MTM - 29

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Ga?" Sila semakin menuntut penjelasan.

Hingga akhirnya Arga nampak berdehem sebelum ia membuka suara.

Laki-laki itu pun menceritakan semuanya, dari identitas Seina yang sebenarnya adalah musuh bebuyutannya hingga kenapa mereka berdua harus menikah yang tentu itu membuat semua temannya terkekeh geli--bukannya merasa bersalah.

"Jadi Arga udah gak jomblo?" Sila nampak mengerutkan keningnya.

"Kenapa? Lo kecewa? Lo suka sama Agar? Eh Arga maksud gue," ujar Nevan.

Ah wajar saja Nevan bertanya seperti itu, dia akan melakukan pendekatan dengan Sila, namun respon Sila justru seperti itu saat mengetahui Arga sudah menikah dengan Seina.

Tetapi atas pertanyaan Nevan itu semua temannya juga ikut menatap Sila, menanti jawabannya.

"Gak. Bukan. Gue gak suka sama Arga, cuma kaget aja," sahut Sila.

"Serius?" tanya Nevan, lagi.

"Apaan sih, Van? Belum juga jadian sama Sila, lo udah posesif aja," decak Arga yang disoraki oleh semua temannya.

"Eh tapi, Sil, tolong jaga rahasia itu yah? Dari semua orang, dari semua karyawan di kantor bahkan dari Pak Dani dan Bu Wulan--orangtua Arga, soal kehamilan palsu itu. Saya gak mau Mama jadi kenapa-kenapa lagi," ujar Arga.

Sila menatap Arga lekat kemudian menganggukan kepala beberapa kali.

Setelah itu mereka semua mulai mengobrolkan hal lain, berbincang-bincang hal tak penting.

***

"Darimana?"

Arga sedikit tersentak. Ia baru saja masuk ke dalam apartment dan langsung mendapat pertanyaan itu dari Seina.

Gadis itu terlihat tengah santai menonton televisi ditemani beberapa jenis makanan ringan.

"Apa urusannya sama lo?" Kali ini Arga membalikan semua ucapan Seina.

Seina berdecak, "Ya gue tanya aja sih, sebenernya gue tau lo darimana."

Arga yang akan masuk ke dalam kamar nampak menolehkan kepalanya untuk menatap Seina, sebelah alisnya sedikit terangkat.

"Kalo udah tau, kenapa masih tanya?"

Setelah itu pintu kamar ditutup keras-keras oleh Arga, membuat Seina berdecak sebal.

"Gak sopan banget sih!"

...

"Makan, Gar!" Lagi-lagi Arga harus tersentak saat mendengar sapaan Seina yang tiba-tiba saat dirinya baru saja keluar dari kamar.

Kenapa gadis itu senang swkali mengejutkannya? Dia ingin membuatnya terkena serangan jantung?

"Kenapa diam? Udah waktunya makan malam," ujar Seina lagi saat Arga masih tak bergerak dari tempatnya berdiri.

Arga melirik jam yang terpajang di dinding, ini memang sudah pukul 8 malam, waktunya makan malam.

Karena perutnya yang juga sudah keroncongan lagi--meski baru kembali dari kafe bersama teman-temannya sekitar dua jam lalu, akhirnya Arga berjalan duduk ke meja pantry.

"Malam ini bukan makan hasil masakan lo?" tanya Arga setelah matanya mendapati sekotak pizza di atas meja.

Seina menggelengkan kepalanya, "Bukan. Gue pulang dari butik kayaknya sekitar 30 menit sebelum lo pulang, gak sempet masak. Kenapa?"

"Gak apa-apa."

Arga mulai duduk di sebelah Seina, mencomot sepotong pizza dan melahapnya.

"Cewek yang datang sama lo ke kafe ketemu sama temen-temen itu siapa?" tanya Seina tiba-tiba.

Ah sial ... Arga tersedak, laki-laki itu langsung meraih air minum milik Seina yang berada di atas meja, pasalnya jika Arga harus mengambil minum lagi untuk dirinya sendiri, bisa-bisa ia mati konyol karena tersedak pizza.

"Kaget banget, Gar? Pertanyaan gue aneh? Lo takut ketauan sama gue karena nyelingkuhin gue?" Seina terkekeh selagi tangannya menepuk-nepuk pundak Arga.

"Slow aja, Gar! Gue gak akan marah karena lo pacaran sama cewek itu, tenang aja. Gue seneng itu artinya lo bisa ngebuktiin omongan lo pagi tadi yang katanya banyak cewek antri buat jadi pacar lo," tambah Seina. Ia nampak menjulurkan lidahnya untuk menggoda Arga.

"Bukan masalah itu. Lo tau darimana gue dateng sama cewek? Lo ada di----" Tangan Seina bergerak menutup mulut Arga.

"Gue gak di sana, jadi jangan buang-buang suara lo buat ngomong hal yang ngaco," desis Seina.

"Terus?"

"Lo lupa eye-eye gue di sana?"

Arga nampak memutar bola matanya ke kanan dan kiri seolah tengah berpikir eye-eye yang dimaksud oleh Seina.

"Lemot banget sih lo! Nih!"

Seina menyodorkan ponselnya pada Arga di mana layarnya menunjukan sebuah roomchat grup yang diisi oleh 3 orang, tentu saja siapa lagi kalo bukan Seina, Tita dan Dena.

Arga meraih ponsel Seina, mengscroll isi chatnya.

Dena Diandra: Sei!!! Ah gila gue gak suka sama lo setelah nikah sama Arga!

Tita Camila: Iya!! Setelah nikah sama Arga lo jadi jarang nimbrung grup alumni ataupun grup ini. Sibuk?

Dena Diandra: Sibuk belajar buat jadi istri yang baik untuk Arga yah, Sei?

Membaca chat yang itu, Arga sedikit menahan kekehannya.

Seina? Belajar menjadi istri yang baik untuknya? Itu akan menjadi akhir dunia. Tidak akan terjadi.

Gadis manja seperti Seina bisa menjadi istri idaman? Hanya akan jadi sebuah mitos.

Seina Alexandra: Istri yang baik palalu!

Tita Camila: Astagaaaaa!! Akhirnya SeiSei aku muncul! Muah!

Seina Alexandra: Jyjyque!

Dena Diandra: Btw Sei! Tadi gue sama anak alumni kelas ketemuan, kenapa lo gak ikut? Si Arga dateng bawa cewek anjir! Cantik!

Tita Camila: Iya! Lebih cantik dari lo hehehe. Mereka cocok!:)

Lagi-lagi Arga berusaha menahan kekehannya.

Astaga ... kenapa Dena dan Tita bicara demikian?

Seina Alexandra: Ih kok gue gak tau kalian mau ketemuan lagi?

Belum melanjutkan mengscroll ponsel Seina, ponsel itu sudah kembali direbut oleh si pemilik.

"Udah kan?" tanya Seina.

"Belum selesai."

"Tapi intinya lo udah tau siapa eye-eye gue!"

"Ya ... ya ... ya ...," respon Arga.

"Di chat setelah itu, mereka nanya ke gue, gue cemburu atau gak karena tau lo sama cewek lain. Jadi gue kasih tau ke lo aja yah sebelum mereka berdua ngelapor macam-macam ke lo! Gue sama sekali gak cemburu, bahkan gue seneng ternyata cowok kayak lo bisa laku!" Seina nampak tertawa keras di akhir kalimatnya, membuat Arga jengkel saja.

Arga akhirnya meraih sepotong pizza dan memasukannya ke dalam mulut Seina yang terbuka lebar, berhasil membuat Seina berteriak.

"Ah lo rese!!!" Seina memukul-mukul lengan Arga.

Laki-laki itu merintih sakit, astaga gadis itu memukulnya dengan sekuat tenaga.

Omong-omong soal Sila--sekretarisnya, yang Seina pikir benar-benar cewek yang lagi dekat dengannya, sepertinya tuduhan itu bisa Arga iyakan. Setidaknya agar ia terhindar dari ejekan Seina yang mungkin akan terus mengejeknya jika tau dirinya masih saja sendiri.

---
Maaf yah lama update hehe kayaknya aku updatenya jadi kayak tiga hari sekali yah hehe😂

Udah bantu aku di sweek? Buat yang belum dan mau bantu, cek part HELP ME!! ya😂

Oh iya ada yang mau masuk grup aku? Grup berbasis LINE, namanya OREOVANILA STORY. Isinya semua pembaca wattpad aku, apapun cerita aku yang mereka baca, ada beberapa roleplayer ceritaku juga (Untuk Seina-Arga belum ada, karena aku belum cari).

Buat yang mau gabung grupnya bisa chat ke idline admin; adnhjm buat tanya apa rulesnya😂

Oh iya follow instagram Arga-Seina yah!

Instagram:
(at)ashintyas
(at)oreovanila.story
(at)arga_dimitra
(at)seina_alexandra

Serang, 29 Juni 2018

Love,
Agnes

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro