10. Fitting Baju

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

DOUBLE UP!

HAPPY READING❤

***

Anneth menatap kesal kearah Guntur yang tengah menyantap makan siangnya. Pria itu tersenyum kearah Anneth, "Kenapa sih Lo?" tanya Guntur. Anneth mendengus sebal, "Gue ada janji sama Kak Rangga!"

"Uhuk--uhuk--"

Anneth berdecak sebal seraya menyodorkan air minum pada Guntur. Pria itu medongkak setelah selesai meminum minuman yang Anneth beri. "Gak Gue izinin." Guntur menatap dingin kearah Anneth. Anneth tersenyum kikuk setelah mendapati perubahan wajah Guntur yang tiba-tiba. "Tapikan Gue--"

"Gak. Lagian, kita mau fitting baju di butiknya Mama. Kita nikah 3 hari lagi Neth,"

Anneth membulatkan matanya. Serius? Secepat itu? Bukannya, masih seminggu lagi? Fikir Anneth.

"Apaan? Becanda Lo." Anneth tertawa pelan. Tangannya beralih memakan cemilan yang ia bawa dari dalam kulkas milik Guntur. Guntur sendiri, kembali memakan makananannya. "Gak becanda-becanda deh kalo soal Lo mah," kata Guntur seraya menatap Anneth dengan senyum menggodanya. "A--apaan sih?" Anneth gelagapan dengan wajahnya yang ia alihkan ke sembarang tempat.

Guntur mengangkat sebelah alisnya. "Anneth, liat sini dong, Sayang." Guntur menyimpan sendoknya di atas piring yang sudah kosong. Tangannya beralih menusuk-nusuk pipi Gadis itu. Anneth menepis pelan jari telunjuk yang malah membuat dirinya malu sendiri. "Apaan sih Kak?!" tanya Anneth galak.

Guntur tertawa pelan. "Eh itu apaan anjir deket kulkas?" tanya Guntur dengan raut wajah kagetnya. Anneth mengalihkan pandangannya kearah kulkas. "Apaan Gaada--"

Cup

Blushh

"Eh?"

Wajah Anneth merah padam. Guntur terdiam. Pria itu kembali duduk ke posisi semulanya.

Ya, saat Anneth kembali mengalihkan pandangannya kearah Guntur, dengan amat-sangat malunya. Guntur, mencium tepat pada bibirnya.

Ingat!

Bibirnya!

'Sial, malah salah sasaran lagi. Malu kan gue.' maki Guntur dalam hati.

Memang, sejak awal, niatnya hanya ingin mengecup pipi Gadis itu yang terus menerus memerah. Guntur gemas dengan Gadis itu. Apalagi pipi gembulnya! pengen Guntur gigitin aja kalo bisa.

"Ekhem--Kita, berangkat sekarang aja ya?" Guntur memecahkan keheningan diantara keduanya. Ini kali pertama untuk Anneth, walaupun bukan yang pertama untuk Guntur. Tetap saja, hatinyaa malah tiba-tiba Loncat dengan kejadian tak disengaja itu. Padahal ya, sebelum-sebelumnya, Guntur gak pernah se-deg-degan ini.

Anneth berdiri. "Ayo." Gadis itu berjalan duluan tanpa memperdulikan Guntur yang tengah menatap kepergiannya.

"Malu Gue anjing," gumam Guntur memaki dirinya sendiri. Cowok jangkung itu beranjak. Kemudian, beralih meraih kunci mobilnya dan langsung menyusul Anneth kearah Parkiran Apartemennya.

-MySeniorIsMyHusband-

"Cantik ya?"

Guntur memandang kearah Anneth yang tengah menggunakan gaun putih panjang yang bagian bahunya terbuka. Pria itu mengalihkan pandangannya pada Ibunya, "Gak ada yang lebih bener gitu, Ma? Guntur gak ikhlas ya calon istri Guntur auratnya di sebar-sebar gitu. Apalagi yang dateng ke acara nikah Guntur sama Anneth itu kebanyakan Om-Om," sebal Guntur.

Mira tertawa geli melihat putranya. Ini kali pertama pria itu protes panjang lebar pasal penampilan. Dirinya tak salah memilih menjodohkan keduanya ternyata.

"Apaan Lo? Gue suka ya! Gak usah banyak protes deh Lo!" Anneth mendelik sebal. Guntur menatap tajam kearah Anneth, "Ganti!" Anneth melipat kedua tangannya di dada. "Nggak! mau apa Lo? Hah?!"

Guntur mendudukan dirinya di soffa. "Terserah Lo deh Anj--"

"Guntur!" tegur Mira. Guntur berdecak sebal mengalihkan pandangannya. "Ma, udah ah. Guntur mau pulang. Ngantuk!"

Anneth menatap kearah Guntur. "Pulang aja Lo sono. Gak peduli Gue."

Guntur mendelik kesal kearah Anneth. Mimpi apa semalam harus punya istri se-rese Anneth?

"Yaudah Lo pulang sendiri sono." Guntur hendak meraih kunci Mobilnya. Namun, kalimat santai yang di lontarkan oleh Anneth, membuat dirinya menghentikan langkahnya. "Yaudah, lagian Gue udah bilang. Gue ada janji sama Kak Ranga," jawab Anneth santai.

Guntur kembali. "Ganti baju Lo. Kita pulag. Lo Gue anter. Gak usah ganjen Lo!" sebal Guntur.

Mira terkekeh geli melihat kelakuan Anaknya yang over posessive ini. Padahal awalnya, pria itu menolak mentah-mentah soal perjodohan ini. Mengapa sekarang malah jadi kaya doi yang gamau pacarnya di rebut orang?

"Bodoamat. Pulang sono Lu," ujar Anneth. Guntur menatap tajam. "Lo ganti, atau Gue yang gantiin?"

Wajah Anneth memerah seketika. Satu kata yang Anneth rasakan sekarang, 'Malu.' Gimanaa gak malu? Dia bilang kaya gitu didepan Mamanya?

"Guntur!" tegur Mira. Guntur membuang wajahnya. "Dia tuh Ma. Belum apa-apa udah niat selingkuh, gak mau nurut," adu Guntur pada Mira.

Anneth mengerinyitkan alisnya." Sehat gak Lo?" tanya Anneth. Guntur mengangkat bahunya acuh. "Tau ah."

Guntur pergi begitusaja. Anneth tertawa kencang, begitupun Mira.

"Ma, Anak Mama kenapa sih?" tanya Anneth dengan sisa-sisa tawanya. Mira menggeleng pelan. "Kemasukan jin botol kali dia."

***

Guntur kini berada di rumah Reno bersama dengan Devan. Ketiga remaja itu, kini sama-sama sibuk dengan benda pipih mereka. "Masa Gue sama si Zara putus anjir," curhat Devan yang tengah menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang milik Reno.

Reno tertawa keras. "Gue kan udah bilang. Si Zara mah gak akan bener Dev," jawab Reno. Devan berdecak sebal. "Ya mana Gua tau ujung-ujungnya Dia malah selingkuh anjing," sebal Devan.

Ya memang, siang tadi, saat dirinya menuju ke perjalanan rumah Reno. Ia melihat Zara--Kekasihnya, tengah berjalan bersama Darren, yang notabenya adalah mantannya Zara. Bahkan, mereka berjalan dengan Zara yang di rangkul oleh pria itu.

Dan saat itu juga, pria itu menghampiri keduanya dan ternyata, Devan adalah selingkuhannya Zara tanpa Devan ketahui. Dan akhirnya, mereka putus.

"Halah so soan nasehatin orang. Noh, si Bella cepetan tembak. Di gantungin mulu Lo anak orang," ujar Guntur seraya menoyor pelan kepala Reno. Reno berdecak, "Yang penting Dia nyaman sama Gue," jawab Reno.

"Halah kabur Dia bentaran lagi juga," sahut Devan. "Berisik Lu jomblo," kesal Reno.

"Dih? Sendirinya jomblo ngatain orang jomblo." Devan tertawa seraya melempar bantal kearah pria itu. "Yang penting Gue ganteng," jawab Reno.

"Gantengan juga Gue." Guntur berkata tanpa melihat kedua temannya. "Iya tau, yang ganteng mah beda. Gak pacaran, langsung kawin. Tapi cewe dimana-mana," sahut Devan.

"Hah? Kawin sama siapa anjing? Lu hamilin anak orang, Tur? Gila, gak nyangka Gue." Reno mengeleng-gelengkan kepalanya. Guntur melempar remote TV pada Reno. "Gobloknya sampe ubun-ubun, anjing."

TBC
Satu kata Buat Anneth dan Guntur guysyy??

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro