15. The Girl on Train

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kento mendudukan bokongnya saat menemukan bangku kosong di dalam kereta itu. Dibukanya buku tebal yang dipinjamnya tadi dari perpustakaan kota.

Lelaki berusia enam belas tahun itu membaca kata per kata yang terdapat dalam lembaran buku itu. Hingga empat menit kemudian kantuk menyerang dirinya. Kento memejamkan kelopak matanya. Buku yang tadi dibacanya terlepas dari tangannya dan tergeletak begitu saja di sampingnya.

Pemberhentian selanjutnya adalah Stasiun Shinjuku. Di mohon untuk seluruh penumpang yang akan turun di Stasiun Shinjuku segera mempersiapkan diri.

Pengumuman yang berasal dari speaker dalam kereta membangunkan Kento dari tidur nyenyaknya. Ia langsung berdiri dan berjalan mendekati pintu. Saat kereta sudah berhenti sempurna, ia berjalan keluar kereta dengan tergesa.

"Haaahh ... syukurlah." Kento mengusap dadanya pertanda lega.

"Shimatta! Bukunya!" pekik Kento panik. Ia membalikkan tubuhnya kearah kereta. Pintu kereta akan segera tertutup. "Tidak! Tunggu! Bukuku!"

"Ini!" teriak seorang gadis dari dalam kereta seraya melemparkan buku milik Kento.

Kejadian itu bergerak secara lambat. Kento berhasil menangkap bukunya dengan tangan kanan. Ia menatap tak percaya gadis yang baru saja memberikan (read : melemparkan) buku miliknya.

Gadis itu tersenyum ke arah Kento. Pintu kereta menutup dengan sempurna. Kereta listrik itu pun melaju cepat. Membawa gadis yang hari ini menjadi 'penyelamatnya'.

Seperti baru saja tersadar dari mimpi, Kento membulatkan kedua matanya. "Areeeeeee?? Bukankah dia—"

Adagaki Hime. Gadis populer di sekolahnya dan juga...

...gadis yang Kento sukai. []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro