30. Sadar

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

30. Sadar

Guntur sedari tadi terus menerus mondar-mandir di depan ruangan ICU. Di sana ada Devan yang tengah terduduk lesu seraya menatap ke arah ruangan, di sampingnya ada Adel yang sama khawatirnya.

Ayah Bunda Anneth, dan Papa Mamanya Guntur pun sama khawatirnya dengan keadaan Anneth.
Guntur sesekali duduk dan menjambak rambutnya sendiri, kemudian tak lama ia berdiri dan mondar-mandir kembali.

"Tur, bisa diem nggak sih lo?" tanya Devan.

Guntur menatap tajam, "Masalah lo apa hah?!" Guntur balik bertanya dengan tak santai.

"Nyantuy dong. Nggak bisa ya mulut lo kalo nggak ngegas?!" tanya Devan sama emosinya.

"Udah!" lerai Adel kala Guntur hendak melayangkan semprotannya pada Devan.

"Nggak bisa ya kalo nggak ribut dulu? Anneth lagi kritis, bukannya berdoa biar oprasinya lancar. Malah adu otot dua-duanya," kesal Adel.

"Guntur duduk!" perintah Papanya, Revan.

"Pa," protes Guntur.

"Guntur," bujuk Mamanya.

Guntur menghela nafas pendeknya. Cowok itu memilih duduk. Namun, tetap saja hatinya tak tenang. Anneth di dalam, berjuang untuk hidupnya sendirian.

"Ma, Guntur nggak mau kehilangan Anneth lagi," adu Guntur lirih pada Mamanya. Dara memeluk Guntur, Guntur menangis.

Part dihapus untuk kepentingan penerbitan. Terimakasih sudah membaca kisah Guntur dan Anneth.

Novel bisa di pesan lewat :

Format pemesanan
Nama
Alamat
Kota
Kelurahan
Kecamatan
Kode pos
Nomer hp
Judul buku
Transfer ke rek 0560368836 an Diana bank bca

Online Order

https://api.whatsapp.com/send?phone=62818331696

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro