kel 2. Huruf Miring, Huruf Tebal, Kata Sandang Si & Sang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

📍Presentasi Kelompok 2
Anggota:
Jaemi Jaemi21
• Ismi Ismisbrin
• Ella Ishabellachaterina

Terima kasih untuk waktu yang sudah diberikan kepada kami. Saya dan dua rekan saya akan menjelaskan sedikit materi yang bisa dilihat di gambar ya temen-temen 😊😊

Huruf Miring

1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.

- Contoh:

Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.

Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.

Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.

Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.

- Contoh:

Huruf terakhir kata abad adalah d.

Dia tidak diantar, tetapi mengantar.

Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.

Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.

3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

- Contoh:

Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh.

Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.

Weltanschauung bermakna 'pandangan dunia'.

Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.

📍 note:
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.

(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.

(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.

Sumber: google

Huruf Tebal

1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang telah ditulis miring.

Contohnya:

Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Kata et dalam ora et labora, berarti 'dan'

2. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian karangan seperti judul buku, bab, sub bab, daftar isi, daftar tabel, daftar pustaka, indeks maupun lampiran.

Contohnya:

1.1 Latar Belakang

1.2 Masalah

1.3 Tujuan

3. Huruf tebal pada cetakan kamus untuk menuliskan lema dan sublema. Huruf tebal digunakan juga untuk menuliskan bilangan yang menunjukkan polisemi (satu kata yang mempunyai makna lebih dari satu).

Contohnya:

Muka (n) : 1 bagian depan kepala...; 2 wajah; air muka...; 3 bagian luar sebelah depan

Menggulai (v) : 1 membubuh(i) gula...; 2 memasak gulai; membuat gulai

Namun harus diingat, huruf tebal tidak digunakan untuk penegasan huruf atau kata tertentu. Misalnya:

- Saya akan melaksanakan interview hari ini.

Perbaikan: Saya akan melaksanakan interview hari ini.

- Kami sedang menonton konser Rossa.

Perbaikan: Kami sedang menonton konser Rossa.

- Jembatan Ampera adalah ikon wisata Palembang.

Perbaikan: Jembatan Ampera adalah ikon wisata Palembang.

Penulisan Kata Sandang Si dan Sang

Kata sandang si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Benar: mengejar si Kancil, sang Kancil melompat.

Salah: mengejar siKancil, sangKancil.

Kata si dan sang dipakai di depan nama diri, bisa berupa nama orang maupun binatang.

Misalnya, si Natan, si anak, si Kancil, si pohon, sang anak, sang dokter, sang pohon, dll.

A. SI
Si digunakan untuk menandai kata benda makhluk hidup secara umum. Si digunakan secara terpisah dengan kata yang mengikutinya. Si ditulis kecil ketika berada selain di awal kalimat.

- Contoh kata sandang Si :

1. Axel si pendiam ternyata mempunyai sejumlah bakat terpendam dalam dirinya.

2. Doni si kutu buku ternyata punya hobi bermain musik.

3. Si Juki terlambat datang ke sekolah karena bangun kesiangan.

B. SANG
Sang digunakan untuk menandai kata benda secara umum, baik benda mati maupun hidup. Penulisan sang juga sama dengan si. Perbedaannya adalah sang dapat ditulis dengan huruf kapital jika merujuk pada nama Tuhan.

- Contoh kata sandang Sang:

1. Senja hari karya Sang Pencipta pun kini telah tiba.

2. Sang pangeran telah kembali dari misinya.

3. Sang ratu bersedih karena anak semata wayangnya gugur dalam peperangan yang dahsyat itu.

📌QnA

1. Kurang mengerti di bagian fungsi pertama huruf tebal. Saya rasa, belum ketemu yang begini di artikel atau cerita manapun. Boleh dijelaskan lebih spesifik maksudnya? 🤔

Dari sumber yang aku tahu, sih, kak. Selama ini memang belum ada cerita yang mencantumkan fungsi pertama huruf tebal tersebut.

Berdasarkan informasi yang aku dapat dalam PUEBI 2015 menambahkan klausul ini.

=> Huruf tebal tidak dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Untuk tujuan ini, gunakan huruf miring
Di sini katanya ditulis kecil

- Jadi? Masih berlaku?
Masih

Karena kata Ramadhan tidak baku menurut KBBI V, maka dari itu diganti dengan menggunakan huruf miring saja

Maaf aku tidak mencantumkan catatan/tambahan mengenai peraturan penggunaan huruf tebal yang pertama. Selebihnya seperti yang ada di gambar kak🙏🏻

Mungkin yang dimaksud dari huruf tebal di nomor 1 itu begini.
Sebenarnya kata ramadhan itu sudah ditekankan, tapi ingin lebih menekankan lagi di huruf dh, jadi pakai huruf tebal.

- Tapi belum pernah saya temui di cerita atau novel gitu, Kak. Jadi nggak familiar gitu.

Memang jarang yang pakai, atau bahkan tidak ada karena sudah pakai huruf miring.
Jadi, menurutku itu tergantung aja, sih.

Huruf miring untuk menekankan kata, terus ada huruf lagi yang ditebal untuk semakin menekankan di huruf itu.

- Tapi kalau kita cukup memiringkan saja kata ramadhan gak masalah, kan? Sah-sah saja? 🤔

Iya sah-sah saja, umumnya emang begini.

2. Gimana pemakaian si pada nama hewan?

Si Kancil
Atau
Si kancil

???

pemakaian pada nama hewan yang benarnya itu
Si Kancil.

- Kenapa? Kan itu kancil. Hewan umum.

Dalam cerita fabel kata Si sering digunakan dan kebanyakan  penulisan hewan itu ditulis dengan huruf kapital setelah kata sandang.

- Bagaimana jika bukan di cerita fabel?

Kalau bukan cerita fabel berarti tidak menggunakan huruf kapital.

Pada cerita fabel pun tergantung isi cerita dan makna yang tersirat didalamnya.

- Maksudnya kalo di cerita fabel itu, hewan nggak bernama kayak kancil dipanggil si Kancil itu kapital. Tapi, kalo si kancil ini punya nama, misal: Dodi, maka si kancil nggak dikapital?

Nah, iya ini benar. Si Harimau, si Buaya. Dia merujuk pada penyebutan.
Bukan pada kata hewan.

Jadi gini, biasanya di cerita fabel itu nama-nama hewan adalah nama mereka.

Si Kancil pagi ini mencuri timun. (Kancil ini merujuk pada nama, hewan kancil itu bernama kancil).

3. Di sini kebanyakan contohnya diletakan di awal kalimat, kalau penggunaan sang di tengah kalimat itu tidak kapital kah? Misal:

Aku bermimpi bertemu sang pangeran berkuda putih.

Penggunaan kata sandang sang ditengah kalimat diawali dengan huruf kapital jika itu merujuk pada nama Tuhan.

- Berarti kalau selain nama Tuhan, menggunakan huruf kecil, ya, Kak?

Iya

----
Saya akhiri untuk presentasi hari ini, kami minta maaf jika banyak salahnya ketimbang benarnya.

Sekian, terima kasih atas perhatian semua teman-teman.

Wassalammualaikum Wr. Wb

Semoga bermanfaat 😉

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro