Bagian Sebelas:: Sebuah Acara

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Buruan pilih mau yang mana."

Setelah acara menjemput Shania, Alfa langsung mengajaknya ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli sebuah gaun pesta, tentu saja awalnya Shania menolak, memangnya baju Shania tidak ada yang bagus apa? baju-baju Shania di rumah masih banyak yang bagus.

"Carinya yang 'wah' gitu, ya, pokoknya lo harus cakep malem ini," ucap Alfa yang dari tadi mengekori Shania, namun dari tadi juga, lelaki itu tak lepas pandang dari handphonenya.

Persetan sama Alfa yang mau Shania menjadi sangat cantik malam ini. Shania langsung mengambil baju asal-asal dan kalau saja baju yang dia ambil itu tidak pas, ya sudah, pakai baju yang ada.

"Udah."

Alfa mengalihkan pandangannya sebentar dari handphone-nya untuk melihat Shania. Lalu kembali mengetik sesuatu, kemudian dia memasukkan handphone-nya itu ke saku celana sekolahnya.

"Ya udah, yuk," ucap Alfa. Kemudian mereka berjalan ke arah kasir, dan membayar belanjaan Shania.

Shania berjalan dengan tatapan dingin di belakang Alfa, dengan menenteng plastik berlogo tiga detik, dan terlihat di depannya adalah seorang lelaki berwajah angkuh.

Terlihat sebanding, cocok dengan satu sama lain. Namun, adakah seseorang yang dapat melihat bahwa ada sekat tipis di antara mereka? Sebuah sekat yang tercipta dalam sebuah benang merah yang dijaga mati-matian, namun salah seorang malah sibuk mencari gunting untuk memutuskan.

Baru kali ini Alfa mengajak Shania pergi bersama dan baru kali ini juga, Alfa memperlakukannya tak seperti biasa, tidak ada sarkas dan tatapan kebencian.

Shania mencoba tak perduli, namun sedingin apapun topeng yang dipasang, mentari selalu bisa mencairkan segalanya.

Ada sesuatu dari dalam diri Shania yang selalu ingin damai.

Berdamai dengan seluruh masa lalu. Namun, tentu itu terlalu tabu.

☄️☄️☄️

"Sini, deketan."

Alfa menarik Shania untuk mendekat saat mereka berada di sebuah gedung yang sudah di sewa untuk sebuah acara ulang tahun.

Tangan dingin Shania digenggam oleh tangan ranggi Alfa.

"Wuih, Al, sama siapa, nih?" ucap Naufal, teman satu sekolah Alfa.

Alfa tersenyum miring kepada teman-temannya yang saat ini sudah berkumpul di hadapan dirinya.

"Oh ini ceweknya Alfa," celetuk Adrian.

"Gua kira si jenius ini gak bisa nyari cewek, lho," ucap Olivia, pacar Adrian sekaligus teman sekelas Alfa.

"Ah, ada juga yang mau sama orang paling angkuh sejagad raya," ujar Septian, lelaki berkacamata.

"Bener, hahaha," balas Naufal. "eh, kenalin dulu lah, Al, cewenya ke kita-kita," ucap Naufal setelah tertawa.

"Iya, kenalin lah ke kita, ya gak?"

Shania merasa risih dengan keramaian seperti ini, apalagi teman-temannya Alfa sangat weird menurut Shania.

"Nama dia Luna," ucap Alfa.

Shania hanya memasang wajah datar tanpa ekspresinya. Tak ada senyum yang menghiasi wajahnya.

"Hai, gue Oliv. By the way lo cantik banget," ucap Olivia sambil menjulurkan tangan kanannya ke hadapan Shania.

"Luna," balas Shania memperkenalkan namanya dengan nada biasa saja.

"Eh iya, ini yang baju biru namanya Adrian, pacar gue sekaligus sobat karibnya Alfa, terus yang rambutnya rapih terus berkacamata itu namanya Septian," ucap Olivia mengenalkan satu-satu dari mereka. "oh iya, satu orang lagi gak ada di sini, tapi dia di sana, lagi sibuk ngurusin ulang tahunnya sendiri, namanya Rani," lanjutnya.

Shania hanya diam, dengan tanpa ekspresi melihat ke arah Olivia. Shania sangat tak berminat untuk tahu.

"Yah, dikacangin gue," ujar Olivia sambil mengerucutkan bibirnya setelah melihat tak ada tanda-tanda dari pasangan Alfa ini untuk menjawab perkataannya.

"Luna," panggil Alfa memberi peringatan. "Sorry, ya Liv, dia emang gitu," lanjutnya beralih ke Olivia.

"It's okay," jawab Olivia lalu menyenderkan kepala di lengan Adrian.

"Eh, acara inti udah mau mulai, ke sana, yuk," ucap Septian sambil menunjuk ke tempat orang-orang yang sudah berkumpul.

Alfa menggandeng tangan Shania. Tepatnya menarik tangan, karena Shania berada di belakang Alfa.

"Etdah, nggaj sweet banget lu pada, kaya gua gini dong," celetuk Adrian kepada Alfa dan Shania, lalu memamerkan kemesraan mereka.

Memang, Adrian dan Olivia sudah berpacaran selama satu tahun, dan sudah berteman selama mereka berada di SMA.

Sebut saja, friendzone yang berakhir bahagia.

"Ikutin aja," bisik Alfa tepat di telinga kanan Shania, lalu merangkul bahu Shania dengan hangat.

Oke, baiklah. Kali ini Shania akan mengikuti permainan Alfa.

Acara dijalani dengan sangat meriah, banyak orang-orang yang datang, serta banyaknya orang yang ingin berkenalan dengan Shania.

Memang, se-terkenal apa sih, Alfa? Sampai-sampai saat dia bawa pasangan malah di introgasi seperti ini.

Shania dari tadi hanya diam, dia terkadang mengeluarkan suara hanya sepatah dua patah kata. Sekedar memberitahu nama seadanya. Karena Shania memang malas berbicara dengan orang-orang.

"Hai!" sapa seorang pemeran utama di acara ulang tahun ini.

"Hai Rani, Happy Birthday, ya!" ucap Oliv lalu memeluk Rani.

"Uluh-uluh, pengen meluk juga, nih. gantian Liv, gue lagi," ucap Naufal.

Rani berdecih, "Dih, ogah gue dipeluk sama lo."

"Happy Birthday, Rani," ucap Alfa sambil memberi jabatan tangan kepada teman perempuannya itu.

"Thanks, Al. Eh, ini seriusan Alfa bawa pacar?" perempuan itu sedikit berteriak sambil melihat ke arah orang yang dirangkul oleh Alfa. selain karena musik yang sangat kencang, dia juga sangat excited dengan kedatangan orang baru di sini, apalagi orang itu dirangkul mesra oleh Alfa.

"Iya tuh, sama ceweknya," ucap Naufal membalas pertanyaan Rani.

"Yah, masa gue jomblo sendiri, sih?" ucap Rani dengan wajah sok sedih.

"Heh, lo lupa kalo gue sama Naufal juga jomblo? Ya udah, lo mau sama gue apa sama Naufal, nih?" canda Septian yang membuat semuanya tertawa, terkecuali Shania, dan Rani yang kini sedang cemberut.

"Ogaaaaah," ucap Rani. "eh gue ke sana dulu ya, babai teman-teman, nikmatin makanannya," lanjut gadis itu.

Suasana saat ini adalah suasana yang Shania sangat benci. Ramai, tak ada ketenangan, dan penuh kebohongan. Sepertinya, Shania butuh ke toilet saat ini.[]

***

Halo! seriously, gue seharian ini ngerevisi dan ngetik part ini dengab sangat asdfghjkl. Uh, semoga feel nya dpt ya. ily!

Oh iya, lebih baik buat baca ulang soalnya banyak banget yang direvisi. engga juga gpp sih wkwk.

yauda tqtq.





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro