3. Pijar-Pijar Nelangsa

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku tengah mematut pikiran manakala petang barusan rinduku menikam dengan kurang ajar,
dengan tidak sabar,
tanpa kau sadar....

Suatu malam aku paham,
aroma kopi yang kauhidu pada suatu pagi nyatanya tidak lagi mengandung  aku.
Amis sudah diriku dalam kenangmu.

Menguar.
Keluar.
Terbuyar.
Aku semata tinggal sari-sari kopi di bagian terbawah cangkir yang kau cucikan sebelum menyesap rasa terakhir.

Malam pukul 7,
Pijar-pijar nelangsa menyala pada netraku,
gelombang cahaya yang beriak-riak kurang ajar memasung ingatanku dalam ceritanya yang terdapat kamu

Sewaktu langit itu menjadi arang pekat,
kasih kita tinggallah kalimat dependen dalam catatan tugas sekolah yang paling kubenci.

Aku terkubur dalam sunyi,
dalam bunyi yang berpuisi...

... Sementara kamu terbahak di dalamnya.

__________________

RaDel28
29 Juni 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro