1. Cowo Gaada akhlak

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Note : Cerita ini belum sempat direvisi, mohon maaf bila belum memenuhi standar kepenulisan yang benar. Karna Author masih belajar.

Dan! Cerita ini dibuat real oleh imajinasi author sendiri. Mohon maaf bila ada kesamaan tokoh, tempat, atau apapun. Karna itu real karna atas dasar ketidak sengajaan.

Terimakasih. Selamat membaca:)

***

"MAMAAA ... PAK, GAK MAU PAK! GAK MAU TURUN HUAAA---"

"NENG, TURUN! NENG!"

"YA BAPAK JANGAN TARIK-TARIK ATUH!"

"YA NENG NYA TURUN!"

"HUAA BAPAK KAKI SAYA JANGAN DI TARIK ASTAGA!"

Sudah hal biasa bagi siswa SMA Ganesha melihat perlakuan aneh Gadis bernama Alexa Anneth Mahendra ini. Sikapnya memang bisa buat semua orang geleng-geleng kepala. Cantik sih, tapi sayang, otaknya miring gak ada akhlak.

Masa pagi-pagi udah naik ke atas gerbang? Ya, memang gadis yang kerap kali disapa Anneth ini salah satu murid sorotan di SMA Ganesha. Gadis itu sebenarnya gadis yang pintar, dia juga sering memenangkan lomba Beladiri mewakili sekolahnya. Namun, minusnya ya gitu ... Suka bikin orang naik darah.

"TURUN GAK?!"

"IYA BAPAK YAALLAH. JANGAN TARIK-TARIK!"

Anneth, Gadis manis itu akhirnya menyerah dan memilih turun dari gerbang yang menjulang tinggi itu. Belum apa-apa, mata pak satpam  sudah melotot ke arah Anneth. Mulutnya sudah siap memberikan semprotan ceramah yang bisa bikin telinga Anneth pecah pastinya.

"Pak! saya udah telat loh! Masa bapak tega banget mau ceramahin saya? Pak! Kasihanilah Anneth yang cantik cetar membahana ini pak!" Pak Didi si Satpam SMA ini pun, Menggeleng gelengkan kepalanya mendengar Anneth yang belum apa-apa udah nyerocos gak jelas.

"Minta surat telat sama guru piket." Anneth menjatuhkan rahangnya. Gadis itu paling anti dengan Guru piket yang galak itu, Anneth pasti jadi semburan kemarahan dia. Soalnya, Anneth kan yang paling sering banget bikin masalah sama Buguru piket. Hehe.

Anneth menatap pak Didi seraya mengerejapkan matanya memohon agar tak usah kesana saja. Namun, Pak Didi tertawa terbahak bahak.

Apa yang lucu? Fikir Anneth.

"Pak ih! Saya mah gak mau ah. Mau pulang aja kalo gitu," ujar Anneth dengan nada Merajuk.

Namun, belum apa-apa, telinganya sudah di tarik dari arah belakang.

Panas, perih, tapi kaget juga.

"Aeh si Ibu. Cakep bener sih hari ini." Bu Nella, Guru piket yang katanya Galak. Euh, pantes aja pak Didi ketawa-ketawa. Taunya Ada dia toh.

"Ehh Bu mau kemana?"

Bu Nella mengabaikan rintihan Anneth. Wanita paruh baya itu menarik gadis nakal ini menuju kearah lapang. Telinganya yang di jewer tak di lepas sama sekali.

Keduanya berhenti tepat di tengah lapang. Bu Nella menatap tajam kearah Anneth "Jangan kabur! Sekarang hormat bendera."

Aneth menghela nafas pendeknya. "Siapa yang mau kabur sih Bu?" Bu Nella malah tersenyum seraya melipat tangannya di dada. "Kamulah. Kamu kalo gak di awasin pasti lari larian kaya Helly," jawab Bu Nella.

Helly? Anjing dong?

Masa Disamain sama Anjing sih?

"AH JAHAT SI IBU MAH!"

Anneth langsung saja menghormat pada bendera. Namun, fokusnya hilang kala di lihatnya Cowok yang badannya menjulang tinggi ternyata sama dengan dirinya. Di hukum hormat bendera.

Kenapa dia baru sadar ya?

Anneth menatap heran cowok yang sedaritadi fokus dengan hukumannya. Ganteng sih, tapi mukannya datar kek triplek.

"Gak usah liatin Gue."

Anneth tersentak kaget.

Dih? Siapa yang liatin dia? Kan cuman merhatiin doang.

"Yang liatin lo siapa anjir?" Cowok itu menoleh kearah Anneth yang juga menatapnya. Anneth mengangkat sebelah alisnya.

"Halah. Palingan Lo sama kaya cewe-cewe disini. So-soan galak padahal mah demen sama Gue."

Shit

So kecakepan banget jadi orang. Dia siapa aja Anneth gak tau. Masa nuduh yang macem-macem?

"Lo siapa aja gue gak tau Bambang!" Geram Anneth.

Cowok songong itu tersenyum seraya menatap Anneth. "Gak mungkin Lo gak tau Gue siapa. Semua orang juga tau Gue siapa." Anneth tertawa terbahak-bahak seraya memengangi perutnya sendiri. "Tapi Gue gak peduli mau Lo anak pejabat sekalipun Maemunah!"

"Guntur Maheswara."

Pria itu menyodorkan tangannya.

Anneth menatap uluran tangan si cowok yang namanya Guntur itu. senyumnya kemudian terbit.

"Lo kalo mau kenalan sama gue, gak usah sok nuduh-nuduh gue cewek alay yang suka sama lo Deh!"

"Anak pemilik sekolah."

Anneth menghentikan tawanya. Apa katanya?

Anak pemilik sekolah?

What the fuck! Masa anak pemilik sekolah modelannya begini.

"Kaget?" Tanyanya.

Anneth menggeleng.

"Bodoamat."

TBC
Bissmillah.
Dari kemarin kemarin bingung banget mau bikin cerita yang kaya gimana.

Udah bikin di publish terus di hapus lagi pas udah beberapa part. Sumpah! Labil banget akutuh gais:(

Buat cover sementara itu dulu ya. Aku belum bikin;( tapi greget pen publish:(

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro