2. Be Mine

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Hei, Hime-chan. Kau kenapa?” Kento kebingungan. Pasalnya, Hime tiba-tiba berlari ke arahnya dan langsung memeluknya lalu menangis.

“Jangan dilepas!” Hime mengeratkan pelukannya pada Kento. Ia masih terisak.

“Oke.” Kento membalas pelukan Hime “Mau bercerita?”

Hime mengangguk. Namun, ia masih menyembunyikan wajahnya di perut Kento. Ia tidak ingin sahabatnya melihat wajah jeleknya saat menangis.

“Kyuhyun—”

Hah! Kento diam-diam mengembuskan napas kesal. “Kenapa dengan Kyuhyun Sunbae?”

“Dia,” Hime memberi jeda, “selingkuh.”

“APA?” Kento refleks melepas pelukannya dan itu membuat Hime merengut. Gadis itu kembali menarik Kento dan menyembunyikan wajahnya.

“Ken.” Hime merajuk.

“Ah, maaf.” Kento mengusap pelan punggung Hime. “Bagaimana bisa?”

“Aku tadi melihat dia bersama Hyo Ah Sunbae di toilet wanita.” Hime masih terisak.

“Hyo Ah? Lee Hyo Ah? Yang itu? Lee Hyo Ah si Gadis Brutal yang hobi mengumpat?”

Hime mengangguk.

“Lalu?”

“Mereka berciuman.”

Kedua tangan Kento mengepal. Emosinya mencuat. Ia marah! Ia marah pada siapapun yang berani melukai gadis-nya.

Gadis-nya?

Ah, sebenarnya Kento menyukai Hime. Sudah sangat lama. Bahkan sebelum sahabatnya menjalin hubungan dengan Kyuhyun.

“Lepaskan saja dia,” ucap Kento penuh emosi.

“Tapi, Ken ....”

“Untuk apa mempertahankan pria seperti dia? Di luar sana masih banyak pria yang lebih baik darinya.” Termasuk aku.

“Aku—”

Kento merenggangkan pelukannya. Ia menatap manik hazel milik Hime yang tampak sendu. Kacau. Hime sangat kacau sekarang. Kedua ibu jari Kento bergerak menghapus jejak airmata di pipi Hime. Dan itu membuat Hime terdiam.

“Masih ada aku.” []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro