MPBF - 18

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Why udah part 18 aja astaga tapi selamat 50 ribu kali dibaca hehe😂😂

Boleh minta vote sama komennya? :"v

***

"Boss yang merepotkan." - Audrey Latisha

***

"Pak Saka."

"Drey."

"Jadi bener kalian saling kenal?" tanya Aluna memastikan. Kemudian Saka menganggukan kepalanya mantap, begitu juga dengan Audrey yang mengangguk kecil sambil menyunggingkan senyum kikuknya.

"Audrey ini sekretaris aku, Lun. Aku sekarang ada perlu sama dia," ujar Saka menjelaskan.

Aluna terdiam sejenak kemudian tersenyum tipis. Oh baiklah. Aluna pikir tadi Saka berniat datang ke apartement barunya dan salah memencet bel. Tapi rupanya laki-laki itu memang datang untuk Audrey bukan Aluna.

Aluna sendiri tahu jika itu Saka saat mendengar Saka berteriak. Tapi sialnya Aluna tidak terlalu engeuh jika nama Audrey yang Saka sebut.

"Kalau gitu, aku masuk ke apartement Audrey dulu yah. Nanti aku baru mampir ke tempat kamu," ujar Saka.

Tanpa basa-basi lagi, Saka menarik pergelangan tangan Audrey. Membawa gadis itu masuk ke dalam apartement-nya dan mengunci pintunya.

Sebenarnya ada sedikit ketakutan yang Audrey rasakan saat berdua di dalam apartement-nya dan Saka mengunci pintunya. Bagaimana jika Saka melakukan hal yang bukan-bukan? Ah otak Audrey sudah berpikir terlalu jauh.

Begitu Saka berhasil mengunci pintu, laki-laki itu sempat sedikit tertegun saat melihat penampilan Audrey tanpa pakaian kerja.

Gadis itu semakin terlihat cantik dengan kaos blus berwarna hitam bergambar lips serta celana jeans pendeknya.

Siang tadi saat di kantor, Saka baru saja berpikir ingin melihat Audrey tampil tanpa pakaian kerja dan malam ini, ia sudah mewujudkan itu.

Sepertinya Saka akan lebih sering mampir ke apartement Audrey saat mengantar gadis itu pulang, agar ia bisa lebih sering melihat Audrey berganti pakaiannya. Maksudnya dari pakaian kerja menjadi pakaian rumahan.

"Kamu mau ke mana?" Akhirnya Saka membuka mulutnya setelah sekian lama hanya terus memandangi Audrey.

Audrey mengeryit, ia belum mengerti apa maksud pertanyaan Saka. Sepertinya berada di samping Saka membuat cara kerja otaknya menjadi sangat lambat.

Dua menit kemudian Audrey baru memperhatikan pakaiannya sendiri, khawatir jika ia salah memakai baju karena Saka menanyakan hal demikian.

"Gak kemana-mana, Pak. Emang ada yang salah?" tanya Audrey.

"Panggil Saka, bukan Pak," koreksi Saka. Tak ada sahutan dari Audrey. Kemudian Saka kembali melanjutkan ucapannya.

"Kenapa bajunya begitu?"

"Justru karena saya gak mau kemana-mana, Pak, makanya berani pakai baju begini," sahut Audrey. Saka menganggukan kepalanya.

"Saka," koreksi Saka lagi.

"Iya. Saka."

"Lagian kalau kamu mau pergi ke luar pake baju model gitu, aku gak bakal ijinin," gumam Saka selagi kakinya mulai melangkah lebih dalam ke ruangan apartement Audrey.

"Drey, ini apartement?" Mendengar pertanyaan Saka terang saja Audrey kembali mengeryitkan keningnya lagi. Kakinya ia gerakan untuk menyusul Saka yang sudah berada di ruang tengahnya.

"Kenapa, Pak? Eh Sak, ada yang salah?" tanya Audrey.

"Kecil banget. Beberapa hari lalu, aku sama Papa habis ngecek apartement yang dulu Papa tinggalin sampai Papa nikah dan punya Kei kita baru pindah ke rumah yang sekarang ditempati, dan apartement itu lebih besar dari ini," desis Saka.

Masih terus mengomentari keadaan apartement Audrey, kakinya pun terus ia langkahkan ke tiap ruangan yang berada di sana.

Apartement Audrey memang tidak terlalu besar. Hanya terdiri dari ruang tengah--tempat yang ia gunakan untuk menerima tamu. Dapur beserta pantry sebagai pengganti meja makan, kamar mandi dan satu kamar tidur. Bahkan Audrey sendiri meletakan televisi di tembok kamar daripada harus membeli meja lagi untuk di letakan di ruang tengah, itu akan memakan tempat.

"Aku tinggal sendiri, jadi buat apa tinggal di apartement besar?" gumam Audrey.

"Ya ya ya ...," sahut Saka. Ia masih terus menjelajah. Bahkan tanpa permisi pun laki-laki itu dengan lancang membuka pintu kamar Audrey. Memasukan kepalanya ke dalam hanya untuk mengintip keadaan kamar gadisnya.

"Tadi kamu darimana?" tanya Audrey yang berhasil membuat kaki Saka reflek berhenti melangkah.

"Kamu belum pulang ke rumah 'kan?" tanya Audrey lagi, seolah gadis itu mengerti tatapan yang Saka lemparkan padanya.

Sebenarnya Audrey sedikit merasa aneh menyebut Saka dengan kata kamu ataupun nama tanpa embel-embel pak, tapi ini perintah dari Saka. Harus Audrey ikuti. Lagi, rasanya juga lebih aneh memanggil Saka dengan sebutan pak saat berada di luar kantor. Audrey jadi merasa serba salah.

"Kamu kok tahu? Udah mulai kepoin aku?" Saka melirik Audrey lekat. Seolah mencari sesuatu dari balik mata berwarna biru milik Audrey.

"Aku denger pas aku nelpon tadi, ada cewek yang teriak manggil kamu," jawab Audrey selagi ia mulai sibuk membuka lemari esnya, mengeluarkan teko kaca berisi es jeruk dan menuangnya ke gelas untuk ia berikan kepada Saka.

Sedangkan Saka sendiri sudah duduk dengan manis di sofa berwarna putih milik Audrey. Menikmati hembusan angin malam yang masuk ke dalam apartement Audrey melalui pintu menuju balkon yang sebelumnya memang Saka buka saat menjelajah ruangan ini.

"Jadi mana ponsel aku?" Audrey menengadahkan tangan kanannya setelah ia meletakan segelas es jeruk untuk Saka di atas meja dan duduk di samping Saka.

"Kamu gak mau nawarin aku makan dulu?" tanya Saka. Laki-laki itu memegang perutnya. Seolah ia menjadi manusia paling lapar sekarang. Sesekali mata cokelatnya melirik ke arah Audrey, menanti respon apa yang akan diberikan gadis itu.

"Heh? Aku gak masak. Kalau pulang ngantor aku cuma makan mie cup yang aku beli di mini market dalam gedung apartement di lantai dasar," sahut Audrey.

Sebenarnya melihat ekspresi Saka yang tiba-tiba berubah menjadi memelas seperti kucing yang berharap mendapat makanan dari majikannya membuat Audrey tidak tega. Dia ingin membuatkan makanan untuk Saka tapi sepertinya saat ia membuka lemari es tadi, tidak melihat bahan makanan apapun di sana. Audrey hanya akan belanja bahan makanan satu minggu sekali, terkadang dua minggu sekali. Gadis itu lebih suka makan di luar, tanpa perlu repot-repot memberantakan dapur.

"Makan mie cup aja yah?" tawar Audrey.

Saka menggelengkan kepalanya sebagai respon awal sebelum ia menolak tawaran Audrey dengan sebuah perkataan, "Kata Mama gak baik makan mie cup."

Audrey mendesah. Jalan satu-satunya adalah dia harus turun ke lantai dasar untuk pergi ke mini market yang berada di sana. Atau bahkan malah mengajak Saka sekalian ke cafe yang juga berada di lantai dasar?

"Kita makan di cafe aja, masih di dalam gedung apartement ini, tapi ada di lantai dasar," ujar Audrey. Gadis itu mulai bangkit dari duduknya. Menutup pintu menuju balkon dan menguncinya.

"Gak mau ah, kalau di cafe, aku lagi aja yang bayar. Soalnya gak mungkin cewek-cowok makan di cafe terus ceweknya yang bayarin," tolak Saka lagi.

"Jadi maunya apa? Aku capek, Sak, mau istirahat," ujar Audrey pada akhirnya.

"Mau makan masakan kamu."

"Aku gak bisa masak."

"Bohong."

"Aku gak punya bahan makanan, habis ludes di dalam lemari es."

"Yaudah kita belanja. Di dalam gedung apartement ini juga ada mini market 'kan? Pasti ada! Ayo." Saka mulai bangkit dari duduknya. Laki-laki itu menggiring Audrey untuk segera keluar dan pergi menuju mini market bersama dengan dirinya tentu.

"Ah wait!" ujar Saka setelah ia mengunci pintu apartement Audrey.

Audrey hanya terdiam memperhatikan Saka kemudian sedikit tersentak saat laki-laki itu menyampirkan jas hitamnya pada pundaknya, menutupi pakaian Audrey yang memang sedikit terbuka.

"Aku gak suka kalau ada laki-laki lain yang lihat dalaman kamu," ujar Saka.

Audrey masih terus terdiam, ia terlalu terkejut mendapat perlakuan semacam itu dari Saka yang adalah boss-nya.

Kemudian keduanya mulai jalan berdampingan menuju lift untuk turun ke lantai dasar dan membeli bahan makanan di mini market yang berada di sana.

---
Ide lagi ngalir banget wkwk seorang author amatir kayak aku bakal seneng banget kalau idenya lagi ngalir begini. Bawaannya pengen ngetik mulu😂

Follow instagram Audrey dan Saka yah;
Audrey: [at]drey.latishaa
Saka: [at]sakaa_justine

Cek instagram [at]oreovanila.story buat info join grup OREOVANILA STORY atau MPBF STORY😉

Serang, 21 November 2017

Love,
Agnes

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro