Mulmed : Kathy

***

Aku dengar kemarin Dad menerima telfon dari Om Jack dan Tante Clara tentang Claine yang akan.... pindah?!

Aku baru menyadari sesuatu jika kabar tentang Claine akan pindah! Dan itu besok?!

Cepat-cepat aku mencari dimana ponselku berada

"Shit!! Kenapa disaat seperti ini tidak ada?" Owh.. kali ini aku merutuki ponselku

"Kathy, ayo makan dulu sayang"

Sebuah ketukan pintu dan disusul oleh suara lembut terdengar dibalik pintu kamarku.

Suara yang aku benci.

"Kathy sayang.. buka pintunya" Lagi-lagi suara tersebut terdengar. Kali ini dengan ketukan pintu yang sedikit mengeras.

Aku membiarkannya.
Ia adalah ibu---ralat! Ibu tiri maksudku--- yang sangatttt! Aku benci. Dan tolong garis bawahi sangatnya!

Biar saja dia mengetuk dan memanggilku dari sana, kalau bisa sampai suaranya habis!

"Kak! Lo denger gak sih?! Buka pintunya dong!"
Itu dia! Monster? Tidak tidak! Setan? Tidak juga! Ib...lis? TIDAK!

Aku lebih suka menyebutnya 'KUTU PENGGANGGU' ya, itu adalah nama yang cocok untuk diberikan padanya. Seorang makhluk pengganggu ketentraman orang, penghancur hidup orang, dan peng---Itu dia!

Aku berlari kearah lemariku, menarik kursi belajar dan naik mengambil handphoneku yang berada diatas lemari. Dapat!

Ceklek....

"Kamu ngapain naik-naik?!"

Suara yang familiar terdengar jelas dibelakangku, aku menoleh ke arah suara tersebut.
"Dad?" Ucapku kaget, dengan segera aku turun dan mengembalikan kursi belajarku

"Kamu mau apa naik-naik hah? Kalau sudah jatuh saja, bagaimana nanti...."

Aku tidak mendengar kata-kata yang Dad ucapkan. Kali ini pikiranku sedang melayang memikirkan sesuatu
Bagaimana bisa Dad masuk ke kamarku? Ahh, pasti dia! Aku menatap Curly tajam, kali ini ia sedang tersenyum padaku, senyum sinis. Aku kembali menatapnya tajam, penglihatanku berpindah pada nyonyanya atau ibu tiriku atau jal---aku masih terlalu baik untuk menyebutnya Jalang walau kenyataannya memang seperti itu.

"Kathy! Kamu dengar Dad tidak!"

"Tidak!" Aku memejamkan mataku, Curly menahan tawanya, ibu tiriku tersenyum sinis, dan Dad memelototiku. Bodoh! Apa yang ku katakan tadi? Kenapa kata itu yang kau ucapkan Kathy? Dasar bodoh!

Dad menghela napas berat.

Aku yakin, ia menahan amarahnya lalu berbalik menuju pintu kamar. Sebelum itu ia berbicara
"Bereskan barang-barangmu, kau akan pergi untuk beberapa hari ini. Besok akan ada mobil yang menjemputmu. Jangan membantah!" setelah itu Dad menghilang keluar dari pintu kamarku, serta---siapa lagi selain dua orang pengganggu tadi? Meninggalkanku yang diam tak berkutik atas perkataan Dad tadi

"Pergi? Besok? Apa maksudnya?" Beberapa menit aku terdiam sampai ada nada dering handphone ku berbunyi. Aku melihat nama yang tertera pada layar ponsel.

Claine.

Segera ku angkat telfon tersebut

"Halo? Kathy?"

"Ya Claine?"

"Apa kau sudah dengar tentang. . .pindah?"

"Aku sudah dengar Claine, kamu. . . Mau pindah kemana?"

Terdengar nafas berat diseberang sana.

"Aku juga tidak tau Kath, yang pasti aku bakal tinggal dengan keluarga teman Papaku"

"Dimana? Dimana rumahnya? Beritahu aku! Supaya aku bisa kesana Claine!" Aku mengambil pulpen dan kertas, akan ku catat alamat yang diberitahu Claine!

"Sudah kubilang, aku tidak tahu alamatnya Kath! Dan. . .biar ku tebak, kau pasti sudah menyiapkan kertas dan pulpenkan?"

Aku menjatuhkan pulpenku.
Bagaimana bisa, ia akan pindah tetapi tidak tahu alamatnya?

"Kathy? Hello! Kathy?"

"Ya Claine?" Aku mengambil pulpenku lalu membereskan kembali kertas tadi.

"Kau pasti akan kaget jika mendengar ini.."

Aku mengerutkan keningku, kaget? Apanya yang kaget?! Dari tadi juga sudah kaget!

"Apa?"

"Besok aku tidak akan pindah sendirian, akan ada seseorang yang sangat dekat untuk menemaniku pindah"

Benar! Kali ini aku lebih kaget dari sebelumnya

"Siapa?!"

"Aku yakin kau tahu orangnya, dia adalah---"

Tut..tut..tut..

Sial! Batrenya habis!

Aku membanting handphone ku ke tempat tidur lalu merebahkan diriku disampingnya. Ku lirik jam yang bertengger manis di dinding kamarku, waktu menunjukan pukul 09.00 malam. Kata-kata yang Dad dan Claine ucapkan tadi kembali melayang dipikiranku, seolah memaksaku untuk mencari tahu esok hari yang akan terjadi.

Aku bangun dan mengambil koper berukuran maximize yang ada dibawah kasurku, menariknya ke arah lemari pakaian lalu memasukan pakaian dan barang-barang yang ku perlukan untuk pergi, entah aku akan pergi kemana? Dad kan sudah bilang kalau aku akan pergi untuk beberapa hari ini. Mungkin kerumah nenek yang ada dikanada? Tidak, itu terlalu jauh! Atau... rumah Om Rafael---adik dari ibu kandungku---yang ada di Singapura? Entah, yang pasti dan yang kutahu, aku akan pergi besok serta akan ada mobil yang menjemputku. Lagi pula, Dad sudah bilangkan kalau jangan membantahnya?

Aku men-cek ulang kembali yang akan kubawa

"Pakaian, sweater, sepatu, topi, syal, kacamata, dan.... Ah! Aku lupa!" Cepat-cepat aku berlari ketempat tidur dan mengambil Teddy Bear favoriteku.

"Hai Bearty! Kau akan ikut bersama ku, Oke?" Ngomong-ngomong, boneka beruangku ini, aku namakan Bearty karena ia perempuan. Dengan pita disalah satu telinganya dan pakaian ballet sudah menandakan bahwa ia boneka perempuankan?

Selesai mengemasi pakaian yang akan ku bawa, aku kembali menuju kasurku---untuk kali ini aku akan benar benar tidur--- dan merebahkan badanku disana. Awalnya pikiranku terus melayang memikirkan kejadian tadi, tapi karena kesunyian malam serta tubuhku yang lelah, menarikku untuk jatuh ke alam bawah sadar, tanpa mimpi dan dan gangguan. Tidurku nyenyak untuk malam ini, hanya tinggal menunggu siapa yang akan menjemputku esok.

****

Oke, untuk mulmednya, aku coba bikin sebagus mungkin! Eh jadinya langsung begitu deh, itu contohnya gambaran Kathy Roseline. Dan silahkan lewatkan saja atau tidak perlu membukanya bagi yang tidak berminat atau tidak suka oleh gambarnya...

Intinya, aku udah berusaha buat gambar Kathy! (Kathy di mulmed itu pakai baju seragam sekolah)

Dan aku bakal coba buat gambar Claine lebih bagus dan menarik lagi!

Don't forget to vote and Comment

Thanks
-Alen Nara