4. Sunset

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Jadi, ini yang ingin kau tunjukkan padaku, Ken?” Kedua netra Hime memandang lurus matahari yang sebentar lagi akan tenggelam, namun pertanyaan tadi ditujukan untuk seseorang yang duduk di sampingnya.

“Ya. Bukankah ini indah?” Kento menoleh, menyelami wajah cantik sahabatnya.

Hime tersenyum kecil. “Sangat indah.” Ia terkikik. “Sepertinya kita selalu terhubung dengan matahari terbenam.”

“Kenapa? Kau tak suka?”

Detik itu juga, Hime menoleh, menatap Kento. Lalu menggeleng. “Bukan itu. Maksudku ... matahari terbenam identik dengan kita. Dengan persahabatan kita.”

Kento tersenyum kecut. “Hm. Kau benar.”

“Ken, terima kasih.”

“Terima kasih untuk apa?”

“Terima kasih karena kau membawaku kemari untuk melihat matahari terbenam. Walaupun kau hampir saja membunuhku tadi.”

“Maaf. Maaf.” Kento mengacak pelan rambut Hime. Tangan kirinya merangkul tubuh Hime.

Hime langsung memosisikan kepalanya bersandar di pundak Kento. Keduanya menikmati matahari di sore hari. []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro