MY LAST WORD - MY LOVE

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dengan perlahan Naru menginjakan kaki di dorm yang sudah jarang ia masuki dan ini lah dirinya seperti memasuki dorm pertama kali.

"Apakah kau ada di sini?" Tanya Naru dengan nada sedikit dipelan kan.

Naru ingin tahu. Apakah Hajime memiliki perasaan rindu sama seperti nya merindukan sosok Hajime yang hangat dan peduli padanya? Yang selalu ia sebut BakaJime jika tidak peka seperti saat ini? Apakah Hajime juga mencintai nya seperti dia mencintai Hajime?

Rasa kesepian di hatinya karena orang yang ia cintai tak melakukan hal yang sama padanya.

Aku tak dapat menyelesaikan apapun, namun

07.00 PM

"Shun, ini sudah malam, apakah sebaiknya kita juga pulang?" Tanya Hajime saat ia dan Shun tengah dalam waktu senggang saat mereka berdua telah selesai melakukan tugas idolish mereka.

"Hm, boleh juga," ucap Shun yang mulai beranjak dari tempat duduknya di sebelah Hajime.

"Tunggu disitu tuan tuan," hingga suara wanita mengejutkan keduanya yang hendak angkat kaki dari studio tempat mereka melaksanakan drama yang akan di tayangkan beberapa minggu—tidak beberapa hari lagi.

"Lily? Apa yang kau mau dari kami," tanya Hajime yang menukikkan alisnya ketika yang dilihatnya adalah Lily.

"Bukan kalian, tapi aku hanya ada urusan dengan mu, Ou-sama~" ucap Lily seraya memberi senyum terbaiknya.

Hajime menghela nafas seraya memutar bola matanya dengan malas, "pergilah, tidak ada urusan aku dengan mu," ucap Hajime acuh tak acuh dan segera beranjak akan meninggalkan Lily.

"Manager ku ingin berbicara dengan mu karena kau ada sedikit kekurangan saat latihan untuk Butai tadi," ucap Lily yang seketika membuat Hajime tak bisa membantah.

"Pintar juga wanita ini, iblis kah?" Pikir Shun yang seketika mengamati gerak gerik serta cara bicara Lily. Aneh memang, tapi benar benar seperti wanita iblis yang licik.


"Aku bisa mengatur jadwal bertemu dengan managermu nanti. Saat ini, ada hal penting yang harus ku lakukan, bahkan lebih penting dari ini," apa ini? Hajime menolak akan perbaikan saat drama nanti. Tidak biasanya memang, tapi ini benar adanya karena ia yang mengucapkan secara langsung kalimat itu pada Lily, bahkan Lily sendiri tertegun dan heran mendengar hal itu.

"Wah, apa kepala mu terbentur sesuatu? Hingga kau menolak pekerjaan mu yang kau sendiri salah melakukan nya? Bukan kah kau tak menyukai kesalahan sedikitpun pada dirimu? Hajime macam apa yang ada di hadapanku ini?" Lily tampak meledek Hajime yang terdengar seperti merendahkan Hajime. Berharap bahwa Hajime akan berbalik dan bertemu dengan manager nya. Atau lebih tepat nya agar ia bisa membuat hati Hajime luluh terhadap nya.

Hajime mengepalkan tangannya, "terserah, aku tidak peduli," ucapnya tanpa berbalik sedikit pun untuk menatap Lily.

Lily masih menatap punggung Hajime dengan tatapan tak percaya. Lily sedikit tercengang dibuatnya, tapi Hajime, ia tidak peduli apa yang Lily katakan padanya karena hari ini lebih spesial. Yang datang setahun sekali saja.

"Ayo~ Hajime~ kita pulang dan tinggal kan wanita iblis ini~" Shun menggandeng Hajime untuk segera pergi dari hadapan Lily. Tidak peduli apa yang akan Lily katakan tentangnya, ia harus segera menyelamatkan Hajime terlebih lagi hati Hajime dari wanita iblis itu.

Hajime bahkan tak merespon kata kata Shun. Ia hanya mengikuti Shun yang membawanya pergi dari hadapan Lily. Bahkan ia juga tak peduli dengan Lily yang menahan amarah sedari tadi karena tak berhasil menarik hati Hajime.

"Nakagawa Naru itu harus lenyap! Aku harus membunuhnya!" Ucap Lily dengan nada yang mengerikan. Wanita cantik, anggun bak putri ini ternyata menyimpan sifat Iblis nya. Ia tutupi sifat itu dengan senyum manis semanis gula dan anggun bagai putri kerajaan. Namun, sia sia jika hal itu diketahui oleh Hajime. Bisa saja Hajime tak lagi mau bekerja sama dengannya karena sifat Iblis nya itu. Shun tidak pernah salah.

"Otanjoubi!! Naru/Naru-san!!" Para member menyambut kedatangan Naru dengan hangat seraya membunyikan cracker yang membuat Naru dihujani pita pita dari cracker tersebut.

"M-minna-san.." bahkan Naru dibuat tertegun olehnya. Hal yang sangat spesial setelah melewati beberapa rintangan yang membuat batin dan hati tersiksa. Bahkan, ia melupakan rasa sakit yang Hajime berikan padanya. Ia lupa bahwa Hajime tak ada hadir di tempat itu.

"Nee, bagaimana kalau Naru-san tiup lilin nya? Ngomong ngomong, kue ini buatan Aoi-san dan Yoru-san!" Ucap Kakeru dengan semangatnya membawakan kue ulang tahun yang bertuliskan Happy Birthday Nakagawa Naru.

Naru tersenyum senang, bahkan senyum nya itu sangat jarang ia tunjukkan pada siapapun, kali pertama ia menunjukkan senyum lebar itu, "arigatouu!" Segera Naru meniup lilin yang tertancap di atas kue ulang tahun nya.

Terus menerus mengulangi kata yang sama
Untuk kelanjutan cerita yang membosankan
Hari demi hari selalu sendirian
Selamat Ulang Tahun.. yang ingin kuucapkan padamu

Hajime menghentikan langkahnya sejenak saat dirinya sudah berada tepat di depan pintu dorm. Bahkan Shun yang berada di samping nya, menatap heran kearah manusia tampan di sebelahnya ini. Tidak biasanya Hajime segugup dan selemah ini. Kali pertama ia melihat Hajime yang entah kenapa serasa Hajime yang lain.

"Hajime, tak biasanya kau lemah seperti ini," ucap Shun dengan tatapan nanar kearah Hajime.

"Aku tahu, Shun, aku tahu. Makanya, aku mempersiapkan diri dulu sebelum akhirnya melihat Naru dan entahlah, apakah dia masih ingin memaafkan ku disaat aku hampir terlambat mengatakan Happy Birthday padanya?" Hajime menatap kosong pintu yang tepat berada di depannya.

"Terus mengulang kata yang sama sampai pada akhirnya bosan? Ayolah Hajime, sudah berapa kali kau mengatakan suatu hal yang seolah kau tidak siap? Jika tidak dicoba, kita tidak akan tahu hasilnya," ucap Shun yang hampir sama bosannya mengulang perkataan yang sama pada Hajime. Out Of Character? Mungkin iya.

"Maafkan aku, sebaiknya aku segera masuk sebelum hari ini berakhir dan berganti hari esok," segera setelah mengucapkan hal itu, ia segera masuk ke dorm tanpa ada rasa keraguan lagi.

Sementara di dalam dorm. Dilantai dimana para member biasanya berkumpul bersama, disanalah mereka merayakan hari ulang tahun Naru. Ah, rasanya kasih sayang para idol idol tampan nan naik daun berasa mengelilingi nya. Ingin rasanya hari yang spesial ini yang hanya datang setahun sekali ini tak ingin berakhir. Semua orang pasti berpikir seperti itu, dimana hari terbaik tak ingin berakhir rasanya.

"Hajime-san!" Hingga Iku berteriak kegirangan saat Hajime berada diambang pintu, membuat seluruh member terlebih lagi Naru, menoleh dengan ekspresi senang, terkejut, kecewa, ragu ragu, menjadi satu rasanya hingga tak bisa dideskripsikan dengan kata kata.

"Hajime! Yokatta! Kau datang tepat waktu! Nee, Naru?" Kai menghampiri Hajime yang tak beranjak dari tempat itu.

Naru hanya diam. Seolah poni panjang nya menutupi matanya, ia seolah tak ingin melihat kehadiran Hajime.

"Na-naru.." Hajime mendekati Naru secara perlahan. Bahkan para member merasa tidak enak jika harus melihat aksi pertengkaran antara Hajime dan Naru itu.

"Anoo, kami pergi dulu ya, Hajime-san, j-jaa," Aoi mengajak seluruh member tak terkecuali Ai untuk segera memberi ruang privasi pada kedua insan tersebut.

Segera setelah semuanya pergi, setelah semua nya kosong dan hanya Hajime dan Naru seorang diri. Hajime dengan pasti melangkah kan kakinya mendekati Naru, namun, gadis itu tampak semakin menjauh darinya. Tak ingin lagi hilang dari pandangan, tak ingin lagi kejadian yang sama hingga membuat bosan terulang, Hajime menggenggam erat tangan Naru yang membuat gadis itu berhenti untuk melangkah mundur.

"Apa? Bukan kah kau sudah lebih memilih pekerjaan mu? Kenapa sekarang kau ada disini! Kenapa?! Apakah Lily yang setia itu tak lagi bersama mu?! BakaJime! BakaJime!!" Naru terus menggertak Hajime yang mana Hajime sendiri tak merespon kemarahan Naru.

Yang diinginkan nya adalah mengucapkan selamat Ulang Tahun dan segera bertemu Naru meski hanya 1 × 24 jam.

"Sst, aku tahu, lampiaskan, katakan, luapkan semuanya padaku. Aku tahu, aku salah, aku tahu aku payah, maaf kan aku, Naru," ucap nya lalu perlahan memeluk Naru, mendekap Naru dan menempelkan kepala Naru pada dadanya, ia berkali kali mengecup kening kekasihnya itu. Ah, betapa ia merindukan wangi rambut hitam lebam Naru.

"Kau jahat Hajime.. apa yang aku lakukan hingga kau membuat ku berpikir bahwa cinta ku bertepuk sebelah tangan?.." ucap Naru yang perlahan juga membalas pelukan hangat Hajime.

Aku yang pandai membuat lelucon
Tak cukup mampu membuat alasan untuk memeluk mu
Yah, seperti itu lah
Selamat ulang tahun cinta yang tak terbalas

"Yah, seperti itulah. Maafkan aku membuat mu berpikiran seperti itu, bukan maksud ku seperti itu. Pekerjaanku, jarak, semua menghalangi ku untuk bertemu dengan mu. Hingga aku teringat bahwa hari ini ulang tahun mu, mungkin aku tak bisa memberi lebih selain kata maaf yang terus menerus kuucapkan," ucap Hajime mengelus lembut surai Naru.

"Hn.." Naru hanya bergumam. Kesal? Mungkin saja.

"Happy Birthday, I still love you, Naru,"

Selamat ulang tahun cinta yang tak terbalas

Kata kata yang Naru nanti, kata kata yang ingin Naru dengar dari mulut orang yang dicintainya, akhirnya ia dapatkan juga. Bahkan menjadi hadiah spesial nya di hari ulang tahunnya ini. Meski terlambat dan hari ini akan berakhir, namun Naru, bahkan hatinya berteriak senang. Perlahan, senyum manis terulas disudut sudut bibirnya.










Author Note:

Wkwk, bisa update lagi~
Oke, Thankz buat yang sudah baca + vote. Jujur, ini cerita makin bosen aja. Haha. Wkwk
Sebelum itu, Ai mau menjelaskan tentang terjemahan lirik lagu yang ada di 2 chapter + chapter yang satu ini.

Check out↓:

Judul lagu: Happy Birthday
Song by: Back Number

Apa itu cinta? Mungkin hanya rasa sakit belaka.
Lagu ini selalu menceritakan tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Kamu akan tahu rasanya saat cinta mu tak terbalas dihari yang spesial, seperti hari ulang tahun mu. Sakit ya? Eheh.

Ai juga suka lagu lagu dari Back Number sendiri, meski artinya spoiler sih ya, haha. Kalau bagus silahkan di tonton video music nya~









To Be Continued
Story By _AriseeAisee15_

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro