranjang dan membuka satu per satu kancing kemeja Kyuhyun.

Ngh ... Ae-chan.”

Samar-samar, Hyun Ae mendengar Kyuhyun menggumamkan nama Hyun Ae dalam tidurnya. Senyum gadis itu mengembang.

“Aku di sini, Oppa.”

Dahi Kyuhyun mengernyit. Kelopak matanya yang semula terpejam, sedikit demi sedikit terbuka. Namun, pandangannya masih kabur. Pemuda itu merasa seperti ada dua Hyun Ae di hadapannya.

“Ae-chan.” Tangan Kyuhyun menggapai wajah cantik Hyun Ae.

Oppa.” Hyun Ae pikir, tindakan Kyuhyun adalah kode agar dirinya mendekat pada kakak kandungnya.

Bruk!

Kyuhyun membalikkan posisi. Saat ini tubuh mungil Hyun Ae berada dalam kuasa Kyuhyun—Pemuda itu di atas dan Hyun Ae di bawah—.

Tanpa menunggu lama, Kyuhyun langsung menerkam bibir mungil Hyun Ae yang sudah lama tak dijamahnya. Tangannya bergerak tergesa melepaskan dress yang dipakai Hyun Ae dan membuangnya ke sembarang arah.

O—mph! Pp—hmpht! Pwa—” Hyun Ae susah payah memanggil Kyuhyun di sela-sela ciuman panas Kyuhyun, sedangkan kakaknya tidak menggubris Hyun Ae. Dirinya masih sibuk dengan dua gundukan kenyal milik Hyun Ae.

Hyun Ae memekik saat Kyuhyun dengan tidak berperasaannya meremas gundukan kenyal itu.

Kyuhyun menghentikan aktivitasnya. Ia lalu membuka ikat pinggang miliknya dan mengikatnya pada pergelangan tangan Hyun Ae. Kedua kaki Hyun Ae diikat dengan tambang yang entah sejak kapan sudah ada di sana.

O-Oppa.” Bibir Hyun Ae terasa perih. Sudut bibirnya terlihat berdarah. Pay*daranya terlihat memerah. Napasnya tersengal-sengal karena kelelahan.

Kyuhyun menyeringai. “Ini belum seberapa, Honey. Ae-chan harus membayar semuanya karena lama tidak bertemu denganku.”

Kyuhyun membuka seluruh pakaian dirinya dan Hyun Ae. Mereka berdua kini full naked. Hyun Ae berusaha menutupi tubuh polosnya. Tapi sayang ... Kyuhyun sudah mengikat tangannya.

Hyun Ae memejamkan matanya saat dirinya melihat milik Kyuhyun secara langsung di depan mata.

Dan ... malam panjang mereka berdua dimulai.

--------------------킅--------------------

*LAP KERINGAT* ASLINYA, DIRIKU GAK KUAT NGETIK ADEGAN SELANJUTNYA ㅠ.ㅠ BAYANGIN SENDIRI AJA, YA XD

ANGKAT TANGAN, SERIUSAN.

O-OW! JADI ... KYUHYUN ITU YANG PERTAMA BUAT HYUN AE? YAKIN? *SMIRK*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro