MPBF - 39

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Harusnya malam tapi ku update jam segini, takut kuota keburu habis😄
Kalau ada typo harap dimaklumi karena aku udah edit dan baca berkali-kali tapi nggak nemu salahnya di mana dan biasanya baru ketahuan setelah dipublish😔

Vote sama komennya dong🙈

***

"Aku ingin sekali menjambak rambutnya." - Audrey Latisha

***

Saka berdecak saat mengetahui siapa yang memanggil nama Audrey. Dan Audrey sendiri terlihat langsung melirik Saka saat mendapati siapa yang baru saja memanggil Saka.

Mereka berdua adalah ... Rado dan Adriana. Yup. Audrey tidak mengerti kenapa mereka berdua berada di sini.

Tapi keadaan ini justru membuat Audrey jadi berpikir yang tidak-tidak pada Saka. Gadis itu berpikir jika Saka sengaja mengajaknya ke sini agar ia bisa bertemu Adriana dan membiarkan dirinya bersama Rado.

"Saka ... kamu ada di sini juga?" Perempuan yang mengenakan celana jeans serta blus berwarna hitam tanpa lengan itu mulai melangkah mendekati Saka, diikuti oleh Rado.

"Kenapa kamu juga ada di sini, Dri?" tanya Saka seraya merengkuh pinggang Adriana begitu perempuan itu sudah dekat dengannya.

Lihatlah! Bagaimana Audrey tidak mendengus sebal saat beberapa menit lalu, Saka baru saja bersikap manis padanya, mencium keningnya tapi sekarang ia sudah merangkul pinggang perempuan lain. Di depan mata kepalanya sendiri!

"Rado yang ngajak aku ke sini," sahut Adriana sambil tersenyum manis.

Manis? Benarkah? Audrey justru ingin muntah melihat senyum perempuan itu yang kini sudah bergelayot manja pada lengan Saka. Dan ... Saka terlihat menikmatinya.

"Drey, apa kabar? Rasanya udah lama banget yah kita nggak ketemu." Sapaan dari Rado berhasil mengalihkan pandangan Audrey pada Saka dan Adriana yang sekarang terlihat sudah mulai berbincang.

Audrey menatap Rado dengan sebuah senyuman kikuk. Ia terlalu bingung ingin menyahuti Rado seperti apa. Pasalnya, Audrey tidak mendengar dengan jelas apa yang Rado katakan. Tadi ia terlalu fokus untuk melihat Saka dan Adriana.

Kemudian Rado sudah akan merangkul Audrey kalau saja Saka tidak langsung mendorongnya agar menjauh dari Audrey. Bahkan Saka akan bersiap memberikan satu pukulannya pada wajah Rado kalau Audrey tidak berusaha menahannya.

"Baby Dino, udah!" lerai Audrey.

Sedangkan Adriana yang hanya terdiam. Tidak peduli dengan Rado ataupun Saka terlihat tersenyum meremehkan saat ia mendengar kata Baby Dino meluncur dari mulut Audrey.

"Baby Dino? Seriously? Itu menggelikan," decak Adriana.

Mendengar nama panggilannya untuk Saka dijelekan, membuat Audrey langsung menatap Adriana dengan tatapan tidak suka.

"Aku nggak suka kamu deket-deket sama Rado," ujar Saka.

Persetan kesal dengan Adriana, Audrey justru lebih kesal dengan Saka. Apa tadi Saka bilang? Ia tidak suka melihatnya bersama Rado? Tapi kenapa ia sendiri kembali merangkul Adriana? Audrey terkadang membenci Saka. Dia egois!

"Jangan sentuh calon tunangan gue!" tekan Saka seraya menunjuk wajah Rado sebelum ia melenggang pergi bersama Adriana.

Audrey masih berdiri di tempatnya, mendengus sambil menunjuk wajahnya sendiri menggunakan telunjuk tangan kanannya.

"Aku? Calon tunangannya? Aku bakal bilang sama Daddy buat batalin tunangannya," desis Audrey.

"Tadi aku nggak salah dengar sama apa yang Saka bilang 'kan? Kamu calon tunangannya?" Rado yang juga masih berdiri di samping Audrey, melontarkan pertanyaannya.

"Audrey, come on, babe!" teriak Saka yang sudah berada sekitar 3 meter dari tempat Audrey berdiri.

Kalau saja Audrey tidak melihat Saka kembali berjalan mendekatinya, ingin rasanya gadis itu lebih memilih jalan berdampingan dengan Rado. Setidaknya ia juga butuh teman melangkah di tempat ini, daripada harus melihat Saka dan Adriana yang berjalan saling berangkulan.

"Kamu nggak boleh ngobrol sama dia," decak Saka seraya menarik pergelangan tangan Audrey untuk menjauh dari Rado.

Begitu Saka dan Audrey mulai melangkah meninggalkannya, Rado mendengus seraya menggelengkan kepalanya. Kenapa ia selalu merasa kalah jika berhadapan dengan Saka? See? Adriana yang datang bersamanya saja saat ini ikut jalan berdampingan dengan Saka dan Audrey.

***

"Aku pulang duluan yah. Udah terlalu malam, nggak enak kalau harus pulangin Audrey terlalu malam," ujar Saka seraya memeluk tubuh Adriana.

Demi apapun sekarang Audrey begitu kesal pada Saka. Lihat saja! Di mobil nanti, ia tidak akan membuka mulutnya sama sekali untuk berbicara dengan Saka.

Audrey tidak habis pikir, sebenarnya apa maksud dan tujuan Saka memiliki banyak perempuan simpanan seperti Adriana, Meisya, dan ... Aluna? Atau mungkin diam-diam laki-laki itu menggunakan perempuan-perempuannya untuk memuaskan nafsunya? Benarkah? Kalau seperti itu, bukankah calon tunangannya termasuk golongan laki-laki brengsek?

Tetapi detik berikutnya Audrey terlihat menggelengkan kepalanya, menepis semua pemikiran buruknya terhadap Saka. Karena Audrey yakin jika kelakuan Saka tidak sampai separah itu. Iya. Itu hanya pemikirannya saja.

Adriana dan Saka yang sudah melepaskan pelukannya, terlihat bingung saat melihat Audrey menggelengkan kepalanya beberapa kali, termasuk Rado yang sekarang sudah berdiri di samping Adriana.

"Udey kenapa?" tanya Saka yang berhasil membuat Audrey sadar sepenuhnya dari semua pemikirannya.

"Nggak apa-apa," sahut Audrey.

Lagi-lagi Adriana memberikan ekspresi jijik saat mendengar Saka memanggil Audrey dengan sebutan Udey. Itu terdengar lebih menjijikan dari sekedar Baby Dino yang tadi ia dengar.

Berbeda dengan Adriana yang terkesan jijik dengan panggilan-panggilan sayang milik Audrey dan Saka. Rado justru terlihat tersenyum geli. Menurutnya ... itu lucu sekali.

"Kalian menjijikan," desis Adriana.

Rasanya tangan Audrey sudah begitu gatal ingin menjambak rambut pirang keemasan milik Adriana kalau Saka tidak membuka mulutnya untuk berbicara yang membuat Audrey mengurungkan niat menjambaknya.

"Oke, kebetulan aku ketemu kalian berdua di sini. Jadi, aku mau langsung kasih tahu kalau 2 minggu lagi, aku dan Audrey akan bertunangan. Aku berniat untuk mengundang kalian berdua. Datanglah," ujar Saka.

Adriana dan Audrey sama-sama membolakan matanya tetapi dengan perasaan terkejut yang berbeda. Terkejut Adriana diartikan sebagai terkejut karena perempuan itu tidak percaya jika laki-laki seperti Saka akan segera berkomitmen dengan Audrey. Gadis seperti Audrey?

Sedangkan Audrey terkejut karena ia lebih tidak percaya jika Saka bisa mengatakan itu kepada Adriana. Audrey pikir Saka akan menyembunyikannya agar ia bisa terus bebas berkencan dengan Adriana. Tapi lagipula siapa yang bisa menjamin jika setelah mengetahui itu, Adriana akan menjaga jarak dengan Saka?

Bahkan Audrey sendiri tidak tahu apa hubungan Adriana dengan Rado. Perempuan itu datang bersama Rado, tapi setelah mereka bertemu, ia justru terus jalan bersama Saka dan mengabaikan Rado.

Iya. Apa yang Saka ucapkan tadi memang sebuah kebenaran, keputusan hasil pertemuan kedua orangtuanya dan kedua orangtua Audrey tadi mendapatkan hasil persetujuan jika pertunangan Audrey dan Saka akan segera dilaksanakan 2 minggu lagi.

"Selamat, Drey, Sak," gumam Rado.

Tidak ada yang bisa Rado ucapakan selain ungkapan selamat kan? Meski ia harus kecewa karena mengetahui hal itu. Karena jujur saja, sejak melihat Audrey, Rado sudah berniat untuk menjadikan Audrey kekasihnya tapi nyatanya? Ah lagi-lagi Rado harus kalah saat bersaing dengan Saka. Sepertinya dulu saat ia mendapatkan Adriana dan bisa mengalahkan Saka, itu hanya keberuntungannya saja.

---
Akankah setelah itu Saka tobat dan meninggalkan perempuan-perempuannya? Wkwk😅

Instagram:
(at)ashintyas
(at)sakaa_justine
(at)drey.latishaa
(at)kei_keinan
(at)naqila.azdia

Serang, 17 Desember 2017

Love,
Agnes

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro