Dialog - Mempertimbangkan Dendam

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

??: Yang Mulia, pengepungan sudah dekat, dan saya, selaku hamba, ingin berbicara dengan Paduka.

Li Zeyan: Tuan, Anda adalah mahaguruku. Kalau Anda memiliki sesuatu untuk dikatakan, Anda dapat mengatakannya secara langsung. Tidak usah terlalu berhati-hati.

??: Jenderal Youran memiliki dendam pribadi terhadap Raja Chen. Pada hari kita masuk ke kota, saya khawatir dia pasti akan membunuh musuh dengan tangannya sendiri.

??: ... tapi, Raja Chen tidak boleh dibunuh.

??: Anda adalah pemimpin pasukan yang lurus hati dan adil. Jika hal pertama yang Anda lakukan setelah memasuki kota adalah membunuh seseorang, Anda pasti akan mendapatkan kritik publik.

??: Selain itu, Raja Chen masih merupakan paman Anda ....

Li Zeyan: Tuan, Raja Chen membunuh ayahanda dan kakak laki-lakiku. Jenderal bukanlah satu-satunya orang yang memiliki dendam pribadi terhadapnya.

Li Zeyan: Seseorang dapat memakinya atas namaku, tentang betapa kejam dan lalimnya dia, juga tentang kejahatannya yang harus dihukum.

Li Zeyan: Dan kalau aku membunuhnya, itu hanyalah tindakan kebajikan dan penegakan keadilan.

?? : Tetapi....

Li Zeyan: Karena itu, Anda tidak perlu mencemaskan apapun.

Li Zeyan: Tuan, Tanpa sang Jenderal yang berada di garis depan untuk menumpahkan darah musuh, kita takkan punya kesempatan memasuki Yudu.

Li Zeyan: Begitu kita memasuki kota, Raja Chen akan dibunuhnya atau tidak, itu semua tergantung kebijakan Jenderal. Aku tidak akan turut campur.

Li Zeyan: Aku sudah membuat keputusan tentang masalah ini, kuharap Tuan maklum.

??: Saya mengerti. Saya akan memenuhi harapan Yang Mulia dengan sungguh-sungguh.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro