Coping 12

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cabar; hilang dayanya. tidak manjur.

Peringatan, adegan di bawah hanya untuk kepentingan fiksi.

*

Meskipun telah berkali-kali Sir Arnold menyuntikkan morfin ke dalam pembuluh darahnya sendiri, rasa sakit akibat tebasan senjata tajam yang ditujukan kepadanya tak kunjung mereda. Lelaki itu berkali-kali meringis menahan sakit. Tidak mau wibawa dan harga dirinya hilang di depan para kawannya.

Baru saja Sir Arnold hendak mengambil beberapa dosis morfin lewat jarum suntik kesayangannya, benda itu sudah terlebih dahulu disabet tangan lentik milik Nona Lana. Dengan sigap, rekan satu perguruan medis Sir Arnold itu meraih lengan Sir Arnold. Menyuntikkan cairan lain ke dalam pembuluh darah sang lelaki.

"Hati-hati, Lana. Kalau pasienmu bukan aku, mungkin saja dia sudah terkena serangan jantung sangking terkejutnya," sindir Sir Arnold.

"Bukankah itu bagus, Arnold? Pasienku akan langsung tertidur tanpa perlu repot-repot menyuntikkan obat-obatan dosis tinggi ke dalam pembuluh darahnya," balas Nona Lana.

Sir Arnold terkekeh. "Ingatkan aku untuk tidak melulu tertipu dengan rupa malaikatmu itu, Lana. Oh, ngomong-ngomong, cairan apa itu?"

"Obat tidur," jawab Nona Lana lugas. "Aku tidak mau melihatmu overdosis, Arnold. Obat itu sudah tidak manjur lagi untukmu."

"Oh," gumam Sir Arnold singkat. "Baiklah."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro